(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Categories: Histori

MALAIKAT BERTANYA MENGAPA JADIKAN KHALIFAH DI BUMI?

Ketika Allah SWT memutuskan untuk menjadikan seorang khalifah di muka bumi, para malaikat bertanya, sebagaimana firman-Nya, ”Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?”

Allah berfirman, ”Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS Albaqarah [2]: 30). Dari rangkaian komunikasi itu, ada dua hal yang menjadi kekhawatiran para malaikat.

Pertama, kerusakan di bumi. Kedua, timbulnya pertumpahan darah atau pembunuhan.

Apa yang dikhawatirkan para malaikat itu nyata terjadi sejak zaman Nabi Adam AS sampai sekarang. Kerusakan yang dimaksud adalah rusaknya alam hingga menyebabkan banjir, longsor, dan polusi. Atau, juga dalam arti rusaknya moral manusia, sehingga terjadi banyak kasus kebatilan.

Berkaitan dengan kekhawatiran pertama, Allah SWT berfirman, ”Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS Arrum [30]: 41).

Jelas bahwa kerusakan yang terjadi disebabkan ulah manusia sendiri. Penebangan liar merupakan salah satu penyebab utama banjir. Asap kendaraan bermotor berakibat polusi udara. Pembuangan limbah serampangan menyebabkan polusi air. Semua itu dilakukan manusia.

Selain kerusakan alam, rusaknya moral juga salah satu penyebab utama hancurnya tatanan masyarakat dan negara. Pesatnya perkembangan teknologi dan gencarnya arus globalisasi, selain berdampak positif, juga turut mempercepat tersebarnya dekadensi moral ke segala penjuru.

Adapun kekhawatiran para malaikat berupa pertumpahan darah, sudah terjadi sejak zaman Nabi Adam AS, tatkala salah satu putranya membunuh saudaranya sendiri dengan alasan dengki.

Kasus pembunuhan tidak berhenti di situ, tapi berlanjut seakan mewarnai perjalanan hidup manusia hingga kini. Dan, pembunuhan itu tak hanya berkaitan dengan masalah pribadi, sebagaimana yang terjadi pada kasus Qabil dan saudaranya itu, tapi meluas pada tawuran antarkampung, bentrok antarsuku, bahkan peperangan antarnegara.

Semua fanomena itu semakin menuntut kita untuk kembali pada tujuan utama hidup ini, yaitu memakmurkan bumi dengan kedamaian dan kesejahteraan. Bukan peperangan dan kerusakan agar kekhawatiran para malaikat tidak terjadi lagi di masa-masa yang akan datang.(*/Tian)

orbit

Recent Posts

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

2 minggu ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

3 minggu ago

OKK PWI DI INDRAMAYU, PWI KABUPATEN BOGOR KIRIM PESERTA

CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…

4 minggu ago

PASAR TOHAGA BERSAMA DINAS PERHUBUNGAN SINERGI TERTIBKAN PARKIR LIAR DAN PKL

BOGOR - Kepala Pasar Ciluar, Isni Jayanti menyampaikan komitmen Perumda Pasar Tohaga dalam menangani permasalahan…

1 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN RENCANAKAN PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN MELALUI KERJASAMA INVESTASI DENGAN BADAN USAHA SWASTA

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Air Minum Tirta…

2 bulan ago

17 PKL MALAM RADIUS PASAR CILUAR RESMI DI GESER

CIBINONG - Tercatat mulai 1 Mei 2025, PKL Malam Radius Pasar Ciluar menempati pelataran parkir…

2 bulan ago