Asal Usul

5 ALASAN AL QUR’AN JADI MUSJIZAT TERBESAR BAGI NABI MUHAMMMAD SAW

visit indonesia

Sejak kecil kita mengenal mukjizat para nabi dan rasul yang sering kali membuat kita sangat kagum dan keheranan. Misalnya Nabi Ibrahim AS yang tidak terbakar oleh api, Nabi Sulaiman yang bisa berkomunikasi dengan makhluk lain, atau Nabi Nuh AS yang membuat bahtera besar.
Namun ternyata masih ada mukjizat yang lebih besar dari itu semua, yaitu Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar bagi Nabi Muhammad yang melebihi mukjizat yang pernah ada.

&80 x 90 Image

Jangan dianggap bahwa Al-Qur’an hanya sekadar kitab. Simak artikel ini untuk mengetahui 5 alasan mengapa Al-Qur’an menjadi mukjizat terbesar bagi Nabi Muhammad SAW.

Alasan Al-Qur’an Jadi Mukjizat Terbesar
Berikut ini alasan mengapa Al-Qur’an merupakan mukjizat terbesar bagi Nabi Muhammad SAW:

1. Mukjizat Material dan Spiritual
Dalam buku Misi Al-Qur’an (2022) oleh Wajihudin Al-Hafidz, alasan pertama Al-Qur’an disebut sebagai mukjizat tertinggi adalah karena bersifat material, spiritual, dan ‘aqliyah
sekaligus rohani.

Mukjizat para nabi sebelumnya kebanyakan bersifat fisik, seperti tidak terbakar api, membelah lautan, dan sebagainya. Namun Al-Qur’an turun untuk mengajarkan sistem nilai. Rasulullah pun mengajar kepada umat dengan penuh ketekunan tanpa meminta imbalan.

Allah berfirman:

وَمَا أَسْتَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى رَبِّ الْعَلَمِينَ )

Artinya: Dan aku tidak meminta imbalan kepadamu atas ajakan itu; imbalanku hanyalah dari Tuhan seluruh alam. (QS. Asy-Syu’ara’ (26): 109)

2. Kitab yang Abadi
Al-Qur’an adalah kitab yang tidak pernah berubah dan tetap abadi sepanjang masa. Meski Rasulullah wafat, Al-Qur’an tetap ada dan isinya tidak pernah berubah.

Inilah yang membuat Al-Qur’an berbeda dengan mukjizat nabi-nabi lain. Misalnya bahtera Nabi Nuh yang hanya terbatas di masa itu.

3. Dijaga oleh Allah
Selain abadi, keaslian Al-Qur’an dijaga langsung oleh Allah SWT, sehingga tidak mungkin berubah. Ketika ada pihak yang mengubah, tentu hal ini akan dengan mudah diketahui.

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

Artinya: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al- Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (Al Hijr: 9)

4. Bahasa Sastra Tertinggi
Dikutip dari buku Menyelami Keagungan Al-Qur’an Melalui Tulisan (2022) oleh Moh. Wahyu Syafi’ul Mubarok, Al-Qur’an memiliki bahasa sastra dengan tingkatan tertinggi dibandingkan sastra manapun.

Sastra Arab dikenal sebagai sastra paling bermutu dan tersulit di dunia. Namun setelah Al-Qur’an turun, para penyair Arab dibuat tercengang karena bahasanya lebih dahsyat dan belum pernah ada di masa sebelumnya.

Bahkan, dalam QS. Al-Isra’ ayat 88, Allah menantang setiap makhluk untuk membuat ayat yang serupa dengan Al-Qur’an. Ini menunjukkan mukjizat atas supremasi ayat-ayat Al-Qur’an dibandingkan karya sastra lainnya.

قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى أنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَذَا الْقُرْآنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا

Artinya: “Katakanlah, Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.”

5. Disampaikan oleh Nabi Muhammad
Yang terakhir, alasan Al-Qur’an merupakan mukjizat terbesar adalah karena disampaikan oleh Nabi Muhammad. Nabi Muhammad adalah seseorang yang tidak bisa baca tulis, sehingga bisa dipastikan bahwa ayat-ayat Al-Qur’an adalah kalamullah.

Nabi Muhammad hanyalah perantara firman Allah. Nabi Muhammad pun tidak mungkin membuat ayat-ayat tersebut dengan kemampuannya sendiri.

Selain itu, Nabi Muhammad sejak sebelum diangkat menjadi nabi sudah dipercaya bangsa Arab hingga mendapatkan sebutan Al-Amin. Jadi sebetulnya masyarakat saat itu pun percaya bahwa Rasulullah tidak mungkin menipu.

Itulah tadi kita ketahui bahwa mukjizat terbesar bagi Nabi Muhammad adalah Al-Qur’an. Setidaknya ada 5 alasan untuk menyebutnya sebagai mukjizat terbesar. Wallahu a’lam.(*/Dan)

Loading...