ADA PERUBAHAN DRASTIS MIGRAIN YANG HANYA MUNCUL AKHIR PEKAN

JAKARTA – Ada kondisi sakit kepala atau migrain yang hanya terjadi pada akhir pekan. Pakar menduga, kondisi itu kemungkinan dipicu oleh perubahan drastis dalam rutinitas setelah lima hari berkutat dengan pekerjaan.

Pada malam menjelang akhir pekan, sebagian orang cenderung tidur terlambat, sehingga mengganggu jadwal normal makan, minum, dan aktivitas lain. Gabungan dari semua itu bisa menjadi penyebab sakit kepala.

Dokter umum Francisco J Gomez mengatakan bahwa migrain intermiten itu bisa diatasi. Cara mengelola dan mencegahnya adalah dengan menjaga jadwal yang konsisten setiap hari, baik itu hari kerja atau akhir pekan.

“Saya meminta pasien mengatur jadwal kegiatan akhir pekan yang meniru pola hari kerja. Pasien yang terserang migrain akhir pekan ada baiknya mencoba pendekatan ini,” ujarnya, dikutip dari laman The Ladders, Rabu (5/8).

Tips paling utama adalah bangun pagi tepat waktu. Tidak hanya kurang tidur, tidur berlebihan juga dapat memicu migrain. Mulailah hari di akhir pekan pada waktu sama seperti biasanya untuk menghindari migrain.

Cara kedua, minum kopi dalam waktu tertentu. Khasiat kafein bisa sangat terasa jika dikonsumsi secara teratur. Jadi, jika minum kopi pagi pukul tujuh di hari kerja, pastikan meminumnya pada jam yang sama saat Sabtu dan Ahad.

Mempertahankan jadwal rutin sarapan juga amat penting, termasuk menghidrasi tubuh untuk menghindarkan migrain. Meski bersantai sepanjang hari di akhir pekan, tetap pastikan minum air putih dalam jumlah cukup.

Akhir pekan sebaiknya tidak digunakan untuk menonton serial atau menatap gawai sepanjang hari. Jam layar bisa membuat mata tegang dan menyebabkan migrain. Walau sangat menggoda duduk di depan TV terus-menerus, cobalah untuk bergerak dan hirup udara segar.

Apabila migrain akhir pekan tak kunjung reda dan datang berulang, langkah yang bisa dicoba sebelum mengunjungi dokter adalah menuliskan buku harian migrain. Catat waktu munculnya gejala dan pemicunya dalam jurnal tersebut.

Menuliskan kemungkinan pemicu akan membantu membuat penyesuaian yang efektif dalam mencegah migrain terjadi. Selanjutnya, berkonsultasilah dengan dokter untuk mencari pilihan alternatif untuk perawatan.(*/Ta)