(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Categories: Kesehatan

COVID TOES, GEJALA BARU COVID-19 BERUPA LESI UNGU PADA KUKU KAKI

JAKARTA – Sebagai penyakit baru, infeksi virus corona atau Covid-19 masih menimbulkan teka-teki dan temuan baru. Salah satu laporan terhangat terkait Covid-19 adalah gejala ‘baru’, yakni lesi kuku kaki yang berwarna keunguan atau “Covid toes”. Seperti apa?

Gejala baru Covid-19: Lesi kuku kaki keunguan
Baru-baru ini, muncul laporan terbaru terkait kemungkinan gejala baru Covid-19. Secara tak resmi, gejala ini disebut dengan “Covid toes”, yakni munculnya lesi keunguan atau kebiruan pada kuku kaki pasien.

Menurut kepala divisi penyakit menular di University of Pennsylvania, seperti yang dilansir dari USA Today, lesi di kuku kaki tersebut cenderung sakit saat disentuh dan dapat menimbulkan sensasi terbakar.

Dr. Ebbing Lautenbach, nama ahli tersebut, juga mengungkapkan bahwa gejala Covid toes cenderung muncul di awal terjadinya infeksi. Artinya, menurut Dr. Ebbing, gejala ini mungkin dapat menjadi ‘petunjuk’ pertama jika seseorang terinfeksi virus Sars-CoV-2, di mana ia tak memiliki gejala pernapasan lain.

Pada sebagian individu, Covid toes bisa hilang setelah beberapa hari. Namun, beberapa pasien bisa jadi mengalami gejala lanjutan pada saluran pernapasan mereka.

Disebutkan Dr. Ebbing, gejala Covid toes pertama kali ditemukan dokter di Italia pada bulan Maret. Kemudian, gejala ini juga dilaporkan muncul pada pasien-pasien di Amerika Serikat.

Apa kemungkinan penyebab Covid toes pada pasien Covid-19?
Menjadi temuan yang relatif baru, belum bisa dipastikan penyebab dari lesi kuku kaki keunguan tersebut – sebagai gejala dari infeksi virus corona baru. Berikut ini pendapat beberapa ahli:

Menurut Dr. Ebbing Lautenbach
Dr. Ebbing mengemukakan dua hipotesis terkait kemungkinan penyebab Covid toes.

Pertama, gejala Covid toes mungkin bisa terjadi karena respons peradangan tubuh yang terlokalisasi, yakni hanya pada bagian kaki dan kuku kaki. Kedua, gejala lesi kuku kaki ini mungkin juga bisa terjadi karena adanya pembekuan darah di pembuluh.

Menurut ahli dari Massachusetts General Hospital
Ahli lain, yakni Susan Wilcox yang merupakan kepala perawatan kritis di departemen gawat darurat Massachusetts General Hospital, berpendapat bahwa lesi keunguan tersebut mungkin merupakan purpura fulminan.

Purpura fulminan bisa terjadi ketika peradangan akibat infeksi parah memicu terbentuknya pembekuan kecil di pembuluh darah tertentu, seperti di kuku, jari, bahkan hidung.

Susan Wilcox telah melihat gejala ini pada banyak pasiennya yang mengalami kondisi parah akibat Covid-19. Ia juga menyebutkan, lesi keunguan di kuku tersebut terjadi pada pasien penderita pneumonia atau flu yang parah. Atas hal tersebut ia mengaku tak terkejut apabila pasien Covid-19 juga mengalami gejala ini.

Temuan sementara terkait Covid toes
Masih terus diteliti oleh para ahli, ada beberapa kesimpulan sementara terkait Covid toes yang diyakini ahli sebagai gejala baru Covid-19. Berikut ini simpulan sementara terkait Covid toes:

1. Cenderung muncul pada pasien Covid-19 yang tak mengalami gejala lain
Menurut ahli, hal yang paling menarik terkait Covid toes adalah absennya gejala lain. Artinya, pasien yang mengalami lesi kuku keunguan pada kakinya tidak menunjukkan gejala-gejala umum akibat infeksi virus corona.

2. Cenderung terjadi pada pasien anak dan dewasa muda
Kesimpulan sementara lainnya terkait Covid toes adalah kemunculannya pada kelompok pasien tertentu saja, yakni anak-anak dan dewasa muda. Menurut Dr. Ebbing, kecenderungan ini mungkin terjadi karena anak-anak dan dewasa muda memiliki sistem imun yang masih kuat.

Gejala lain yang umum terjadi pada penderita pasien Covid-19
Para ahli terus mempelajari Covid toes dan kaitannya dengan Covid-19. Selain lesi kuku kaki tersebut, ada beberapa gejala lain yang menjadi ciri umum Covid-19:

Demam
Kelelahan
Batuk kering
Beberapa pasien mungkin mengalami gejala lain, seperti:

Sakit dan nyeri
Hidung tersumbat
Pilek
Sakit tenggorokan
Diare
Menurut World Health Organization (WHO), gejala-gejala tersebut biasanya ringan dan terjadi secara bertahap. Sebagian individu juga bisa terinfeksi namun tak menunjukkan gejala apa pun (Orang Tanpa Gejala).

Apabila seseorang mengalami demam, batuk, dan kesulitan bernapas, ia disarankan untuk segera mencari bantuan medis. Anda juga disarankan menggunakan layanan Chat Dokter dan Cek Risiko di SehatQ untuk mengetahui risiko Covid-19.(*/Di)

orbit

Recent Posts

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

2 minggu ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

3 minggu ago

OKK PWI DI INDRAMAYU, PWI KABUPATEN BOGOR KIRIM PESERTA

CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…

4 minggu ago

PASAR TOHAGA BERSAMA DINAS PERHUBUNGAN SINERGI TERTIBKAN PARKIR LIAR DAN PKL

BOGOR - Kepala Pasar Ciluar, Isni Jayanti menyampaikan komitmen Perumda Pasar Tohaga dalam menangani permasalahan…

1 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN RENCANAKAN PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN MELALUI KERJASAMA INVESTASI DENGAN BADAN USAHA SWASTA

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Air Minum Tirta…

2 bulan ago

17 PKL MALAM RADIUS PASAR CILUAR RESMI DI GESER

CIBINONG - Tercatat mulai 1 Mei 2025, PKL Malam Radius Pasar Ciluar menempati pelataran parkir…

2 bulan ago