(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Village

EL ROYALE HOTEL, BINTANG 4 LENGKAP AKSES DAN ATRAKSI MENARIK

BANYUWANGI – Perkembangan pariwisata daerah Banyuwangi begitu tinggi perlu daya dukung semua spek termasuk perhotelan yang nyaman aman dan memanjakan para tamu yang datang .Amenitas di Banyuwangi bakal makin kuat. Pada 21 Juni 2017, akan ada soft launching hotel bintang empat di daerah yang dijuluki Sunrise of Java itu. Adalah eL Royale Hotel & Resort yang akan melakukan soft launching pada 21 Juni nanti. Rencananya, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang bakal menandatangani prasastinya.

“Silakan dikembangkan amenitas di Banyuwangi. Banyuwangi sangat kuat membangun pariwisata sebagai backbone ekonomi daerahnya,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI, Minggu (18/6).

Menpar Arief Yahya mengatakan, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi yang sangat pesat. Itu kemudian membuat banyak pihak berminat untuk berinvestasi. Pariwisatanya juga makin terlihat seksi. G Land, Blue Fire, wisata underwater Bangsring,namanya kian familiar di telinga wisatawan.

“Banyuwangi kini telah menjadi satu di antara tujuan wisatawa utama. Kebutuhan akan kamar hotel terus meningkat. Seperti di masa liburan akhir tahun 2016 lalu, Banyuwangi mengalami lonjakan wisatawan yang luar biasa. Okupansi hotel-hotel di Banyuwangi mencapai seratus persen. Bahkan banyak wisatawan yang tidak kebagian kamar hotel,” kata Arief Yahya.

Menteri yang juga berasal dari Banyuwangi ini menjelaskan, kebutuhan investasi bidang pariwisata sampai tahun 2019 yaitu 120.000 hotel rooms, 15.000 restoran, 100 taman rekreasi, 100 operator diving, 100 marina, dan infrastruktur pariwisata lainnya.

“Sebelumnya saya ingin mengatakan destinasi pariwisata itu dapat dinikmati pelangganya kalau sudah memenuhi 3A. memiliki attractiveness yang tinggi, accessibility yang bagus dan memiliki amenities atau fasilitas yang bagus. Bila sayarat ini terpenuhi maka destinasi itu sudah bisa dikatakan sebagai produk yang dapat dipasarkan atau dijual,” ucapnya.

Nah, melihat realita itu, dia pun menyambut baik dukungan swasta dalam penyediaan amenitas pariwisata. Kehadiran eL Royale Hotel & Resort di Banyuwangi, menurutnya akan sangat mendukung penyediaan akomodasi pariwisata.

General Manager Iwan Sumantri menambahkan, eL Royale Hotel & Resort nantinya akan hadir di Jalan Raya Banyuwangi-Jember KM 7, Dadapan, Kecamatan Kabat, Banyuwangi. Saat soft opening nanti 21 Juli, eL Royale Hotel & Resort menyediakan 108 kamar dan enam vila. eL Royal Hotel and Resort juga memiliki beberapa fasilitas pendukung seperti kolam renang untuk dewasa dan anak, spa, gym serta ballroom dan meeting room.

“Sedangkan mulai tahun depan bertambah lagi menjadi 152 kamar, satu ballrom berkapasitas seribu orang, dan enam meeting room yang masing-masing berkapasitas 700 orang,” papar Iwan Sumantri.

Desainnya? Dijamin elegan. Nuansa Banyuwangi akan langsung terasa. Lobi hotel dibuat mirip Pendapa Sabha Swagatha Banyuwangi yang memiliki empat pilar utama. Keramik lantai dipesan khusus bermotif gajah uling, motif khas milik Banyuwangi.

Sementara, atap hotel mengadopsi atap rumah Suku Using, suku asli Banyuwangi. Di depan hotel akan dibangun patung gandrung. Ruang-ruang yang ada di hotel, diberi nama yang identik dengan Banyuwangi.

“Seperti Ijen Restaurant, Using Room, gandrung lounge, dan lainnya. Pintu gerbang juga menggambarkan gerbang Majapahit, karena Kerajaan Blambangan juga berkaitan dengan Kerajaan Majapahit,” ungkap Iwan Sumantri

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ikut mengamini. Dia mengatakan, berdirinya eL Royal Hotel and Resort ini agar bisa mengimbangi kebutuhan penginapan bagi pengunjung yang datang ke Banyuwangi. Terutama setelah banyak penerbangan dari Jakarta terbang ke Banyuwangi langsung.

“Hotel ini dimaksudkan untuk mengimbangi, antara Atraksi, Akses dan Amenitas. Ketika dua penerbangan bertambah di bulan Juni, maka Amenitasnya juga harus menyesuaikan diri. Harus bertambah,” ucap Bupati Anas.

Dia pun mengaku puas dengan suasana Banyuwangi di sana. Begitu tamu masuk, langsung disambut musik gandrung, lalu masuk lebih dalam lagi suasananya seperti alam Ijen.

“Ini menjadi kampanye kebudayaan Banyuwangi. Ternyata bangunan yang mengakomodir kekayaan budaya Banyuwangi bisa hebat meskipun tak harus dalam bentuk gedung-gedung bertingkat di kota besar,”lanjutnya.(*/Ndo)

orbit

Recent Posts

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

2 minggu ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

2 minggu ago

OKK PWI DI INDRAMAYU, PWI KABUPATEN BOGOR KIRIM PESERTA

CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…

3 minggu ago

PASAR TOHAGA BERSAMA DINAS PERHUBUNGAN SINERGI TERTIBKAN PARKIR LIAR DAN PKL

BOGOR - Kepala Pasar Ciluar, Isni Jayanti menyampaikan komitmen Perumda Pasar Tohaga dalam menangani permasalahan…

1 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN RENCANAKAN PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN MELALUI KERJASAMA INVESTASI DENGAN BADAN USAHA SWASTA

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Air Minum Tirta…

2 bulan ago

17 PKL MALAM RADIUS PASAR CILUAR RESMI DI GESER

CIBINONG - Tercatat mulai 1 Mei 2025, PKL Malam Radius Pasar Ciluar menempati pelataran parkir…

2 bulan ago