(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Asal Usul

SIAPA ORANG PERTAMA USULKAN HAJAR ASWAD DIBINGKAI ?

Hajar Aswad dilindungi dengan adanya bingkai atau rangka yang terbuat dari perak. Namun pembingkaian atau pembuatan rangka pelindung Hajar Aswad ini tidak serta merta dilakukan dan di baliknya tersimpan kisah sejarah yang menyelimutinya.

Ini berawal pada tahun 60 Hijriyah, ketika Muawiyah bin Abi Sufyan meninggal dunia. Kemudian Abdullah bin Zubair menolak bai’at kepada Yazid bin Muawiyah, yang menggantikan ayahnya (Muawiyah bin Abi Sufyan) sebagai khalifah.

Lalu pada tahun 64 H, Yazid bin Muawiyah mengepung Makkah karena Abdullah bin Zubair berada di sana. Mereka mengepung Abdullah bin Zubair, melawannya dan menembaknya dengan ketapel. Akibatnya, banyak bagian Ka’bah yang rusak akibat percikan api akibat tembakan tesebut. Atapnya pun hancur.

Setelah itu, Abdullah bin Zubair membangunnya kembali dan dia adalah orang pertama yang membingkai Hajar Aswad dengan perak. Tujuannya adalah untuk melindunginya. Kemudian para khalifah setelahnya, dan juga para saudagar kaya, meneruskan apa yang telah dimulai Abdullah bin Zubair itu.

Bingkai perak Hajar Aswad yang terakhir diberikan sebelum berdirinya Arab Saudi sebagai negara, adalah pada tahun 1331 Hijriah. Saat itu kepemimpinan Ottoman dipimpin oleh Sultan Muhammad Rashad Khan.

Di masa awal Kerajaan Arab Saudi, Raja Abdulaziz Al Saud memperbaiki bingkai perak Hajar Aswad. Kemudian, tepatnya pada tahun 1375 Hijriah, Raja Saud mengganti bingkai Hajar Aswad sebelumnya dengan yang lain dari perak murni.

Penanggungjawab atas pergantian tersebut ialah seorang pandai emas di Makkah bernama Ahmad Ibrahim Badr. Dia adalah pembuat pintu Ka’bah dan bingkai Hajar Aswad selama lebih dari 35 tahun.

Putra-putra Raja Abdulaziz melanjutkan perawatan aksesoris Ka’bah. Mereka mengganti bingkai Hajar Aswad yang terbuat dari perak murni itu sebanyak dua kali. Penggantian pertama dilakukan pada masa pemerintahan Raja Khalid bin Abdulaziz Al Saud pada tahun 1399 H.

Adapun penggantian yang kedua yaitu pada tahun 1422 H pada masa pemerintahan Raja Fahd bin Abdulaziz Al Saud. Rangka Hajar Aswad terbuat dari perak murni dengan berat sekitar 50 kilogram. Dibutuhkan waktu sekitar 3 bulan untuk membuat rangkanya saja.

Bingkai Hajar Aswad dibuat di Makkah. Bagian-bagian Hajar Aswad dilapisi dengan zat lilin yang dilelehkan di bawah panas tinggi sehingga berfungsi untuk menyatukan batu-batu tersebut dengan bingkainya.(*/Dan)

orbit

Recent Posts

TIRTA KAHURIPAN APRESIASI PELANGGAN TERBAIKNYA DI HARI PELANGGAN NASIONAL

CIBINONG - Perumda Air Minum Tirta Kahuripan merupakan Perusahaan Daerah milik Pemerintah Kabupaten Bogor yang…

2 minggu ago

TIRTA KAHURIPAN DUKUNG PENUH BUPATI BOGOR CUP TOUR MALSARI HALIMUN SALAK 2025

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor bersama Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kabupaten Bogor sukses menggelar…

1 bulan ago

PASAR RAKYAT CITAYAM DIREVITALISASI MENJADI NYAMAN DAN BERSIH BAGI PEDAGANG DAN PEMBELI

CIBINONG – Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor telah merevitalisasi Pasar Rakyat Citayam secara keseluruhan mulai…

2 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN : KALDER AIR MANCUR, JEJAK SEJARAH DISTRIBUSI AIR BERSIH

BOGOR – Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Tedi Kurniawan, menegaskan bahwa Kelder Air…

2 bulan ago

SURVEI KEPUASAN PELANGGAN,TIRTA KAHURIPAN TINGKATKAN KEUALITAS PELAYANAN

CIBINONG – Sebagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan, Perumda Air Minum Tirta Kahuripan kembali…

2 bulan ago

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

4 bulan ago