ASAL MULA BERNAMA GUNUNG PUTRI BOGOR
BOGOR – Di kota Bogor terdapat salah-satu daerah yang beranama gunung putri, asal mula daerah tersebut bermula ketika zaman dahulu terdapat sebuah negeri kecil yang berdiri sebuahkerajaan, dalam kerajaan tersebut hiduplah seorang raja bersama istrinya. Keluarga ini dikenal sebagai keluarga yang sangat dermawan dan selalu membantu rakyat-rakyatnya.Negeri kecil ini sangat makmur karena raja yang memerintahnya begitu arif dan bijaksana juga karena lahan pada wilayah tersebut baik dan subur. Tidak hanya sang raja yang mempunyai sifat baik, arif dan bijaksana. Sifat seperti itu ternyata menular pada sang putri yang bernama Putri. Nama yang begitu anggun dan jelita pemberian sang ayahanda.
Seperti namanya, Putri adalah seorang wanita yang memiliki paras muka yang cantik nan jelita, baik, suka membantu siapa pun tak memandang kelas atas maupun bawah, anak muda maupun orangtua juga lainnya. Pria mana yang tidak terpana melihat kecantikan, kelembutan dan kebaikan yang dimiliki oleh Putri. Sehingga karena kecantikan kebaikannya itu, para pria berlomba-lomba datang ke rumahnya dengan niat ingin menjadi kekasihnya selamanya atau melamarnya.
Karena Putri tidak seperti wanita kebanyakan yang ketika ada pria yang mengunjungi rumah dan hendak melamarnya langsung menerima begitu saja karena pria itu tampan, banyak harta dan punya berasal dari keturunan yang sama seperti dirinya.Putri tidak begitu mudah menerima pria-pria yang datang menghampirinya.Tak ada satu pun pria yang ia pilih. Ia selalu menolak pria-pria tersebut dengan cara yang halus dan menganggapnya sebagai kakaknya saja. Ada sebagian pria yang hanya menerimanya dengan rasa terpaksa dan tidak sedikit pula yang merasa tersinggung oleh jawaban yang diberikan Putri kepada para pria yang hendak melamarnya.
Sampai suatu ketika, ada seorang pria yang datang ke rumah Putri dan meminta izin untuk dijadikan sebagai pasangannya. Tetapi Putri menolaknya dengan halus dan sema seperti sikapnya pada pria sebelumnya ia hanya menganggapnya seorang kakak. Sang pria tersebut merasa tersinggung dan ia berencana untuk membalas dendam padanya. Ia meminta pengawalnya untuk mencarikan orang yang dapat mencelakai Putri. Dengan skenario yang telah dibuatnya, akhirnya sang pria datang ke Kerajaan dan menyatakan ia setuju dengan jawaban yang diberikan oleh sang Putri. Ia melancarkan skenarionya dengan mulus dan tanpa dicurigai oleh siapapun.
Dengan cerdik, sang pria meminta restu pada orang tua Putri untuk melindungi sang Putri dari bahaya para pria yang hendak membalas dendam pada Putri. Dan pria itu berkata” Ibunda dan Kakanda Putri, saya ingin melindungi sang Putri dari bahaya para pria yang hendak membalas dendam padanya. Izinkanlah saya melindungi nya” dengan senyum manis sehingga memberikan kesan baik pada orangtua Putri padahal dibalik semua itu terselip rencana yang tidak baik bagi sang Putri. Kemudian sang pria membawa ahli Tolak Bala.
Karena ucapan yang dilontarkan sang pria kepada orangtua putri begitu meyakinkan, akhirnya orangtuanya setuju dengan ucapan sang pria. Kemudian ahli tolak bala yang ternyata penyihir jahat itu membacakan mantar-mantra yang tidak diketahui bahasanya oleh orangtua Putri. Saat mantra-mantra itu dibacakan, keluarlah asap yang gelap dan menyelimuti orang-orang disekitanya, kecuali sang penyihir, pengawal, dan tentunya sang pria jahat. Skenario yang dibuatnya begitu lancar dan mulus.
Sang pria sangat berbangga diri dan akhirnya pulang. Saat diperjalanan tiba-tiba bermunculan batang-batang pohon. Semakin lama semakin banyak batang itu dan membuat sang pria dan pengawalnya masuk ke dalam sela-sela batang pohon tersebut, dan mengurungnya. Sehingga pada saat malam, tempat tesebut memberikan hawa yang dingin sampai-sampai tidak ada seorang pun yang kuat menahannya.setelah kematian semuanya, tempat tersebut dinamakan sebagai gunung putri, karena letaknya yang tinggi dan menyerupai gunung. Setelah semua kejadian tersebut berakhir. Akhirnya warga sekitar sana memberikan sesaji untuk kematian sang putri. Konon, saat pertanian di daerah Gunung Putri itu tidak baik penghasilannya, sang putri datang. Karena kedatangannya, desa tersebut menjadi lebih makmur atas kedatangan sang Putri.
Amanat dari cerita rakyat di atas yaitu, memberikan contoh kepada kita bahwa walau setinggi-tingginya jabatan yang kita miliki, tapi kita harus rendah hati, tidak boleh sombong, dan harus membantu orang yang membutuhkan bantuan. Jangan mudah percaya pada orang yang belum kita kenal. Jangan karena sesuatu yang kita inginkan, dan ternyata tidak tercapai kita marah dan balas dendam terhadap apa yang kita inginkan dan malah menimbulkan masalah baru.ternyata pepatah yang berkata “ senjata makan tuan” itu berlaku pada cerita di atas.(*/Ade)