(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Categories: Gaya Hidup

KEMITRAAN ANTARA SUAMI DAN ISTRI

JAKARTA – Alquran menjelaskan, pada mulanya Allah SWT menciptakan Adam, jenis laki-laki sebagai manusia pertama.

Menyusul kemudian Hawa, jenis perempuan yang menjadi ibunda seluruh umat manusia.

Tidak ada pengecualian, baik laki-laki maupun perempuan diciptakan untuk melaksanakan tugas khalifah sebagai wakil Allah di bumi (khalifah fil-ardh). Yaitu, suatu fungsi jabatan untuk mengurus bumi dengan segala isinya atau menciptakan kehidupan yang sejahtera lahir dan batin (QS Al-Baqarah: 29).

Hubungan suami istri dalam keluarga adalah hubungan raja dengan ratunya. Keduanya saling membutuhkan secara timbal balik yaitu agar saling mencintai dan saling mengasihi dalam mahligai rumah tangga.

Allah SWT menciptakan perbedaan bentuk tubuh tidak semata-mata sebagai alat-alat mekanis untuk sebuah produksi. Tidak juga semata-mata seperti hubungan petani dengan ladangnya. Namun, Allah menghendaki hubungan itu berjalan dengan harmonis melalui pikatan cinta dan kasih sayang (mawaddatan wa rahmah).

Itulah sebabnya, pernikahan sebagai pelembagaan mawaddah wa rahmah antara suami dan istri dimasukkan sebagai salah satu tanda-tanda kekuasaan Allah (QS Ar-Rum: 21).

Seorang suami sebagai pemimpin harus memperlakukan sang istri dengan sabar dan rasa hormat. Allah menegaskan, “Dan perlakukanlah istrimu dengan baik. Jika karena sesuatu hal kamu benci mereka, maka bersabarlah, karena boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal Allah menempatkan di dalamnya kebaikan yang banyak” (QS An-Nisa’: 19).

Dalam keluarga, seorang istri adalah juga pemimpin (raa’iyyah) di rumah suaminya. Ia bertanggung jawab mengatur suasana rumah tangga yang kondusif bagi terciptanya kesejahteraan keluarga.

Seorang istri diperbolehkan berusaha dan menerima penghasilan yang diperlukan untuk menjaga standar kehidupan serta berhak mendapatkan kesempatan pendidikan sesuai dengan kemampuan dirinya.

Lelaki dan perempuan, dalam pandangan Islam, sama-sama bertanggung jawab dan berkewajiban terhadap pendidikan anak-anak serta kesejahteraan keturunan dan keluarga mereka.

Firman Allah, ”Dan hendaklah takut kepada Allah, orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatirkan terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah mengucapkan perkataan yang benar.” (QS An-Nisa’: 9).(*/Tya)

orbit

Recent Posts

TIRTA KAHURIPAN DUKUNG PENUH BUPATI BOGOR CUP TOUR MALSARI HALIMUN SALAK 2025

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor bersama Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kabupaten Bogor sukses menggelar…

3 minggu ago

PASAR RAKYAT CITAYAM DIREVITALISASI MENJADI NYAMAN DAN BERSIH BAGI PEDAGANG DAN PEMBELI

CIBINONG – Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor telah merevitalisasi Pasar Rakyat Citayam secara keseluruhan mulai…

4 minggu ago

TIRTA KAHURIPAN : KALDER AIR MANCUR, JEJAK SEJARAH DISTRIBUSI AIR BERSIH

BOGOR – Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Tedi Kurniawan, menegaskan bahwa Kelder Air…

1 bulan ago

SURVEI KEPUASAN PELANGGAN,TIRTA KAHURIPAN TINGKATKAN KEUALITAS PELAYANAN

CIBINONG – Sebagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan, Perumda Air Minum Tirta Kahuripan kembali…

2 bulan ago

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

3 bulan ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

3 bulan ago