(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Categories: Jalan Jalan

HUTAN LARANGAN DI CIMAHI TAK BISA SEMBARANGAN DI MASUKI

CIMAHI – Ada sebuah tempat di Cimahi yang dikeramatkan oleh masyarakat setempat. Namanya Puncak Salam. Konon, tempat ini tak bisa dimasuki secara sembarangan.

Di Kelurahan Leuwigajah, Cimahi Selatan, Kota Cimahi terdapat sebuah situs yang disakralkan oleh masyarakat Kampung Adat Cireundeu. Namanya Puncak Salam.
Puncak Salam berada di wilayah Leuweung Larangan atau hutan yang dikeramatkan oleh masyarakat adat Cireundeu. Dahulu, warga yang hendak menjejakkan kaki diwajibkan melakukan puasa secara total atau mutih.

Namun, seiring berjalannya waktu, tempat ini mulai ramai dikunjungi oleh masyarakat umum. Traveler pun diperbolehkan masuk ke Hutan Larangan, dengan syarat melepas alas kaki baik sandal maupun sepatu.

Hal itu dilakukan, karena masyarakat adat Cireundeu percaya bahwa manusia dan alam merupakan suatu kesatuan, sehingga tak ada penghalang.

Melepas alas kaki menggambarkan kepercayaan bahwa ‘Gusti anu ngasih’ (Tuhan yang mengasihi), ‘alam anu ngasah’ (alam yang mendidik) dan ‘manusa nu ngasuh’ (manusia yang menjaga).

Tempat ini biasanya digunakan warga adat untuk melakukan berbagai ritual kebudayaan. Peringatan kemerdekaan Republik Indonesia pun biasa dilakukan di puncak yang berada di ketinggian 900 mdpl ini.

Untuk mencapai Puncak Salam, traveler akan melewati dua hutan adat terlebih dahulu. Dimulai dari ‘Leuweung Baladahan’, ‘Leuweung Tutupan’, lalu ‘Leuweung Larangan’.

‘Leweung Baladahan’, merupakan lahan untuk bercocok tanam, khususnya singkong yang menjadi panganan utama bagi masyarakat adat Cireundeu. Masyarakat adat mengolah singkong tersebut menjadi rasi.

Kemudian, ‘Leuweung Tutupan’, tempat ini harus dijaga kelestariannya. Pohonnya boleh ditebang, tapi harus ditanami kembali. Saat detikcom melewati hutan ini hampir sebagian besar tanaman merupakan jenis bambu.

Perbedaan kontras antara Leuweung Tutupan dengan Hutan Larangan adalah kehadiran pohon pinus. Di sana terdapat bale yang bisa digunakan traveler untuk menghela nafas sejenak. Pasalnya, trek menuju Puncak Salam cukup terjal.
Begitu tiba di puncak, traveler akan disuguhkan dengan panorama tiga daerah, yakni Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Bandung Barat. Datanglah pagi hari, karena area puncak tak terpayungi pepohonan.

Sebaiknya, traveler juga menyiapkan perbekalan air yang memadai, karena di area puncak tak ada sumber air. “Trek untuk hikingnya lumayan pendek, tapi menguras tenaga,” kata Aziz, wisatawan asal Bandung.(*/Ndo)

orbit

Recent Posts

GRAND OPENING LAPAK BSI PERTAMA DI INDONESIA RESMI DIBUKA DI PASAR CISARUA BOGOR

CIBINONG - Bank Syariah Indonesia (BSI) resmi melaksanakan Grand Opening LAPAK BSI di Pasar Cisarua,…

3 minggu ago

MITIGASI TIRTA KAHURIPAN JELANG MUSIM HUJAN

CIBINONG – Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor bersiap menghadapi potensi cuaca ekstrem dan…

3 minggu ago

RAIH MANDAYA AWARD 2025 BUKTI NYATA KOMITMEN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM “SETETES HARAPAN DARI TIRTA KAHURIPAN”

CIBINONG – Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda Air Minum) Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor kembali…

2 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN APRESIASI PELANGGAN TERBAIKNYA DI HARI PELANGGAN NASIONAL

CIBINONG - Perumda Air Minum Tirta Kahuripan merupakan Perusahaan Daerah milik Pemerintah Kabupaten Bogor yang…

2 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN DUKUNG PENUH BUPATI BOGOR CUP TOUR MALSARI HALIMUN SALAK 2025

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor bersama Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kabupaten Bogor sukses menggelar…

4 bulan ago

PASAR RAKYAT CITAYAM DIREVITALISASI MENJADI NYAMAN DAN BERSIH BAGI PEDAGANG DAN PEMBELI

CIBINONG – Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor telah merevitalisasi Pasar Rakyat Citayam secara keseluruhan mulai…

4 bulan ago