(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Santap Ria

CARA MENGHANGATKAN SISA MAKANAN

JAKARTA – Selama masa karantina mandiri, tidak sedikit yang memesan makanan dalam jumlah banyak atau mengasah keterampilan memasak di dapur. Saking semangatnya, seringkali terdapat sisa makanan yang sayang jika dibuang.

Menghangatkan kembali makanan adalah cara bagus untuk menghemat uang, sekaligus menghindari kemubaziran. Di sisi lain, tentunya kita tidak mau menempatkan diri dan keluarga pada risiko keracunan makanan akibat proses yang salah.

Juru bicara Dewan Informasi Keamanan Makanan Australia, Lydia Buchtmann, mengatakan memanaskan ulang makanan bisa dilakukan sebanyak yang diinginkan. Dengan catatan, makanan benar-benar panas dalam prosesnya.

Dia menyarankan proses pemanasan hingga mencapai suhu 82 derajat Celsius ke tengah bagian makanan. Pastikan betul tingkatan panas itu dengan memakai temperatur makanan ke tengah piring atau wadah makanan.

“Anda dapat menyimpan makanan sisa selama dua hingga tiga hari di lemari es, selama kulkas itu berada pada suhu lima derajat Celcius secara konsisten,” katanya, dikutip dari laman Mirror, Sabtu (25/7).

Lydia menambahkan pengecualian untuk makanan yang dikonsumsi ibu hamil, lansia, dan pasien gangguan sistem kekebalan tubuh. Kelompok yang cenderung lebih rentan tersebut hanya boleh menyantap makanan yang paling lama disimpan 24 jam.

Meletakkan makanan sisa di freezer bisa menambah waktu penyimpanan sebelum memanaskan, namun tidak akan bertahan selamanya. Sematkan label tanggal pada makanan beku untuk memastikan tidak menyimpannya terlalu lama.

Salah satu metode untuk menjaga keamanannya adalah dengan menempatkan dalam wadah kecil agar lekas dingin, sebelum dimasukkan langsung ke dalam lemari pembeku. Pasalnya, membiarkan makanan menjadi dingin perlahan bisa berbahaya.

Jurnalis sains dan presenter televisi Michael Mosley mengatakan microwave adalah cara paling praktis memanaskan sisa makanan. Akan tetapi, panasnya cenderung tidak merata sehingga dianjurkan mengaduknya selama proses pemanasan.

Pakar diet dan keamanan makanan berlisensi, Dorothy Richmond, memberi kiat memanaskan makanan sisa dengan kompor. Dia menyarankan untuk meletakkan makanan di atas kompor selama 10 hingga 20 menit, sampai benar-benar panas.

Memanaskan kembali makanan ke suhu yang cukup tinggi akan membunuh sebagian besar bakteri penyebab keracunan makanan. Meski demikian, ada perkecualian, yakni sebaiknya tidak memanaskan ulang nasi semalam.

Nasi yang sudah dibiarkan mendingin secara perlahan kemudian dipanaskan, tetap menyisakan bakteri bacillus cereus. Memakannya dapat membuat Anda sakit dan tidak ada pemanasan ulang yang dapat membunuhnya.

“Bukan hanya nasi yang mengandung risiko, tetapi apa pun yang mengandung pati, yang dapat mencakup sisa pasta, mie, dan sayuran bertepung seperti kentang,” ungkapnya.(*/Nia)

orbit

Recent Posts

PASAR RAKYAT CITAYAM DIREVITALISASI MENJADI NYAMAN DAN BERSIH BAGI PEDAGANG DAN PEMBELI

CIBINONG – Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor telah merevitalisasi Pasar Rakyat Citayam secara keseluruhan mulai…

1 hari ago

TIRTA KAHURIPAN : KALDER AIR MANCUR, JEJAK SEJARAH DISTRIBUSI AIR BERSIH

BOGOR – Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Tedi Kurniawan, menegaskan bahwa Kelder Air…

2 hari ago

SURVEI KEPUASAN PELANGGAN,TIRTA KAHURIPAN TINGKATKAN KEUALITAS PELAYANAN

CIBINONG – Sebagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan, Perumda Air Minum Tirta Kahuripan kembali…

4 minggu ago

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

2 bulan ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

2 bulan ago

OKK PWI DI INDRAMAYU, PWI KABUPATEN BOGOR KIRIM PESERTA

CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…

2 bulan ago