(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Categories: Jalan Jalan

MESJID DI TUBABA DIBANGUN TANPA KUBAH DAN MENARA

LAMPUNG – Masjid baru di Tulang Bawang Bawah yang tanpa kubah, menara, atau kaligrafi di pucuknya.
Sebuah proyek budaya ambisius sedang berlangsung di Tulang Bawang Barat atau Tubaba.

Kabupaten baru di Provinsi Lampung itu bercita-cita merumuskan identitas budaya sendiri, sebagai kabupaten yang mayoritas penduduknya adalah transmigran.

Proyek itu ditandai dengan pembangunan dua gedung monumental di kompleks yang sama: Masjid 99 Cahaya dan Sesat Agung atau balai adat.

Seorang arsitek bernama Andramatin adalah perancang kedua bangunan yang dikelilingi danau buatan itu.

“Masjid dirancang vertikal dan Sesat Agung horisontal, melambangkan prinsip hubungan dengan Tuhan dan hubungan dengan sesama, yang merupakan prinsip Islam,” ujar Andramatin.

Yang unik, mesjid itu tidak berkubah dan tak bermenara seperti lazimnya, dan tak juga memasang kaligrafi Allah di pucuknya.

“Toh pada masa awal Islam juga tak ada kubah dan lain-lain itu,” kata Andramatin.

Peresmian kedua ikon Tubaba ditandai Selamatan Budaya, acara kebudayaan dua hari yang berlangsung pada Selasa (11/10) dan Rabu (12/10).

Selamatan Budaya menampilkan pawai budaya 103 desa, pameran lukisan, konser musik, pementasan teater, peragaan busana, pembacaan puisi dan karya sastra.

Pawai juga menampilkan baju adat dari berbagai kelompok masyarakat yang membentuk Tubaba, yakni masyarakat asli Lampung, serta transmigran Jawa dan Bali.

Bupati Tubaba, Umar Ahmad, mengatakan, “Memang beberapa kalangan mempertanyakan bentuk masjid, tapi saya beri penjelasan. Mereka menerima dan bangga, karena bangunan itu unik dan bisa menjadi model bagi daerah lain.”

Umar menjelaskan proyek berbiaya lebih dari Rp50 miliar ini memang berisiko hanya ramai di awal jika tak ada program lanjutan.

“Sesat Agung harus terus dihidupkan sebagai tempat melestarikan budaya di satu sisi, dan di sisi lain menciptakan budaya baru. Karenanya akan didatangkan berbagai seniman untuk mendorong upaya-upaya ini.”

Penyair Lampung, Isbedy Setiawan mengamini.

“Para seniman Lampung harus menyambut hal ini sebagai tantangan kreativitas kesenian,” tegasnya.

Adapun Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memuji prakarsa ini sebagai sumbangan bagi citra Indonesia sebagai negeri berpenduduk mayoritas Islam yang kaya budaya dan kreativitas.

“Bahwa Islam itu tak satu warna, dan memberi ruang luas bagi budaya dan kreativitas. Dan Masjid 99 Cahaya ini menunjukkan hal itu. Dan saya kira ini bisa menginspirasi daerah lain untuk juga melakukan eksplorasi budaya seperti ini,” katanya.(*/Dan)

orbit

Recent Posts

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

2 minggu ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

2 minggu ago

OKK PWI DI INDRAMAYU, PWI KABUPATEN BOGOR KIRIM PESERTA

CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…

3 minggu ago

PASAR TOHAGA BERSAMA DINAS PERHUBUNGAN SINERGI TERTIBKAN PARKIR LIAR DAN PKL

BOGOR - Kepala Pasar Ciluar, Isni Jayanti menyampaikan komitmen Perumda Pasar Tohaga dalam menangani permasalahan…

1 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN RENCANAKAN PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN MELALUI KERJASAMA INVESTASI DENGAN BADAN USAHA SWASTA

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Air Minum Tirta…

2 bulan ago

17 PKL MALAM RADIUS PASAR CILUAR RESMI DI GESER

CIBINONG - Tercatat mulai 1 Mei 2025, PKL Malam Radius Pasar Ciluar menempati pelataran parkir…

2 bulan ago