(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Categories: Santap Ria

KENAPA TEH KALAH PAMOR DIBANDINGKAN KOPI

JAKARTA – Es kopi susu kian mendominasi industri kuliner Nusantara. Bahkan, sejak beberapa tahun terakhir, kedai kopi maupun coffee shop berkonsep specialty coffee turut meluncurkan produk es kopi susu dengan harga bersaing. Fenomena ini kemudian memunculkan sebuah pertanyaan menggelitik.

Mengapa produk olahan kopi ini begitu mudah disukai masyarakat Indonesia dibandingkan teh?

Menurut Tea Master Ratna Somantri, hal tersebut tidak terlepas dari mindset atau pola pikir masyarakat yang selama ini menganggap bahwa teh merupakan produk minuman ‘murahan’.
Padahal, Indonesia menduduki peringkat ke-8 sebagai penghasil teh terbesar di dunia. Seharusnya, kita memiliki produk teh berkualitas yang mampu bersaing dengan olahan teh dari berbagai negara, terutama Jepang yang dikenal lewat olahan teh hijau dan matcha-nya.

Teh Master
“Teh itu kalah pamor dengan kopi karena di Indonesia, teh diintepretasika sebagai sesuatu yang murah. Alhasil, market yang dibentuk adalah market yang mass produk. Karena produksinya secara besar-besaran, jadi tidak bisa dijual mahal. Akhirnya produk teh yang kita miliki itu-itu saja,” terang Ratna Somantri saat ditemui di bilangan Jakarta Selatan, Selasa (14/1/2020).Ratna kemudian membandingkan kualitas produk teh dalam negeri dengan Jepang. Negeri Sakura memang diketahui memiliki tradisi hingga ritual minum teh yang diselenggarakan secara sakral.

Tradisi Minum Teh
Bahkan, pada zaman dahulu teh selalu diidentikkan sebagai minuman mewah yang hanya dikonsumsi oleh keluarga kerajaan maupun para bangsawan.
“Di Jepang, teh itu masuk di kalangan kerajaan dan bangsawan. Itu adalah PR besar bagi Indonesia untuk mendorong peningkatan kualitas dan mempromosikan teh sebagai salah satu komoditi utama,” tambahnya.Kendati demikian, Ratna tidak memungkiri bahwa belakangan ini popularitas teh mulai meningkat di kalangan pencinta kuliner Indonesia. Persentasenya memang tidak tidak terlalu signifikan.
Namun setidaknya, hal ini membawa angin segar serta membuka peluang besar bagi kemajuan industri teh dalam negeri di masa yang akan datang.

Teh Hitam
“Salah satu faktornya ya media sosial. Sekarang sudah banyak orang yang mencari informasi seputar teh melalui platform ini. Berkat media sosial pula, mereka jadi tertarik untuk mencicipi atau membuat racikan-racikan teh berkualitas. Semuanya perlu waktu. Tapi saya yakin, suatu saat nanti teh akan menjadi tren minuman yang tidak kalah dengan es kopi susu,” tandasnya.(*/Tya)

orbit

Recent Posts

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

2 minggu ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

2 minggu ago

OKK PWI DI INDRAMAYU, PWI KABUPATEN BOGOR KIRIM PESERTA

CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…

3 minggu ago

PASAR TOHAGA BERSAMA DINAS PERHUBUNGAN SINERGI TERTIBKAN PARKIR LIAR DAN PKL

BOGOR - Kepala Pasar Ciluar, Isni Jayanti menyampaikan komitmen Perumda Pasar Tohaga dalam menangani permasalahan…

1 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN RENCANAKAN PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN MELALUI KERJASAMA INVESTASI DENGAN BADAN USAHA SWASTA

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Air Minum Tirta…

2 bulan ago

17 PKL MALAM RADIUS PASAR CILUAR RESMI DI GESER

CIBINONG - Tercatat mulai 1 Mei 2025, PKL Malam Radius Pasar Ciluar menempati pelataran parkir…

2 bulan ago