(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Warna Warni

MAINKAN PONSEL DI KRL TINGKATKAN POTENSI PENULARAN CORONA

JAKARTA – Saat mewabahnya corona virus salah satu harus berhati hati dalam segi kehidupan di pergaulan umum dan juga ruang terbuka sebab virus corona bisa menempel dimana pun dengan waktu yang lama .

Penggunaan Kereta Rel Listrik (KRL) atau Commuterline dibatasi dan diperketat dengan protokol kesehatan. Hal ini sebagai upaya pencegahan penularan virus corona.

Di sisi lain, waktu operasional juga telah disesuaikan untuk menghindari terjadinya lonjakan penumpang.

Pada penerapan protokol kesehatan di dalam KRL, menjaga jarak atar penumpang dan menggunakan masker menjadi aturan yang diwajibkan. Hal ini dimaksudkan agar penularan virus melalui droplet dapat dihindari.

Selain itu, aturan yang juga dianjurkan adalah tidak memainkan gawai seperti handphone dan tablet. Pasalnya, perangkat tersebut berpotensi tercemar oleh virus.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Junior Doctor Network, dr. Edward Faisal, Sp.PD mengatakan bahwa sejumlah virus, termasuk virus corona baru yang menempel pada gawai dapat bertahan selama lima hari.

“Saat virus nempel di gawai kita bisa bertahan sampai lima hari, jangan salah,” kata dokter Edward dalam dialog di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, (17/6/2020).

Menurut dr. Edward, virus yang dapat menempel di gawai berasal dari bermacam-macam faktor. Salah satunya penularan atau pencemaran lebih banyak berasal dari tangan penggunanya yang sebelumnya tercemar.

Dalam hal ini, pencemaran virus ke gawai juga dapat berasal dari percikan droplet dari para pengguna KRL. Sebab, droplet dapat keluar ketika berbicara, jika tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak.

Oleh sebab itu, dr. Edward juga sangat menyarankan agar para pengguna KRL tidak menggunakan gawainya selama di dalam perjalanan menggunakan KRL. “Kalau ada orang ngomong akan nambah lagi (potensi penularan virus),” ujar dr. Edward.

Selain dapat mengurangi potensi penularan virus, alasan lain untuk tidak menggunakan gawai saat berada di dalam KRL adalah agar keluarga di rumah tidak menjadi korban penularan virus.

“Jadi selain risiko untuk kita, juga orang yang di rumah. Jadi kalau kita sayang sama orang yang dirumah dan di sekitar kita, sebaiknya jangan keluarin handphone,” jelas dr. Edward.

Adapun beberapa hal lain yang wajib dilakukan bagi pengguna KRL adalah menjaga pikiran selalu positif dalam melakukan aktivitas. Kemudian pastikan selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan membawa hand sanitizer sebagai pengganti jika tidak ada fasilitas cuci tangan.(*/Di)

orbit

Recent Posts

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

2 minggu ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

2 minggu ago

OKK PWI DI INDRAMAYU, PWI KABUPATEN BOGOR KIRIM PESERTA

CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…

3 minggu ago

PASAR TOHAGA BERSAMA DINAS PERHUBUNGAN SINERGI TERTIBKAN PARKIR LIAR DAN PKL

BOGOR - Kepala Pasar Ciluar, Isni Jayanti menyampaikan komitmen Perumda Pasar Tohaga dalam menangani permasalahan…

1 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN RENCANAKAN PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN MELALUI KERJASAMA INVESTASI DENGAN BADAN USAHA SWASTA

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Air Minum Tirta…

2 bulan ago

17 PKL MALAM RADIUS PASAR CILUAR RESMI DI GESER

CIBINONG - Tercatat mulai 1 Mei 2025, PKL Malam Radius Pasar Ciluar menempati pelataran parkir…

2 bulan ago