(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Histori

LUMAJANG, RUMAH PARA DEWA TEMPAT PERSEMAIAN ISLAM PERTAMA DI JAWA

LUMAJANG merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur. Daerah ini dikenal juga dengan sebagai kota pisang, karena adanya pisang agung yang besar-besar dan hanya ditemui di Lumajang, tetapi tidak ada di daerah lain. Selain pisang, Lumajang juga dikenal karena Gunung Semeru. Dalam kitab-kitab kuno, seperti Pararaton, Kidung Ranggalawe, Babad Tanah Jawi, dan Negarakertagama, nama Lumajang juga kerap disebut-sebut.

Lumajang merupakan kota tua yang dipercaya sudah berdiri sejak abad ke-13 Masehi. Lumajang merupakan rumah para dewa bagi pemeluk Hindu. Yang jarang diketahui orang, Lumajang merupakan pusat penyebaran Islam di Jawa. Menjadi Kerajaan Islam Terbesar di Jawa Selama ini, masyarakat mengenal kerajaan Islam pertama di Jawa adalah Kesultanan Demak Bintara.

Padahal, jauh sebelum itu, agama Islam sudah menyebar di Jawa. Berawal dari Kerajaan Lamajang Tigang Juru. Kerajaan ini dipimpin olen Arya Wiraraja yang bernama asli Banyak Wide yang beragama Islam. Bagaimana jalan ceritanya? Berikut ulasan singkat Cerita Pagi. Dimulai saat Arya Wiraraja mendirikan Kerajaan Sumenep.

Saat itu, Kerjaan Sumenep berada di bawah Singasari dan bukan sebagai kerajaan yang merdeka seperti Lumajang. Dalam babad Pararaton, disebutkan bahwa ketika menjadi Adipati Sumenep (1269 Masehi), Arya Wiraraja baru berusia 37 tahun.

Sehingga diperkirakan dia lahir pada 1232 Masehi dan wafat pada 1316 Masehi. Menurut data arkeologi, makam Arya Wiraraja dan Arya Menak Koncar, di Susun Beting, Desa Kutorenon, Kecamatan Sukadana, Lumajang, mereka dimakamkan secara Islam. Hingga kini, makam mereka diziarahi orang Islam.

Begitupun dengan makam Ranggalawe, putra sulung Arya Wiraraja juga dimakamkan secara Islam. Pada masa Kerajaan Majapahit, Kerajaan Lumajang Tigang Juru merupakan kerajaan yang merdeka.

Ini Fakta Sebenarnya Dengan demikian, kerajaan ini tidak mengikuti agama atau kepercayaan Kerajaan Majapahit yang Hindu-Budha. Berdasarkan fakta itu, patut diduga bahwa Kerajaan Lumajang Tigang Juru sebagai kerajaan Islam. Mereka juga menjalankan aturan sesuai dengan ajaran Islam.

Makam-makamnya juga mamakai nisan umat Islam. Meski demikian, fakta ini masih harus digali lebih dalam lagi, sehingga teori yang dibangun lebih kokoh. Sebelum masuk periode Islam di Lumajang, banyak pelarian dari Kerajaan Majapahit yang bersembunyi di Tengger. Pegunungan Tengger meliputi Gunung Semeru, Gunung Bromo, dan Pegunungan Iyang. Sehingga, wajar jika di wilayah itu hingga kini masih ditemukan pengikut agama Hindu.(*/Dan)

orbit

Recent Posts

JARANG DIKETAHUI, 7 KHASIAT BIJI PEPAYA UNTUK KESEHATAN TUBUH

Siapa yang tak kenal pepaya? Buah berwarna oranye ini digemari banyak orang berkat rasanya yang…

3 hari ago

INDONESIA VS IRAK: SINGA MESOPOTAMIA RAPUH DI BELAKANG

DOHA - Lini belakang Irak tampil rapuh sepanjang Piala Asia U-23 2024. Indonesia harus bisa…

3 hari ago

JADI INCARAN WISATAWAN, BESTIK KHAS SOLO KULINER DAGING KEARIFAN LOKAL

SOLO - Bicara soal Solo bukan hanya terkenal dengan seni dan budayanya yang begitu kental,…

3 hari ago

KETUA DPRD BOGOR RUDY SUSMANTO BERIKAN 28 REKOMENDASI LKPJ 2023

CIBINONG – DPRD Kabupaten Bogor menyampaikan 28 rekomendasi kepada Penjabat (PJ) Bupati Bogor terkait Laporan…

3 hari ago

PERINGATAN HARI BURUH, KETUA DPRD BOGOR: BURUH ADALAH PARA PAHLAWAN KELUARGA

CIBINONG – Peringatan Hari Buruh 2024 atau yang lebih dikenal dengan May Day diperingati setiap…

3 hari ago

SURVEI, INDONESIA NEGARA PALING RELIGIUS DI DUNIA

JAKARTA - Majalah CEOWORLD baru-baru ini merilis analisis deretan negara yang paling religius di dunia…

3 hari ago