Berita Orbit

RAMADHAN BULAN KEBERKAHAN, PUASA ADALAH PERISAI NAFSU YANG MELINDUNGI MUSLIM

visit indonesia

JAKARTA – Bulan Ramadhan adalah bulan yang dinantikan oleh seluruh umat Islam karena banyak sekali keberkahan yang ada pada bulan ini. Di bulan Ramadhan, umat Islam akan menjalankan ibadah puasa wajib.

&80 x 90 Image

Puasa adalah ibadah kepada Allah SWT yang dilakukan dengan menahan diri dari makan dan minum, serta segala hal yang membatalkan puasa. Kegiatan ini dilakukan dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Namun, puasa bukan hanya soal menahan lapar dan haus saja. Dalam pandangan Islam, puasa juga dianggap sebagai perisai nafsu.

Lalu, apa yang dimaksud dengan perisai nafsu?

Puasa Adalah Perisai
Dikutip dari buku Menjadi Takwa dengan Puasa oleh Fajar Kurnianto, Rasulullah mengibaratkan puasa itu dengan sebuah perisai. Dalam hal ini, Nabi Muhammad mengibaratkan puasa sebagai perisai karena puasa akan melindungi umat Islam dari perbuatan tercela.

Imam Al-Bukhari dalam kitabnya meriwayatkan hadits:

“Menceritakan kepadaku Abdullah bin Maslamah, dari Malik dari Abiz Zinad dari Al-A’raj dari Abi Hurairah ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Puasa merupakan perisai, janganlah kalian berucap kotor dan janganlah melakukan hal yang bodoh. Jika ada seseorang yang mengajak berkelahi atau mencaci maka hendaklah mengucapkan, ‘Saya sedang berpuasa’ -dua kali-. Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada minyak kasturi. Ia meninggalkan makanan, minuman dan syahwatnya karena-Ku. Puasa milik-Ku dan Aku akan membalasnya. Satu kebaikan bernilai 10 kali lipatannya”. (HR Al-Bukhari).

Makna Puasa Sebagai Perisai dalam Islam
Perisai bagi prajurit tempur berguna untuk melindungi diri dari tebasan dan tusukan langsung dari lawan. Dengan adanya perisai, musuh akan kesulitan untuk menyerang dan menggapai tubuh kita.

Puasa merupakan perisai yang menjaga pemiliknya dari syahwat yang akan melukainya. Dengan niat puasa yang sungguh-sungguh, seorang muslim akan dapat menahan segala syahwat, hawa nafsu, serta perbuatan-perbuatan yang tercela.

Begitu pula dengan puasa hakiki. Ketika seseorang telah menahan diri untuk tidak melakukan perbuatan buruk, maka itu sama halnya dengan membuat perisai diri. Perisai ini akan memperkuat diri untuk tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT.

Seberapa besar dan kuatnya perisai yang kita miliki dalam menjalankan puasa akan bergantung dengan kemampuan dan keseriusan diri kita dalam memperisai diri sendiri. Maka dari itu, dalam menjalankan puasa kita harus berniat dan menjalankannya dengan sungguh-sungguh karena Allah SWT.

Puasa melatih seseorang untuk menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa lainnya. Proses ini melatih seorang muslim untuk mengendalikan diri dari dorongan hawa nafsu, yang meliputi hasrat, keinginan, dan emosi yang tidak terkendali. Dengan demikian, puasa membantu seseorang untuk mengontrol diri dan tidak mudah terpengaruh oleh nafsu yang bisa membawa pada perbuatan negatif.

Dengan melatih diri dari nafsu dan keinginan duniawi, puasa membantu seseorang untuk lebih fokus pada hal-hal yang bersifat spiritual dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal ini akan meningkatkan ketakwaan dan keimanan.(*/Fa)

Loading...