(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Kesehatan

DEHIDRASI AKAN MENINGKATKAN RISIKO BATU SALURAN KEMIH

JAKARTA – Dokter spesialis urologi dari Rumah Sakut Umum Pusat Persahabatan dr Andika Afriansyah mengatakan, dehidrasi berkepanjangan adalah salah satu faktor risiko pengendapan di saluran kemih yang akhirnya menjadi batu.

“Seseorang kurang minum dan bekerja di luar ruangan dengan kondisi keringat cukup banyak membuat badannya selalu dalam kondisi dehidrasi, air kencingnya pun jadi pekat,” ujar Andika dalam “Nyeri saat Buang Air Kecil? Waspadai Batu Saluran Kemih” yang disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Selasa (27/2/2024).

Andika mengatakan laki-laki rentan terkena gangguan itu, karena banyak dari mereka yang bekerja di luar ruangan, banyak berkeringat, dan minumnya kurang. Selain itu, dia menilai, secara kodrati, laki-laki memang ada risiko terkena batu saluran kemih, mengingat adanya pembesaran prostat pada umur 60-an.

“Tentu pembesaran prostat ini dapat menjadi hambatan pengeluaran air kencing disertai dengan kondisi yang dehidrasi dapat menjadi faktor risiko pembentukan batu,” katanya.

Dokter tersebut juga menyebut bahwa orang awam lebih mengetahui tentang batu ginjal, padahal batu ginjal hanyalah sebagian kecil dari penyakit batu saluran kemih. Dia menjelaskan proses pembentukan batu tersebut karena sejumlah zat-zat tertentu seperti garam, asam urat, apabila ada dalam konsentrasi tertentu maka akan mengendap. Semakin banyak endapannya, kata dia, maka endapannya akan menggumpal, dan akhirnya menjadi batu.

“Bentuknya itu macam-macam. Ada yang seperti pasir ya, pasir kecil seperti butiran-butiran pasir, atau bahkan kalau dalam waktu yang panjang yang kronik itu bisa bahkan sangat besar, seperti bola golf gitu atau bola tenis, atau bahkan lebih besar lagi,” kata dia.

Selain dehidrasi yang sering, kata Andika, ada sejumlah faktor lain seperti kurangnya aktivitas fisik atau jarangnya berolahraga. Menurut dia, dengan aktivitas fisik yang sering maka kristal-kristal dapat mudah turun ke saluran kencing bagian bawah sebelum mengendap dan mengeras jadi batu.

Sejumlah makanan, kata dia, juga dapat menjadi faktor risiko batu saluran kemih. Contohnya makanan tinggi asam urat seperti jeroan, jengkol, dan nangka. Garam, ujarnya, juga menjadi salah satu bahan yang apabila dikonsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko kesehatan itu.

Adapun sejumlah cara mencegahnya kata dia, adalah dengan minum banyak air, mengatur pola makan dengan membatasi garam dan protein hewani, serta mengurangi berat badan dengan cara olahraga aerobik.(*/Nu)

orbit

Recent Posts

TIRTA KAHURIPAN APRESIASI PELANGGAN TERBAIKNYA DI HARI PELANGGAN NASIONAL

CIBINONG - Perumda Air Minum Tirta Kahuripan merupakan Perusahaan Daerah milik Pemerintah Kabupaten Bogor yang…

1 minggu ago

TIRTA KAHURIPAN DUKUNG PENUH BUPATI BOGOR CUP TOUR MALSARI HALIMUN SALAK 2025

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor bersama Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kabupaten Bogor sukses menggelar…

1 bulan ago

PASAR RAKYAT CITAYAM DIREVITALISASI MENJADI NYAMAN DAN BERSIH BAGI PEDAGANG DAN PEMBELI

CIBINONG – Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor telah merevitalisasi Pasar Rakyat Citayam secara keseluruhan mulai…

2 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN : KALDER AIR MANCUR, JEJAK SEJARAH DISTRIBUSI AIR BERSIH

BOGOR – Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Tedi Kurniawan, menegaskan bahwa Kelder Air…

2 bulan ago

SURVEI KEPUASAN PELANGGAN,TIRTA KAHURIPAN TINGKATKAN KEUALITAS PELAYANAN

CIBINONG – Sebagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan, Perumda Air Minum Tirta Kahuripan kembali…

2 bulan ago

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

3 bulan ago