(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Asal Usul

JEJAK -JEJAK KERAJAAN ISLAM DI TANAH MELAYU RIAU

Kalau bernapak tilas mengenang jejak kerajaan Islam di Riau, Istana Siak Sri Indrapura adalah tempatnya. Di istana inilah sejarah berdirinya Kerajaan Islam di tanah Riau. Kota Siak dikenal banyak menyimpan bangunan bersejarah peninggalan Hindia Belanda dan kerajaan Melayu Islam.

Kerajaan Siak Sri Indrapura didirikan oleh Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah pada 1723 M. Kerajaan Melayu Islam terbesar di Riau ini mengalami masa kejayaan pada abad ke-16 hingga ke-20.Istana Siak Sri Inderapura merupakan kediaman resmi Sultan Siak.

Kerajaan ini adalah pecahan dari Kerajaan Melayu. Dua tokoh kerajaan kemudian berseteru, yaitu Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah (Raja Kecil) dan Sultan Suleiman yang dibantu oleh Bugis. Karena kalah, Sultan Abdul Jalil menyingkir dan berpindah-pindah tempat ke Johor, Bintang, Bengkalis, dan akhirnya pedalaman Sungai Siak, Buantan.

Ibukota Kerajaan Siak pun sempat beberapa kali pindah, diantaranya di Buantan, Mempura, Senapelan, Mempura, dan terakhir di Kota Tinggi atau Siak Sri Indrapura.

Kompleks istana Siak Indrapura memiliki luas sekitar 32.000 M², dan terdiri dari empat istana yaitu Istana Siak, Istana Baroe, Istana Padjang, dan Istana Lima. Bangunan Istana Siak memadukan gaya arsitektur Melayu, Timur Tengah, dan Eropa. Luasnya sekitar 1.000 M².

Istana Siak Sri Indrapura menyimpan peninggalan kerajaan Melayu Islam terbesar di Riau. Dinding istana berlapiskan keramik yang didatangkan langsung dari Prancis. Istana yang mendapat julukan Istana Matahari Timur ini terdiri dari dua lantai.

Lantai pertama memuat 6 ruang sidang, ruang tamu kehormatan, 2 ruang tamu (untuk laki-laki dan perempuan), ruang sidang kerajaan yang juga berfungsi sebagai ruang pesta. Di lantai atas, terdapat 9 ruangan yang khusus digunakan untuk Sultan, serta satu buah ruang tamu kerajaan.

Enam patung burung elang menghiasi puncak istana. Patung-patung ini melambangkan keberanian pihak istana. Sementara di bagian halaman, tersebar delapan buah senjata yang dulu digunakan sebagai pertahanan, yakni meriam. Di sisi kiri belakang istana, terdapat bangunan kecil yang dulu difungsikan sebagai penjara sementara.

Di istana ini, wisatawan dapat melihat beragam koleksi benda-benda kerajaan, mulai dari kursi singgasana berlapis emas, payung kerajaan, tombal, brankas kerajaan, duplikat mahkota raja, hingga patung perunggu Ratu Wilhelmina. Sebagian benda-benda peninggalan kerajaan juga tersimpan di Museum Nasional Jakarta.

Perkembangan agama Islam di Riau, khususnya di Siak, menjadikan kawasan ini sebagai salah satu pusat penyebaran dakwah Islam. Pada masa dahulu kerajaan ini sangat diperhitungkan di pesisir timur Sumatera dan Semenanjung Malaka.

Bahkan pengaruh kerajaan ini sampai ke Sambas di Kalimantan Barat. Hingga akhirnya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Sultan Siak terakhir yaitu Sultan Syarif Kasim II menyatakan kerajaannya bergabung dengan Republik Indonesia.

Biasanya, liburan Idul Fitri atau libur panjang lainnya membuat Istana Siak ramai pengunjung. Masyarakat yang hadirpun tak hanya dari warga lokal Riau, namun juga dari propinsi tetangga yang ingin melihat bukti kerajaan Islam di Riau.

Tak jauh dari lokasi istana, terdapat sebuah masjid yang bernama Syahabuddin. Masjid ini merupakan warisan dari Kesultanan Siak yang dibangun semasa kekuasaan Sultan Siak ke-12, Sultan Syarif Kasim II, sekaligus menjadikannya masjid tertua di Siak.

Pada sisi barat dari Komplek Masjid Syahabuddin, terdapat sebuah Komplek pemakaman, yang terdiri dari makam Sultan Syarif Qasyim beserta permaisuri Tengku Agung Sultanah Latifah dan Tengku Maharatu beserta panglima Sultan yang selalu diziarahi oleh pengagumnya.(*/Dan)

orbit

Recent Posts

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

2 minggu ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

2 minggu ago

OKK PWI DI INDRAMAYU, PWI KABUPATEN BOGOR KIRIM PESERTA

CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…

3 minggu ago

PASAR TOHAGA BERSAMA DINAS PERHUBUNGAN SINERGI TERTIBKAN PARKIR LIAR DAN PKL

BOGOR - Kepala Pasar Ciluar, Isni Jayanti menyampaikan komitmen Perumda Pasar Tohaga dalam menangani permasalahan…

1 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN RENCANAKAN PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN MELALUI KERJASAMA INVESTASI DENGAN BADAN USAHA SWASTA

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Air Minum Tirta…

2 bulan ago

17 PKL MALAM RADIUS PASAR CILUAR RESMI DI GESER

CIBINONG - Tercatat mulai 1 Mei 2025, PKL Malam Radius Pasar Ciluar menempati pelataran parkir…

2 bulan ago