(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Santap Ria

KEMASAN MAKANAN CEPAT SAJI DITEMUKAN PICU BERBAGAI PENYAKIT

JAKARTA – Plastik pembungkus makanan, seperti burger, di restoran cepat saji ditemukan mengandung bahan kimia beracun yang bisa berbahaya untuk kesehatan. Hal itu ditemukan dalam sebuah penelitian anyar yang digagas kelompok advokasi lingkungan Toxic-Free Future dan Mind the Store.

Laporan berjudul “Packaged in Polution: Are Food Chains Using PFAS in Packaging?” itu dirilis pada Kamis (6/8). Penelitian menemukan bahan kimia perfluoroalkyl dan polyfluoroalkyl (PFAS) dalam kemasan yang umum digunakan untuk membungkus burger atau kentang goreng di sejumlah restoran cepat saji.

Tak hanya kertas plastik pembungkus, PFAS berkonsentrasi tinggi juga ditemukan di mangkuk atau wadah ‘ramah lingkungan’ yang digunakan oleh beberapa rantai kuliner di Amerika Serikat (AS).

Kendati demikian, tak semua pembungkus yang digunakan mengandung bahan kimia tersebut. Ada beberapa pembungkus yang dinyatakan aman.

PFAS merupakan zat kimia anti-air dan minyak yang banyak digunakan dalam berbagai produk konsumen, termasuk kemasan makanan cepat saji, wajan anti-lengket, dan beberapa lainnya. PFAS tak dapat terurai di lingkungan. Burger dan kentang goreng adalah dua jenis makanan yang paling mungkin dikemas oleh kemasan yang mengandung PFAS.

Center for Disease and Prevention Control (CDC) AS telah mendefinisikan PFAS sebagai ‘masalah kesehatan masyarakat’.

Melansir CNN, sejumlah bukti telah memperlihatkan bahaya PFAS terhadap tubuh. Beberapa penelitian selama dekade terakhir telah menemukan bahwa paparan PFAS dapat memicu sejumlah masalah kesehatan mulai dari kerusakan hati, gangguan kekebalan tubuh, gangguan endokrin, hingga kanker.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Lancet Diabetes and Endocrinology menemukan, ada bahan kimia tertentu yang dapat menganggu proses endokron dengan merusak air mani dan meningkatkan kanker prostat pada pria, kanker payudara, sindrom ovarium polikistik, dan endometriosis pada wanita. Bahan kimia itu ditemukan juga dalam PFAS.

Selain itu, laporan CDC AS pada 2015 lalu juga pernah menemukan bahwa PFAS terdeteksi dalam darah 97 persen orang Amerika.
Ahli mikrobiologi Linda Birnbaum mengatakan bahwa hasil penelitian ini patut menjadi perhatian masyarakat. Masyarakat, lanjut dia, harus bisa memilih barang-barang apa yang akan digunakan atau tidak.

“Mungkin itu [hasil penelitian] adalah sesuatu yang perlu konsumen pikirkan. Apakah lebih penting membungkus makanan dengan PFAS untuk mencegah minyak berlebih? Atau, apakah kita akan membiarkan minyak itu, tapi tidak perlu menggunakan kemasan mengandung PFAS?” ujar Birnbaum.

Sebagai buntut dari hasil penelitian, sejumlah restoran cepat saji menyatakan akan mulai mengurangi penggunaan kemasan yang mengandung PFAS pada beberapa waktu mendatang.(*/Nia)

orbit

Recent Posts

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

2 minggu ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

2 minggu ago

OKK PWI DI INDRAMAYU, PWI KABUPATEN BOGOR KIRIM PESERTA

CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…

3 minggu ago

PASAR TOHAGA BERSAMA DINAS PERHUBUNGAN SINERGI TERTIBKAN PARKIR LIAR DAN PKL

BOGOR - Kepala Pasar Ciluar, Isni Jayanti menyampaikan komitmen Perumda Pasar Tohaga dalam menangani permasalahan…

1 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN RENCANAKAN PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN MELALUI KERJASAMA INVESTASI DENGAN BADAN USAHA SWASTA

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Air Minum Tirta…

2 bulan ago

17 PKL MALAM RADIUS PASAR CILUAR RESMI DI GESER

CIBINONG - Tercatat mulai 1 Mei 2025, PKL Malam Radius Pasar Ciluar menempati pelataran parkir…

2 bulan ago