(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Categories: Histori

9 PEDANG NABI, SALAH SATUNYA DIDAPAT DARI SUMUR ZAMZAM

Selama Rasulullah SAW masih hidup, beliau mempunyai sejumlah pedang pusaka. Pedang-pedang tersebut pernah digunakan saat berperang.

Secara umum pedang Rasulullah berbentuk Hanafiyya. Pedang Hanafiyya adalah pedang yang dibuat oleh suku Bani Hanifah. Pedang buatan Bani Hanafiah terkenal bagus dan halus pembuatannya.

Dalam buku Syamail Muhammad SAW karya Imam at-Tirmidzi dijelaskan, terdapat sembilan jenis pedang Rasulullah yang digunakan untuk menegakkan ajaran tauhid.

Pertama al-Matsur. Al-Matsur juga dikenal sebagai Matsur al-Fijar adalah pedang yang dimiliki Rasulullah sebelum beliau menerima wahyu pertama di Makkah. Asalnya kepunyaan ayah beliau Abdullah. Rasullulah hijrah dengan membawa pedang ini sampai diberikannya kepada keponakannya Ali bin Abi Tholib.

Sekarang pedang ini terdapat di Museum Topkapi, Istanbul, Turki.

Kedua, Dzulfikar. Dzulfikar adalah pedang yang didapatkan Rasulullah sebagai harta rampasan saat Perang Badar. Berbentuk pedang dengan dua mata pedang yang tajam.

Ketiga, pedang al-Battar. Pedang ini dinamakan pedang Nabi karena terpahatkan nama Nabi Daud, Sulaiman, Musa, Zakaria, Yahya, Isa, dan Muhammad.

Keempat, Hatf. Hatf merupakan pedang yang didapatkan oleh Rasulullah sebagai harta rampasan perang dari Bani Qaynuqa.

Kelima Qul’i. Pedang ini dikenal dengan Qul’i atau Qul’ay. Qul’i berarti tin atau timah putih. Pedang ini merupakan salah satu dari tiga pedang yang didapat dari harta rampasan perang Bani Qaynuqa. Kakek Nabi menemukan Qul’i ketika membuka mata air zamzam.

Keenam, yaitu al-Qadib. Pedang ini untuk pertahanan dan persahabatan ketika bepergian, tetapi tidak pernah digunakan untuk berperang.

Ketujuh, pedang al-Mikhdam. Pedang ini diberikan oleh Rasulullah kepada Ali bin Abi Thalib, dan dari Ali diberikan kepada anaknya, Zainal Abidin. Itulah mengapa di pedang tersebut terpahat nama Zayn al-Din al-Abidin.

Kedelapan, pedang al-‘Adhab. Pedang ini diberikan ke Rasulullah oleh salah satu sahabatnya sebelum Perang Badar. Beliau menggunakan pedang ini pada Perang Uhud. Dan, yang terakhir ar-Rasub. Ar-Rasub memiliki ukuran panjang 140 cm, mempunyai bulatan emas yang di dalamnya terdapat ukiran Arab bertuliskan Ja’far al-Shadiq.(*/Fir)

orbit

Recent Posts

PASAR RAKYAT CITAYAM DIREVITALISASI MENJADI NYAMAN DAN BERSIH BAGI PEDAGANG DAN PEMBELI

CIBINONG – Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor telah merevitalisasi Pasar Rakyat Citayam secara keseluruhan mulai…

6 hari ago

TIRTA KAHURIPAN : KALDER AIR MANCUR, JEJAK SEJARAH DISTRIBUSI AIR BERSIH

BOGOR – Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Tedi Kurniawan, menegaskan bahwa Kelder Air…

1 minggu ago

SURVEI KEPUASAN PELANGGAN,TIRTA KAHURIPAN TINGKATKAN KEUALITAS PELAYANAN

CIBINONG – Sebagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan, Perumda Air Minum Tirta Kahuripan kembali…

1 bulan ago

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

2 bulan ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

2 bulan ago

OKK PWI DI INDRAMAYU, PWI KABUPATEN BOGOR KIRIM PESERTA

CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…

2 bulan ago