ATASI NYERI HAID YANG MENGGANGU DENGAN OLAHRAGA DI TREADMILL
JAKARTA – Dismenore atau nyeri haid merupakan masalah kram perut yang hampir dialami oleh setiap wanita ketika menstruasi. Salah satu cara mengatasi kondisi yang cukup mengganggu ini adalah dengan berolahraga ringan, seperti jogging atau berjalan santai. Bahkan, treadmill disebut-sebut juga dapat membantu mengurangi nyeri haid, apa benar?
Jawabannya adalah, ya. Berjalan santai atau berlari di treadmill ternyata mampu mengurangi nyeri haid.
Baru-baru ini, sebuah penelitian tahun 2019 melaporkan tentang seberapa efektif treadmill untuk menghilangkan nyeri haid. Penelitian tersebut melibatkan 70 wanita dengan rentang umur 18-43 tahun. Mereka diminta untuk mengikuti latihan aerobik dengan treadmill yang dilakukan 3 kali dalam seminggu selama 4 minggu dengan pengawasan.
Setelahnya, para responden diminta untuk melakukan olahraga sendiri di rumah selama 6 bulan. Hasilnya, rasa nyeri haid berkurang sekitar 6% ketika mereka melakukan latihan dengan pengawasan. Bahkan, nyeri haid juga semakin berkurang sebanyak 22% ketika mereka berlatih sendiri dengan treadmill selama 6 bulan.
Setelah 7 bulan berlalu, para wanita tersebut melaporkan bahwa kualitas hidup keseharian mereka jauh lebih baik dibandingkan sebelum rutin berolahraga di treadmill.
Tentu saja hasil penelitian ini menjadi kabar baik bagi wanita yang sering mengalami kram perut saat haid tiba. Banyak wanita yang cenderung menghindari olahraga saat nyeri haid. Dipublikasinnya penelitian ini bisa menjadi motivasi bagi mereka untuk berolahraga, meski hanya di treadmill, sekaligus mengurangi nyeri haid.
Meski tak ditemukan efek samping dari penggunaan treadmill untuk mengurangi nyeri haid pada penelitian tersebut, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas dari latihan kardio ringan ini.
Walaupun berolahraga, seperti treadmill, dapat mengurangi nyeri haid dan memiliki manfaat lain, ada beberapa faktor yang membuat para wanita tidak bisa melakukan aktivitas fisik ketika haid. Mulai dari nyeri perut yang sangat parah hingga kondisi medis yang membuat Anda sulit untuk berolahraga.
Misalnya, premenstrual dysphoric disorder. Sebuah gangguan yang diakibatkan oleh perubahan hormon dan menyebabkan gejala fisik dan emosional yang lebih parah daripada PMS.
Selain treadmill, ada banyak jenis aktivitas fisik lain yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi nyeri haid. Anda dapat memilih sesuai dengan olahraga yang Anda sukai, seperti yoga atau berjalan santai.
Yoga dan pilates. Gerakan yoga dan pilates dipercaya dapat membantu membuat tubuh Anda lebih rileks dan mengurangi gejala PMS, seperti kram perut, nyeri otot, hingga rasa sakit pada payudara.
Latihan kardio ringan. Berjalan santai atau latihan kardio ringan lainnya ternyata baik dilakukan saat menstruasi karena menyehatkan bagi paru Anda. Selain itu, penelitian sebelumnya juga mengatakan berjalan santai dapat mengurangi nyeri haid.
Namun, jangan berolahraga terlalu sering dan berat karena hal ini justru dapat membuat siklus menstruasi Anda tidak teratur. Jika kadar lemak menurun hingga di bawah 20%, siklus haid dapat berubah-ubah. Bila Anda sangat senang melakukan aktivitas fisik, usahakan untuk mengimbanginya dengan asupan nutrisi dan kalori yang cukup.
Treadmill dan olahraga kardio ringan lainnya memang dipercaya dapat mengurangi nyeri haid. Itu sebabnya, Anda direkomendasikan melakukan hal ini. Tapi, jika ragu dengan kondisi Anda, silakan tanyakan ke dokter terlebih dahulu sebelum memulai aktivitas fisik saat menstruasi.(*/Tya)