(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Categories: Village

HOTEL SEPI, PEGAWAI MULAI DIRUMAHKAN

JAKARTA- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengungkap beberapa hotel di kawasan Banten mulai merumahkan para pekerja. Sebab, omzet hotel amblas lebih dari 50 persen seiring merosotnya okupansi di tengah wabah virus corona.

Ketua Harian PHRI Ashok Kumar mengungkapkan hotel-hotel di pesisir pantai Banten yang biasanya meraup pemesanan di atas 50 persen, kini hanya meraup okupansi sebesar 20 persen. Bahkan, bisnis perhotelan di jantung kota Banten pun ikut rontok. Hotel yang rata-rata diisi 70 persen wisman kini harus puas dengan angka okupansi 20-30 persen.

“Karyawan sudah ada yang dicutikan dan diliburkan, okupansi sudah rontok. Walau (wisman) sudah bayar uang muka tapi tetap dibatalkan,” jelasnya .

Dia menambahkan, secara total pengusaha hotel di daerah Banten merugi setidaknya Rp10 miliar sejak beberapa minggu belakangan. Kekhawatiran akan penyebaran virus corona menjadi alasan utama tingginya angka pembatalan tersebut.

Pendapatan utama lainnya seperti penyewaan ruang untuk pertemuan kerja atau Meetings, Incentives, Conferencing, Exhibitions (MICE) juga merosot menyusul imbauan pemerintah untuk menghindari rapat tatap muka.

“Secara keseluruhan prihatin kami sudah, Rp10 miliar baru hotel tok, belum restoran karena restoran ini sifatnya fluktuatif,” paparnya.

Ashok berharap pemerintah dapat mengambil langkah konkret yang dapat membantu meringankan beban para pengusaha perhotelan. Sebab, jika tidak, dia bilang imbasnya akan mengarah ke pengurangan karyawan.

Sebelumnya, hal serupa juga menghantam pengusaha hotel dan restoran di Kalimantan Barat. Tingkat okupansi hotel di wilayah Borneo diklaim merosot setidaknya 20 persen, termasuk bisnis restoran.

Menurut Ketua PHRI (PHRI) Kalbar Yuliardi Qamal, anggotanya mengeluh bisnis hotel dan restoran sepi sejak dua bulan terakhir. Sejumlah acara juga dibatalkan.

“Kami paham kondisi saat ini terjadi di seluruh dunia. Karenanya, kami mendukung langkah pemerintah membatasi masuknya orang dari luar negeri, khususnya negara-negara yang terdampak virus corona,” ujarnya pekan lalu.

Pemerintah sebenarnya sudah menyiapkan bantalan bagi industri perhotelan di tengah pandemi covid-19. Salah satunya, stimulus pembebasan pajak hotel dan restoran dengan anggaran mencapai Rp3,3 triliun untuk enam bulan ke depan.(*/Ridz)

orbit

Recent Posts

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

2 minggu ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

3 minggu ago

OKK PWI DI INDRAMAYU, PWI KABUPATEN BOGOR KIRIM PESERTA

CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…

4 minggu ago

PASAR TOHAGA BERSAMA DINAS PERHUBUNGAN SINERGI TERTIBKAN PARKIR LIAR DAN PKL

BOGOR - Kepala Pasar Ciluar, Isni Jayanti menyampaikan komitmen Perumda Pasar Tohaga dalam menangani permasalahan…

1 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN RENCANAKAN PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN MELALUI KERJASAMA INVESTASI DENGAN BADAN USAHA SWASTA

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Air Minum Tirta…

2 bulan ago

17 PKL MALAM RADIUS PASAR CILUAR RESMI DI GESER

CIBINONG - Tercatat mulai 1 Mei 2025, PKL Malam Radius Pasar Ciluar menempati pelataran parkir…

2 bulan ago