(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Categories: Kesehatan

COVID-19 DAPAT MENYEBABKAN STROKE MENDADAK PADA USIA MUDA

JAKARTA – Stroke merupakan kerusakan otak karena pasokan darah yang buruk atau kurang. Menurut laporan, COVID-19 yang disebabkan oleh virus corona bisa mengakibatkan stroke mendadak pada usia muda.

Infeksi virus corona menyebabkan stroke mendadak pada orang dewasa berusia 30-an atau 40-an, yang tidak dinyatakan sakit parah.

Sebelumnya, berbagai penelitian telah mengkonfirmasi bahwa infeksi virus corona memengaruhi dan menyerang lebih dari sekadar paru-paru. Menyerang selaput pembuluh darah, virus corona dilaporkan dapat mempengaruhi organ apa pun dalam tubuh, termasuk di antaranya jantung, ginjal dan hati.

Gumpalan darah juga sangat umum karena virus corona, yang merupakan penyebab utama stroke. Pasien di bawah usia 50 tahun dengan gejala COVID-19 ringan atau tidak mengalami pembekuan di arteri besar, berisiko mengalami stroke parah.

Menurut beberapa dokter, peningkatan tujuh kali lipat telah terlihat dalam jumlah stroke mendadak yang dilaporkan dalam dua minggu terakhir. Pasien-pasien ini tidak memiliki riwayat gumpalan atau masalah jantung medis dan memiliki gejala ringan karena COVID-19.

Mengingat bahwa pasien-pasien ini yang mengalami stroke mendadak tidak memiliki riwayat medis mengenai kondisinya, juga tidak memiliki gejala COVID-19 yang parah, kemungkinan stroke mereka dipicu atau disebabkan karena kesehatan mental yang buruk.

Dilansir dari Times Now News, menurut sebuah studi yang dipresentasikan di International Stroke Conference 2017, penyakit mental seperti kecemasan, depresi, PTSD dan lainnya, memiliki hubungan dengan peningkatan risiko stroke.

Adapun kesehatan mental yang buruk telah dilaporkan terjadi karena pandemi. Di mana orang-orang merasa terbebani dengan informasi di sekitar mereka, dan juga ketidakpastian virus corona dalam kehidupan mereka. Laporan menunjukkan bahwa orang yang pernah mengalami masalah kesehatan mental di masa lalu telah melihat gejala mereka muncul kembali, sementara orang yang belum pernah mengalami masalah kesehatan mental melaporkan perasaan stres, kecemasan, keputusasaan, insomnia.

Pikiran dan tubuh terhubung. Kesehatan fisik memiliki implikasi pada kesehatan mental dan sebaliknya. Sangat penting untuk memastikan bahwa tubuh dan pikiran tetap sehat, untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Pola makan yang sehat, olahraga, perhatian, dan berlatih syukur bisa sangat membantu, terutama dalam masa-masa seperti saat ini.(*/Di)

orbit

Recent Posts

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

2 minggu ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

3 minggu ago

OKK PWI DI INDRAMAYU, PWI KABUPATEN BOGOR KIRIM PESERTA

CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…

4 minggu ago

PASAR TOHAGA BERSAMA DINAS PERHUBUNGAN SINERGI TERTIBKAN PARKIR LIAR DAN PKL

BOGOR - Kepala Pasar Ciluar, Isni Jayanti menyampaikan komitmen Perumda Pasar Tohaga dalam menangani permasalahan…

1 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN RENCANAKAN PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN MELALUI KERJASAMA INVESTASI DENGAN BADAN USAHA SWASTA

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Air Minum Tirta…

2 bulan ago

17 PKL MALAM RADIUS PASAR CILUAR RESMI DI GESER

CIBINONG - Tercatat mulai 1 Mei 2025, PKL Malam Radius Pasar Ciluar menempati pelataran parkir…

2 bulan ago