(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Gaya Hidup

KURANG TIDUR RENTAN PICU DISFUNGSI SEKSUAL WANITA

JAKARTA – Kualitas tidur yang buruk ditemukan memengaruhi kualitas kehidupan seksual. Studi terbaru menemukan, kurang tidur pada perempuan rentan memicu disfungsi seksual.
Faktanya, studi menemukan, perempuan yang kurang tidur hampir dua kali lebih mungkin melaporkan masalah-masalah seksual, seperti kurangnya minat terhadap hubungan seks.

Sebaliknya, studi yang diterbitkan dalam The Journal of the North American Menopause Society ini menemukan bahwa kualitas tidur yang baik meningkatkan aktivitas seksual.

Hasil ini, menurut para peneliti, harus menjadi gambaran untuk para dokter agar mulai menanyakan pasien soal kebiasaan tidur dan fungsi seksual.

“Tidur mungkin akan sangat mudah untuk ditanyakan. Kurang tidur dikaitkan dengan begitu banyak dampak negatif. Jika dia tidak tidur nyenyak, maka mungkin saja ada yang salah dengan fungsi seksualnya,” ujar penulis studi, Stephani Faubion.

Studi ini melibatkan lebih dari 3.400 perempuan sebagai responden. Mereka diminta mengisi kuesioner tentang kualitas tidur antara Desember 2016-September 2019.

Peserta juga menjalani evaluasi klinis untuk disfungsi seksual. Mereka diminta untuk menilai secara mandiri tingkat kehidupan seks masing-masing.

Hasilnya, perempuan yang kurang tidur kurang dari lima jam dalam semalam lebih mungkin melaporkan masalah seksual.

Namun, bukan hanya perempuan yang rentan disfungsi seksual akibat kurang tidur. Pria juga memiliki risiko yang sama,

Studi tahun 2009 menemukan, gangguan tidur seperti sleep apnea, dapat berpengaruh terhadap fungsi seksual pria. Tidur yang terganggu juga ditemukan meningkatkan risiko disfungsi ereksi.

Di sisi lain, ada sejumlah alasan bahwa hubungan seks yang baik terkait dengan kualitas tidur yang lebih baik. Orgasme tak hanya membuat tubuh rileks yang dapat memicu tidur, tapi juga meningkatkan hormon tertentu yang membantu perempuan dan laki-laki tertidur setelah berhubungan seks.

Pada perempuan, misalnya, kadar estrogen meningkat setelah orgasme. Meningkatnya kadar estrogen dapat meningkatkan siklus REM dan membuat tidur jadi lebih nyenyak.

Sementara pada pria, orgasme meningkatkan produksi hormon prolaktin yang mendorong gelombang tidur.(*/Ta)

orbit

Recent Posts

TIRTA KAHURIPAN APRESIASI PELANGGAN TERBAIKNYA DI HARI PELANGGAN NASIONAL

CIBINONG - Perumda Air Minum Tirta Kahuripan merupakan Perusahaan Daerah milik Pemerintah Kabupaten Bogor yang…

1 minggu ago

TIRTA KAHURIPAN DUKUNG PENUH BUPATI BOGOR CUP TOUR MALSARI HALIMUN SALAK 2025

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor bersama Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kabupaten Bogor sukses menggelar…

1 bulan ago

PASAR RAKYAT CITAYAM DIREVITALISASI MENJADI NYAMAN DAN BERSIH BAGI PEDAGANG DAN PEMBELI

CIBINONG – Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor telah merevitalisasi Pasar Rakyat Citayam secara keseluruhan mulai…

2 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN : KALDER AIR MANCUR, JEJAK SEJARAH DISTRIBUSI AIR BERSIH

BOGOR – Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Tedi Kurniawan, menegaskan bahwa Kelder Air…

2 bulan ago

SURVEI KEPUASAN PELANGGAN,TIRTA KAHURIPAN TINGKATKAN KEUALITAS PELAYANAN

CIBINONG – Sebagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan, Perumda Air Minum Tirta Kahuripan kembali…

2 bulan ago

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

3 bulan ago