(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Categories: Santap Ria

KISAH ES PISANG IJO KHAS MASAKASAR

JAKARTA – Bagi para pencinta kuliner nusantara pasti sudah tidak asing lagi dengan es pisang ijo. Di antara kudapan asli Makassar, Sulawesi Selatan, es pisang ijo mungkin yang paling tersohor. Hidangan ini bahkan telah dikenal hingga pelosok daerah di Indonesia.

Buktinya, saat Bulan Ramadan datang, es pisang ijo kerap mewarnai pasar-pasar ta’jil atau bazar-bazar Ramadan. Bagi sebagian orang, rasanya tak lengkap jika belum menyantap hidangan ini saat buka puasa.

Es pisang ijo sendiri terbuat dari pisang kukus yang dibalut kulit dadar berwarna hijau, lalu disajikan dengan kuah kental yang berasal dari olahan santan. Sebagai pelengkap, pada bagian topping akan dituangkan sirup berwarna untuk memperlezat cita rasanya.

Dibalik rasa lezatnya itu, asal usul es pisang ijo ternyata berasal dari sebuah cerita rakyat yang melegenda?

Alkisah, di Pulau Sulawesi hiduplah seorang raja yang dikenal kejam dan tanpa belas kasih. Tidak ada satu pun warga yang berani melawan perintahnya.

Pada suatu hari, salah satu juru masak kerajaan bernama Ijo, melakukan sebuah kesalahan fatal. Ia menyajikan suguhan makanan yang tidak dapat diterima oleh lidah sang raja.

Sang raja pun naik pitam. Ia mengancam akan menghukum mati juru masak tersebut di depan rakyatnya. Tidak kehabisan akal, juru masak itu segera mengajukan sebuah penawaran menarik kepada sang raja.

Mengetahui sang raja sangat menyukai pisang, Ijo menawarkan untuk membuat sebuah resep olahan pisang terlezat kepada sang rata. Tawarannya pun diterima. Ijo lalu membuat kudapan pisang yang dibalut dengan adonan tepung berwarna hijau, kemudian disajikan bersama kuah fla yang kental dan gurih.

Tak disangka, sang raja sangat menyukai olahan pisang ijo olahannya itu. Ijo pun selamat dari hukumannya, dan sebagai penghormatan menu itu diberi nama Pisang Ijo oleh sang raja.

Eits, jangan percaya dulu. Cerita di atas hanya hasil karangan seorang penulis asal Makassar saja. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti asal usul es pisang ijo yang sangat menggugah selera itu.

Namun, berdasarkan beberapa sumber yang rangkum, bagi orang Bugis-Makassar hijau adalah sebuah lambang keanggunan, dan merupakan warna sakral. Sedangkan dari sisi psikologi, warna hijau memberikan rasa nyaman dan damai.

Es pisang ijo juga memiliki perpaduan warna hijau dan putih yang memang terlihat sangat menarik. Terlebih lagi, kudapan ini disajikan dengan sirup berwarna merah menggoda.(*/Nia)

orbit

Recent Posts

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

2 minggu ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

2 minggu ago

OKK PWI DI INDRAMAYU, PWI KABUPATEN BOGOR KIRIM PESERTA

CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…

3 minggu ago

PASAR TOHAGA BERSAMA DINAS PERHUBUNGAN SINERGI TERTIBKAN PARKIR LIAR DAN PKL

BOGOR - Kepala Pasar Ciluar, Isni Jayanti menyampaikan komitmen Perumda Pasar Tohaga dalam menangani permasalahan…

1 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN RENCANAKAN PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN MELALUI KERJASAMA INVESTASI DENGAN BADAN USAHA SWASTA

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Air Minum Tirta…

2 bulan ago

17 PKL MALAM RADIUS PASAR CILUAR RESMI DI GESER

CIBINONG - Tercatat mulai 1 Mei 2025, PKL Malam Radius Pasar Ciluar menempati pelataran parkir…

2 bulan ago