(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
JAKARTA – Kulit merupakan organ tubuh pada manusia yang sangat penting. Hal ini karena kulit terletak pada bagian luar tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsangan seperti sentuhan, rasa sakit dan pengaruh lainnya dari luar. Reaksi alergi pada kulit adalah salah satu kondisi yang sering dialami oleh seseorang.
Reaksi alergi (Reaksi Hipersensitivitas) adalah reaksi-reaksi dari sistem kekebalan yang terjadi ketika jaringan tubuh yang normal mengalami cedera/terluka. Reaksi alergi juga melibatkan antibodi, limfosit dan sel-sel lainnya yang merupakan komponen dalam sistem imun yang berfungsi sebagai pelindung yang normal pada sistem kekebalan.
Terdapat beberapa jenis dan penyebab alergi kulit. Umumnya, jenis-jenis alergi kulit adalah dermatitis atopik, dermatitis kontak, urtikaria, dan angioedema. Penyebab alergi kulit dari masing-masing jenis ini tentunya berbeda.
Dalam artikel kali ini, akan dijelaskan secara lengkap mengenai pengertian dan penyebab alergi kulit serta cara menanganinya yang perlu Anda ketahui.
Reaksi Alergi
Istilah reaksi alergi digunakan untuk menunjukkan adanya reaksi yang melibatkan antibodi IgE (immunoglobulin E). IgE terikat pada sel khusus, termasuk basofil yang berada di dalam sirkulasi darah dan juga sel mast yang ditemukan di dalam jaringan.
Jika antibodi IgE yang terikat dengan sel-sel tersebut berhadapan dengan antigen (dalam hal ini disebut alergen), maka sel-sel tersebut didorong untuk melepaskan zat-zat atau mediator kimia yang dapat merusak atau melukai jaringan di sekitarnya.
Alergen bisa berupa partikel debu, serbuk tanaman, obat atau makanan, yang bertindak sebagai antigen yang merangsang terjadinya respon kekebalan.
Gejala reaksi alergi bisa bersifat ringan atau berat. Kebanyakan reaksi terdiri dari mata berair,mata terasa gatal dan kadang bersin. Pada reaksi yang esktrim bisa terjadi gangguan pernafasan, kelainan fungsi jantung dan tekanan darah yang sangat rendah, yang menyebabkan syok.
Reaksi jenis ini disebut anafilaksis, yang bisa terjadi pada orang-orang yang sangat sensitif, misalnya segera setelah makan makanan atau obatobatan tertentu atau setelah disengat lebah, dengan segera menimbulkan gejala.
Masalah Kulit Akibat Reaksi Alergi
Masing-masing dari Anda tentu memiliki reaksi alergi dan pemicu yang berbeda-beda. Secara umum, reaksi alergi menimbulkan tanda atau pengaruh yang nampak pada permukaan kulit. Yang peling sering menjadi gejala alergi kulit adalah rasa gatal dan ruam kemerahan pada kulit. Berikut ini adalah beberapa masalah kulit yang dipicu oleh alergi;
Dermatitis
Dermatitis Kontak
Urtikaria (Biduran)
Angiodema
1. Dermatitis
Dermatitis adalah peradangan kulit mencakup berbagai gangguan yang mengakibatkan ruam, merah, gatal. Beberapa jenis dermatitis hanya mempengaruhi bagian tertentu dari tubuh, sedangkan yang lain dapat terjadi di mana saja.
Penyakit dermatitis selalu berhubungan dengan kulit yang bereaksi terhadap kekeringan berat, menggaruk, zat iritasi, atau alergen. Biasanya, substansi yang datang dalam kontak langsung dengan kulit, tetapi kadang-kadang substansi juga datang karena ditelan (seperti alergi makanan).
Dalam semua kasus, kebiasaan menggaruk terus menerus akhirnya dapat menyebabkan penebalan dan pengerasan kulit yang bersifat akut, sub-akut, atau kronis. Penyebab alergi kulit yang satu ini berasal dari faktor eksogen ataupun endogen yang ditandai dengan gejala obyektif lesi bersifat polimorf dan gejala subyektif gatal.
Gejala utama yang dirasakan pada penderita penyakit dermatitis adalah gatal, alergi, kulit melepuh, kulit meradang, perih, keluar nanah, muncul kemerahan pada wajah, lutut, tangan dan kaki, tetapi tidak menutup kemungkinan kemerahan muncul di daerah lain, daerah yang terkena akan terasa sangat kering dan panas pada area tersebut.
2. Dermatitis Kontak
Penyebab alergi kulit jenis dermatitis kontak adalah reaksi kekebalan yang tertunda akibat kontak kulit dengan senyawa alergenik. Dalam waktu 48 jam setelah paparan terjadi, akan dapat menimbulkan radang kulit. Berdasarkan penyebabnya, dermatitis kontak dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
Dermatitis Kontak Iritan, adalah dermatitis kontak yang terjadi karena kulit bersentuhan dengan bahan iritan seperti: pelumas mesin, larutan asam dan alkali, nikel, logam (jam tangan), serbuk kayu, desinfektan, dan spirtus.
Dermatitis Kontak Alergik, yang terjadi karena respon alergik akibat kontak antara kulit dengan bahan-bahan sensitiser. Umumnya terjadi pada orang dewasa dan bayi. Bahan yang bersifat alergen tersebut seperti: pewangi pakaian, parfum, detergen, cairan pencuci piring atau pembersih lantai, obat-obatan oles, karet seperti alas kaki (sandal), hHena hitam atau tato kulit, produk-produk kulit yang bereaksi ketika terkena sinar matahari, misalnya beberapa jenis tabir surya.
3.Urtikaria (Biduran)
Urtikaria atau biduran merupakan penyakit yang mempunyai kesamaan pola reaksi kulit yang khas yaitu perkembangan lesi kulit urtikarial yang berakhir 1- 24 jam. Urtikaria sering disertai rasa gatal atau panas. Urtikaria adalah salah satu masalah kesehatan kulit yang umum dijumpai di dunia. Urtikaria akut memiliki durasi kurang dari 6 minggu 3 sedangkan urtikaria kronik lebih dari 6 minggu.
Urtikaria ditandai dengan timbulnya bentol-bentol pada kulit secara mendadak. Bentol-bentol urtikaria harus memenuhi kriteria di bawah ini:
Ditemukan edema sentral dengan ukuran bervariasi, dan bisa disertai eritema di sekitarnya.
Terasa gatal atau kadang-kadang sensasi terbakar.
Umumnya dapat hilang dalam 1-24 jam, ada yang < 1 jam.
Penyebab alergi kulit yang satu ini adalah alergi terhadap makanan tertentu, tungau debu, gigitan serangga, tidak tahan suhu dingin, bulu hewan, atau lateks.
4. Angioderma
Angioedema adalah jenis urtikaria yang terjadi pada lapisan dermis bagian bawah atau subkutis, sering mengenai wajah dan membran mukosa seperti bibir, laring dan genetalia. Pada angioedema lebih dominan rasa nyeri daripada gatal dan ruamnya hilang secara perlahan dalam 72 jam.
Ada banyak faktor penyebab alergi kulit angioedema seperti toleransi terhadap makanan, infeksi, obat-obatan, trauma fisik dan penyakit sistemik. Namun 70-95% penyebabnya masih belum diketahui terutama pada urtikaria kronik. Hal ini seringkali menimbulkan masalah fisik, psikis maupun sosial dalam kehidupan penderita sehari-hari sehingga mempengaruhi kualitas hidupnya.
Angioedema merupakan penyakit yang pengobatannya menitik beratkan pada penyebab sehingga dalam diagnosisnya sangat diperlukan dialog dokter-pasien dan pemeriksaan fisik yang komprehensif untuk menentukan klasifikasi serta pemeriksaan penunjang yang sesuai.(*/Ni)
CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…
CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…
CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…
BOGOR - Kepala Pasar Ciluar, Isni Jayanti menyampaikan komitmen Perumda Pasar Tohaga dalam menangani permasalahan…
CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Air Minum Tirta…
CIBINONG - Tercatat mulai 1 Mei 2025, PKL Malam Radius Pasar Ciluar menempati pelataran parkir…