(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Gaya Hidup

BERCERAI, BIKIN ANAK- ANAK KEHILANGAN KONTAK DENGAN AYAHNYA

JAKARTA – Perpisahan dalam rumah tangga yang menjadi korban dipastikan anak – anak .Setiap orang yang menikah berharap pernikahan bisa berlangsung langgeng dan bahagia. Namun faktanya hidup tak selalu semulus itu. Kadang pasangan terpaksa bercerai.

Pasangan terpaksa bercerai akibat perselingkuhan, ekonomi, bahkan kasus KDRT. Perlu diketahui perceraian bisa menciptakan kekacauan emosional bagi seluruh keluarga. Namun untuk anak-anak, situasinya bisa sangat menakutkan, membingungkan, dan membuat frustrasi.

Anak sering kesulitan memahami mengapa mereka harus pergi di antara dua rumah. Mereka mungkin khawatir jika orangtua mereka yang berhenti saling mencintai suatu hari nanti dan akan berhenti mencintai mereka.

Anak-anak sekolah dasar merasa khawatir bahwa perceraian adalah kesalahan mereka. Mereka mungkin takut melakukan kesalahan atau menganggap mereka melakukan sesuatu yang salah.

Bahkan dalam keadaan ekstrem, seorang anak mungkin merasa lega dengan perpisahan karena perceraian berarti lebih sedikit pertengkaran dan lebih sedikit stres. Perceraian membuat anak-anak kehilangan kontak sehari-hari dengan salah satu orangtua dan yang paling sering kehilangan kontak dengan sang ayah.

Seperti dilansir dari Verrywell Family, kontak yang menurun mempengaruhi ikatan orangtua anak dan menurut sebuah makalah yang diterbitkan pada tahun 2014, para peneliti telah menemukan banyak anak merasa kurang dekat dengan ayah mereka setelah perceraian.

Perceraian juga memengaruhi hubungan anak dengan orangtua asuh, paling sering ibu. Pengasuh primer sering melaporkan tingkat stres yang lebih tinggi terkait dengan pengasuhan tunggal.Sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2013 menyarankan bahwa ibu sering kurang mendukung dan kurang penuh kasih sayang setelah perceraian.

Selain itu, disiplin mereka menjadi kurang konsisten dan kurang efektif.

Bagi beberapa anak, perceraian orang tua bukanlah bagian yang paling sulit. Sebaliknya, stresor yang menyertainya adalah yang membuat perceraian menjadi yang paling sulit.

Pindah sekolah, pindah ke rumah baru, dan tinggal dengan orangtua tunggal yang merasa sedikit lebih lelah, hanyalah beberapa stres tambahan yang membuat perceraian menjadi sulit.(*/Tya0

orbit

Recent Posts

GRAND OPENING LAPAK BSI PERTAMA DI INDONESIA RESMI DIBUKA DI PASAR CISARUA BOGOR

CIBINONG - Bank Syariah Indonesia (BSI) resmi melaksanakan Grand Opening LAPAK BSI di Pasar Cisarua,…

2 minggu ago

MITIGASI TIRTA KAHURIPAN JELANG MUSIM HUJAN

CIBINONG – Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor bersiap menghadapi potensi cuaca ekstrem dan…

2 minggu ago

RAIH MANDAYA AWARD 2025 BUKTI NYATA KOMITMEN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM “SETETES HARAPAN DARI TIRTA KAHURIPAN”

CIBINONG – Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda Air Minum) Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor kembali…

1 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN APRESIASI PELANGGAN TERBAIKNYA DI HARI PELANGGAN NASIONAL

CIBINONG - Perumda Air Minum Tirta Kahuripan merupakan Perusahaan Daerah milik Pemerintah Kabupaten Bogor yang…

2 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN DUKUNG PENUH BUPATI BOGOR CUP TOUR MALSARI HALIMUN SALAK 2025

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor bersama Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kabupaten Bogor sukses menggelar…

3 bulan ago

PASAR RAKYAT CITAYAM DIREVITALISASI MENJADI NYAMAN DAN BERSIH BAGI PEDAGANG DAN PEMBELI

CIBINONG – Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor telah merevitalisasi Pasar Rakyat Citayam secara keseluruhan mulai…

4 bulan ago