(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Categories: Histori

LEGENDA ASAL MULA NAMA BENGKULU

Bengkulu (bahasa Inggris: Bencoolen) adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kotanya berada di Kota Bengkulu. Provinsi ini terletak di bagian barat daya Pulau Sumatera.

Di wilayah Bengkulu pernah berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasarkan etnis seperti Kerajaan Sungai Serut, Kerajaan Selebar, Kerajaan Pat Petulai, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung, dan Kerajaan Marau Riang. Di bawah Kesultanan Banten, mereka menjadi vazal.

Menurut cerita rakyat Bengkulu, Legenda asal mula nama Bengkulu berawal saat terjadi peperangan antara Kerajaan Aceh dengan Kerajaan Serut. Pangkal masalahnya adalah penolakan lamaran Putra Raja Aceh oleh Raja Anak Dalam Muara Bengkulu, Raja Kerajaan Serut. Peperangan terjadi antara kedua kerajaan tersebut dengan hebatnya tanpa ada pihak menang maupun pihak kalah.

Alkisah, dahulu kala tersebutlah sebuah kerajaan di Bengkulu bernama Kerajaan Serut yang dipimpin oleh Ratu Agung. Ratu Agung memiliki tujuh orang anak. Si sulung bernama Pangeran Anak Dalam Muara Bengkulu, sedang si bungsu bernama Putri Gading Cempaka.

Saat Ratu Agung wafat, Pangeran Anak Dalam Muara Bengkulu dinobatkan sebagai penggantinya. Ia kemudian memerintah Kerajaan Serut dengan adil bijaksana melanjutkan keadilan ayahandanya. Di bawah kepemimpinannya, perdagangan Kerajaan Serut menjadi berkembang pesat.

Pangeran Kerajaan Aceh Ingin Melamar Putri Gading Cempaka
Seiring berjalannya waktu, adik bungsu Raja Anak Dalam Muara Bengkulu, yaitu Putri Gading Cempaka, tumbuh menjadi seorang gadis cantik jelita. Telah banyak para pangeran juga saudagar kaya ingin mempersuntingnya.

Kecantikan Putri Gading Cempaka diketahui pula oleh seorang Pangeran dari Kerajaan Aceh. Sang Pangeran segera mengirim utusan ke Kerajaan Serut untuk menyampaikan keinginan Pangeran Aceh melamar Putri Gading Cempaka. Keinginan Sang Pangeran untuk melamar ditolak halus oleh Raja Anak Dalam Muara Bengkulu.

Setelah mengetahui keinginannya melamar ditolak oleh Raja Anak Dalam, Sang Pangeran Aceh merasa sangat tersinggung. Ia marah bukan main. Ia kemudian meminta Kerajaan Aceh untuk menyerang Kerajaan Serut. Tak lama kemudian Kerajaan Aceh mengirimkan pasukan secara besar-besaran menggunakan kapal-kapal perang.

Perang Kerajaan Aceh Dengan Kerajaan Serut
Raja Anak Dalam Muara Bengkulu mengetahui rencana penyerangan tersebut. Ia segera menyiapkan siasat khusus untuk menghadapi pasukan Kerajaan Aceh. Ia mengetahui bahwa Kerajaan Aceh memiliki pasukan kuat. Kerajaan Aceh terkenal sulit untuk dikalahkan. Ia memerintahkan pasukannya untuk menebang pohon-pohon. Batang-batang kayu pohon tersebut kemudian dilemparkan ke sungai agar bisa menghalangi gerak kapal pasukan Kerajaan Aceh.

Pasukan Kerajaan Serut segera bekerja keras menebangi pohon, kemudian menghanyutkan batang-batang pohon tersebut ke sungai. Sementara sebagian pasukan lain berjaga-jaga untuk menghadapi serangan pasukan Kerajaan Aceh. Sudah tak terhitung berapa banyaknya kayu-kayu pohon hanyut hingga memenuhi sungai.

Saat pasukan Kerajaan Aceh tiba disungai untuk menuju Kerajaan Serut, mereka terkejut mendapati banyaknya batang-batang pohon hanyut dari arah hulu sungai menghalangi kapal-kapal mereka. Susah payah mereka berusaha menghindari kayu-kayu yang sangat menghambat perjalanan mereka. Untuk menghindari kayu-kayu tersebut, beberapa prajurit berteriak, “Empang ka hulu! Empang ka hulu!”. Akhirnya setelah bekerja keras, kapal-kapal pasukan Kerajaan Aceh berhasil melaju. Mereka mendarat di sebuah kaki bukit.

Para prajurit Kerajaan Aceh melompat ke daratan dari kapal-kapal mereka. Para prajurit Aceh segera disambut oleh serangan pasukan Kerajaan Serut yang memang telah menunggu. Maka terjadilah peperangan hebat antara kedua pasukan. Dengan siasat cerdik Raja Anak Dalam Muara Bengkulu, kehebatan pasukan Kerajaan Aceh, mampu diimbangi oleh pasukan Kerajaan Serut. Cukup lama peperangan tersebut berlangsung tanpa ada tanda-tanda pasukan mana akan unggul dan pasukan mana akan kalah. Sudah banyak korban berjatuhan dari kedua belah pihak namun, kedua kekuatan tampak seimbang.

Melihat peperangan tidak berkesudahan tersebut, Raja Anak Dalam Muara Bengkulu merasa sedih. Ia tidak sanggup melihat begitu banyak korban berjatuhan. Akhirnya dengan diiringi oleh keenam adiknya, kerabat keluarga kerajaan, dan beberapa pengikut setianya, Raja Anak Dalam Muara Bengkulu kemudian pergi ke Gunung Bungkuk. Mereka tinggal di gunung tersebut hingga peperangan berakhir.

Empang Ka Hulu Asal Mula Nama Bengkulu
Karena tidak ada tanda-tanda pasukan mana akan menang, akhirnya peperangan itupun berakhir sendirinya. Kedua belah pihak sepakat untuk berdamai, tidak melanjutkan peperangan. Meskipun peperangan telah berakhir, namun Raja Anak Dalam beserta keenam adik dan pengikut setianya tetap tinggal di Gunung Bungkuk.

Sejak peperangan dahsyat tersebut, wilayah Kerajaan Serut kemudian berubah penyebutan namanya. Mulai dari teriakan para prajurit Kerajaan Aceh, Empang Ka Hulu, berubah menjadi Pangkahulu, berubah lagi menjadi Bangkahulu dan akhirnya seiring berjalannya waktu, kini kita mengenalnya dengan nama Bengkulu.(*/Dhan)

Redaksi

Recent Posts

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

2 minggu ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

2 minggu ago

OKK PWI DI INDRAMAYU, PWI KABUPATEN BOGOR KIRIM PESERTA

CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…

3 minggu ago

PASAR TOHAGA BERSAMA DINAS PERHUBUNGAN SINERGI TERTIBKAN PARKIR LIAR DAN PKL

BOGOR - Kepala Pasar Ciluar, Isni Jayanti menyampaikan komitmen Perumda Pasar Tohaga dalam menangani permasalahan…

1 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN RENCANAKAN PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN MELALUI KERJASAMA INVESTASI DENGAN BADAN USAHA SWASTA

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Air Minum Tirta…

2 bulan ago

17 PKL MALAM RADIUS PASAR CILUAR RESMI DI GESER

CIBINONG - Tercatat mulai 1 Mei 2025, PKL Malam Radius Pasar Ciluar menempati pelataran parkir…

2 bulan ago