(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Categories: Kesehatan

PANDEMI CORONA, BIKIN PASIEN GANGGUAN JIWA KIAN MENINGKAT

JAKARTA – Dampak virus corona atau Covid-19 tidak hanya menyerang kesehatan fisik, melainkan juga kesehatan mental. Pasca pandemi virus ini diprediksi membuat pasien dengan masalah kejiwaan bertambah.

Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dr. Andri, SpKJ mengungkap belakangan banyak pasiennya mengalami kekambuhan penyakit kejiwaan pasca pandemi ini menyerang Indonesia.

“Beberapa pasien yang saya temui satu bulan belakangan ini adalah pasien yang kambuh sakitnya setelah bertahun-tahun sembuh,” ujar dr. Andri , Sabtu (11/4/2020).

Dokter yang sudah berpraktik 10 tahun lalu ini memang fokus pada penanganan kasus gangguan cemas dan psikosomatik atau penyakit fisik yang disebabkan oleh pikiran. Kedua gangguan ini meningkat beberapa tahun terakhir, terlebih pada masa pandemi Covid-19 ini.

“Pandemi Covid-19 ini telah menimbulkan ketakutan dan kecemasan yang akhirnya membuat kondisi pasien kembali seperti dulu terutama sekali adalah pasien gangguan cemas,” katanya.

Dokter yang berpraktik di OMNI Hospital Alam Sutera ini mengatakan jika gejala cemas banyak bermunculan seiring informasi dan pemberitaan masif di media terkait Covid-19 ini. Sehingga penyakit yang tadinya sembuh menjadi kambuh.

“Pengalaman praktek belakangan ini di masa wabah Covid-19 ditambah dengan kutipan pemberitaan di atas mengatakan bahwa masa pandemi ini membuat masalah yang besar bagi banyak pasien gangguan jiwa,” ungkapnya.

Sehingga dengan begitu, masa pandemi ini membuat penyakit kejiawaan semakin tinggi dan rentan menyerang baik orang sehat, maupun mereka yang pernah mengalami sakit mental.

“Keberulangan gejala dan kesulitan adaptasi karena latar belakang masalah kejiwaan yang dimiliki membuat pasien gangguan jiwa lebih rentan mendapatkan efek dari pandemic ini baik secara mental maupun secara fisik,” tutupnya.

Demi mencegah penularan dan tertular Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) sudah memberikan imbauan pada para dokter kejiwaan untuk mengurangi pasien datang ke rumah sakit, dan dilayani dengan layanan telepsikiatri.

Kecuali gejala kejiwaan sudah darurat dan membutuhkan penanganan seperti percobaan bunuh diri, melukai orang lain dan gejala psikotik (halusinasi dan delusi) yang berat.(*/Di)

orbit

Recent Posts

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

2 minggu ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

2 minggu ago

OKK PWI DI INDRAMAYU, PWI KABUPATEN BOGOR KIRIM PESERTA

CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…

3 minggu ago

PASAR TOHAGA BERSAMA DINAS PERHUBUNGAN SINERGI TERTIBKAN PARKIR LIAR DAN PKL

BOGOR - Kepala Pasar Ciluar, Isni Jayanti menyampaikan komitmen Perumda Pasar Tohaga dalam menangani permasalahan…

1 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN RENCANAKAN PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN MELALUI KERJASAMA INVESTASI DENGAN BADAN USAHA SWASTA

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Air Minum Tirta…

2 bulan ago

17 PKL MALAM RADIUS PASAR CILUAR RESMI DI GESER

CIBINONG - Tercatat mulai 1 Mei 2025, PKL Malam Radius Pasar Ciluar menempati pelataran parkir…

2 bulan ago