(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Categories: Histori

TAMAN PUTRI PAHANG MASIH BISA DINIKMATI SAMPAI SAAT INI

ACEH – Aceh merupakan bagian Indonesia di ujung barat yang mempunyai sejarah islam tersendiri. Aceh yang di kenal dengan Nangroe Aceh Darussalam, merupakan bekas kerajaan. Salah satu peninggalan yang sampai saat ini di kenal sebagai destinasi wisata adalah Taman Putri Pahang.

Taman ini merupakan taman yang pernah didirikan oleh Sultan Iskandar Muda pada abad ke 16 sebagai bentuk kecintaan kepada permaisurinya Puti Pahang yang berasal dari Malaysia.

Untuk menuju Taman Putrie Phang atau Putri Pahang lokasinya sangat mudah. Taman ini terletak bersebelahan dengan Kerkhof, yang merupakan makam prajurit Belanda yang tewas di Aceh. Taman Putroe Phang saat ini sudah tertata rapi oleh pemerintah Aceh. Bahkan selain sebagai tempat wisata, destinasi ini juga sebagai pusat peradaban sejarah di Aceh.

Menurut sejarahnya Putri Pahang adalah seorang wanita yang cerdas, dulunya Putri dari Kerajaan Pahang Malaysia ini adalah penasehat suaminya dan mampu membuat hokum perlindungan anak dan perempuan. Hukum tersebut saat ini kemudian di realisasikan oleh putri beliau Ratu Safiatuddin sehingga hingga saat ini berlaku di Aceh Besar dan Aceh Pidie, hukum waris tidak saja berdasarkan pada hukum Islam, tapi juga dipengaruhi oleh hukum adat. Hukum tersebut berlaku hingga saat ini, oleh karena itu Aceh merupakan daerah istimewa yang disebut dengan Nangroe Aceh Darussalam.

Jika traveller mengunjungi menuju istana, disana juga terdapat terdapat sebuah taman yang luas, yang disebut taman ghairah, Ditaman ini pun terdapat sebuah gerbang berbentuk kubah yang diisebut Pinto Khop, Pinto Khop yang merupakan gerbang kecil berbentuk kubah.

Pintu tersebut menghubungkan antara taman dengan istana raja. Pinto Khop ini dulunya merupakan tempat beristirahat Putri Pahang, setelah lelah berenang. Letaknya tidak jauh dari kolam para permaisuri raja yang disebut dengan Gonongan, di sanalah dayang-dayang membasuh rambut sang permaisuri. Di sana juga terdapat kolam untuk sang permaisuri bermandi bunga.(*/Joh)

Redaksi

Recent Posts

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

2 minggu ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

2 minggu ago

OKK PWI DI INDRAMAYU, PWI KABUPATEN BOGOR KIRIM PESERTA

CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…

3 minggu ago

PASAR TOHAGA BERSAMA DINAS PERHUBUNGAN SINERGI TERTIBKAN PARKIR LIAR DAN PKL

BOGOR - Kepala Pasar Ciluar, Isni Jayanti menyampaikan komitmen Perumda Pasar Tohaga dalam menangani permasalahan…

1 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN RENCANAKAN PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN MELALUI KERJASAMA INVESTASI DENGAN BADAN USAHA SWASTA

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Air Minum Tirta…

2 bulan ago

17 PKL MALAM RADIUS PASAR CILUAR RESMI DI GESER

CIBINONG - Tercatat mulai 1 Mei 2025, PKL Malam Radius Pasar Ciluar menempati pelataran parkir…

2 bulan ago