(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
TANGERANG – Gaya hidup dan pola makan diperkirakan menjadi pemicu utama meningkatnya kasus batu ginjal di Indonesia.
Seperti halnya penyakit kritis lainnya, batu ginjal sering tidak menimbulkan gejala khusus. Gejala batu ginjal adalah pegal atau nyeri pinggang yang hilang timbul dan gangguan berkemih (nyeri berkemih, anyang-anyangan, dan urine keruh atau kemerahan).
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko batu ginjal adalah kurangnya asupan cairan, tinggal dan bekerja di daerah panas, asupan kalsium atau garam yang berlebihan, kurang gerak (imobilisasi), obesitas, memiliki riwayat batu ginjal sebelumnya, dan asam urat tinggi.
“Ginjal adalah organ tubuh yang berfungsi untuk menyaring cairan dan membuang zat-zat sisa dalam darah dalam bentuk urine melalui saluran kemih,” kata Charles M. hutasoit, Sp.U, Tanggerang, Jumat, (22/02/2019).
Zat sisa berlebih (seperti kalsium dan asam urat) dalam urine dapat menjadi endapan kristal yang menumpuk dan mengeras sehingga membentuk batu ginjal.
Batu ginjal adalah penyakit saluran kemih yang sering terjadi dengan prevalensi mendekati 20 persen dan terjadi pada usia produktif (20-50 tahun).(*/Dhan)
CIBINONG – Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor telah merevitalisasi Pasar Rakyat Citayam secara keseluruhan mulai…
BOGOR – Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Tedi Kurniawan, menegaskan bahwa Kelder Air…
CIBINONG – Sebagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan, Perumda Air Minum Tirta Kahuripan kembali…
CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…
CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…
CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…