(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Allah SWT mengutus Nabi Ibrahim AS kepada suatu kaum yang jauh dari kebenaran. Kaum Nabi Ibrahim AS merupakan penyembah bintang dan berhala.
Nabi Ibrahim AS lahir dari seorang wanita yang bernama Buna binti Karbita bin Karatsi, dari keturunan Arfakhsyadz bin Sam bin Nuh, sedangkan ayahnya bernama Tarikh bin Nahur. Hal ini diceritakan oleh Ibnu Katsir dalam Qashashul Anbiya yang diterjemahkan Umar Mujtahid.
Nabi Ibrahim AS lahir ketika usia ayahnya mencapai 75 tahun. Ia dilahirkan di negeri bernama Babilon dengan kaumnya yang disebut dengan kaum Kaldan.
Kaum Kaldan berada di suatu negeri yang bernama Kan’an. Di sana, masyarakatnya menyembah bintang. Begitu pula dengan penduduk kota Damaskus yang juga menuhankan hal yang sama.
Di kawasan orang-orang Kaldan, ada sebuah tempat yang disebut Haran. Penduduk Haran juga sama kafirnya dengan kaum Kaldan, di mana mereka menyembah bintang-bintang dan berhala.
Melalui sosok Nabi Ibrahim AS-lah kesesatan dan kegelapan yang menyelimuti penduduk-penduduk itu bisa hilang. Meski sebelumnya ia harus melewati banyak pertentangan dan perdebatan selama berdakwah kepada kaumnya.
Dakwah Nabi Ibrahim AS kepada Kaum Haran
Salah satu kaum Nabi Ibrahim AS adalah orang-orang yang menyekutukan Allah SWT dengan bintang-bintang di langit. Mereka banyak membuat kurban dan sesembahan kepada benda-benda langit tersebut.
Dakwah yang diberikan oleh Nabi Ibrahim AS diabadikan di dalam Al-Qur’an surah Al-An’am ayat 75-83.
Dalam ayat tersebut, Nabi Ibrahim AS menjelaskan kepada kaumnya bahwa bintang-bintang terang itu bukanlah sesembahan yang patut disandingkan dengan Allah SWT.
Bintang yang bersinar itu sejatinya merupakan ciptaan Allah SWT dan Dia-lah yang mengendalikan, menciptakan, dan mengatur seluruh alam semesta. Di saat benda-benda itu bisa muncul dan hilang, Allah SWT kekal abadi dan tidak akan pernah menghilang.
Dakwah Nabi Ibrahim AS kepada Kaum Babilon
Kaum Babilon secara turun temurun memiliki tradisi menyembah berhala. Kehadiran Nabi Ibrahim AS yang diutus oleh Allah SWT kepada mereka adalah untuk meluruskan kesesatan tersebut.
Nabi Ibrahim AS berkata kepada kaumnya, “Apakah mereka mendengarmu ketika kamu berdoa kepadanya? Atau dapatkan mereka memberi manfaat atau mencelakakan kamu?” (QS Asy-Syu’ara: 72-73)
Kaum Nabi Ibrahim AS lantas menjawab, “Tidak, tetapi kami mendapati nenek moyang kami berbuat begitu.” (QS Asy-Syu’ara: 74)
Nabi Ibrahim AS pun melancarkan sebuah rencana agar kaumnya menyadari kesesatan mereka. Rencana tersebut Nabi Ibrahim AS lakukan ketika mereka semua pergi melakukan acara pesta. Ia lantas memasuki rumah yang digunakan oleh penduduk Babilon untuk menyembah berhala sambil membawa kapak.
Nabi Ibrahim AS dengan kapaknya lantas menghancurkan berhala-berhala hingga luluh lantak. Namun, ia meninggalkan kapaknya ke salah satu berhala yang paling besar dan membuatnya seperti telah menghancurkan berhala yang lain.
Betapa terkejutnya kaum Nabi Ibrahim AS ketika kembali dari perayaan tersebut. Mereka berkata, “Siapakah yang melakukan (perbuatan) ini terhadap tuhan-tuhan kami? Sungguh, dia termasuk orang yang zalim.” (QS Al-Anbiya: 59)
Di tengah kerumunan orang-orang musyrik yang terkejut, Nabi Ibrahim AS menjawab tuduhan atas dirinya dengan berkata, “Sebenarnya (patung) besar itu yang melakukannya, maka tanyakan kepada mereka, jika mereka dapat berbicara.” (QS Al-Anbiya: 63)
Nabi Ibrahim AS lantas berkata kepada kaumnya bahwa patung tersebut bukanlah sesuatu yang berhak disembah sebab tidak memberi manfaat sama sekali. Benda itu bahkan tidak bisa melindungi diri sendiri.
Kaum Nabi Ibrahim AS lalu marah besar. Mereka lantas menyiapkan perapian yang besar untuk menghukum Nabi Ibrahim AS dengan membakar hidup-hidup.
Namun, berkat iman dan pertolongan dari Allah SWT, Nabi Ibrahim AS selamat dari kobaran api tersebut. Selamatnya Nabi Ibrahim AS dari kobaran api ini menjadi salah satu mukjizat Nabi Ibrahim AS saat menghadapi kaumnya yang ingkar.(*/Dan)
CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…
CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…
CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…
BOGOR - Kepala Pasar Ciluar, Isni Jayanti menyampaikan komitmen Perumda Pasar Tohaga dalam menangani permasalahan…
CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Air Minum Tirta…
CIBINONG - Tercatat mulai 1 Mei 2025, PKL Malam Radius Pasar Ciluar menempati pelataran parkir…