(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Jalan Jalan

MENCINTAI WALI ALLAH MERUPAKAN SIMPUL KEIMANAN

Siapa sebenarnya Waliyullah (Wali Allah)? Secara bahasa, Wali adalah pihak yang dekat, mencintai, dan siap menolong. Wali Allah adalah kekasih Allah atau orang-orang yang beriman dan bertakwa.

Mengapa kita harus mencintai para Wali Allah? Jawabannya sederhana, mereka adalah orang-orang yang dicintai Allah Ta’ala, maka wajib hukumnya mencintai Wali Allah agar kita semakin dekat kepada Allah Ta’ala.

Mencintai Wali-wali Allah merupakan simpul keimanan.

Bahkan lebih dari itu, siapa yang mencintai Wali Allah, maka ia mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebaliknya, siapa yang memusuhi para Wali Allah niscaya akan sengsara dunia dan akhirat.(Baca Juga: 9 Nasihat tentang Kehebatan Salawat dari Para Aulia)

Allah Ta’ala menyifati mereka di dalam Al-Qur’an:

أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ. الَّذِينَ آَمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ

“Ketahuilah, sesungguhnya Wali-wali Allah itu tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih. Mereka itu adalah orang-orang yang beriman dan bertakwa”. (QS Yunus ayat 62-63)

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah berfirman: ‘Barangsiapa yang memusuhi wali (kekasih)-Ku maka sungguh Aku telah mengumumkan peperangan kepadanya.

Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan suatu (amal shaleh) yang lebih Aku cintai dari pada amal-amal yang Aku wajibkan kepadanya (dalam Islam), dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amal-amal tambahan (yang dianjurkan dalam Islam) sehingga Aku-pun mencintainya”.

“Lalu jika Aku telah mencintai seorang hamba-Ku, maka Aku akan selalu membimbingnya dalam pendengarannya, membimbingnya dalam penglihatannya, menuntunnya dalam perbuatan tangannya dan meluruskannya dalam langkah kakinya.

Jika dia memohon kepada-Ku maka Aku akan penuhi permohonannya, dan jika dia meminta perlindungan kepada-Ku maka Aku akan berikan perlindungan kepadanya.

Tidaklah Aku ragu melakukan sesuatu yang mesti aku lakukan seperti keraguan untuk (mencabut) nyawa seorang yang beriman (kepada-Ku), dia tidak menyukai kematian dan Aku tidak ingin menyakitinya”. (HR Al-Bukhari)

Hadis ini menunjukkan besarnya keutamaan orang yang menjadi Wali Allah. Imam Al-Ghazali pernah berkata: “Jika engkau menginginkan selamat di dunia dan akhirat, jadikan dirimu berada di dalam hati para Wali Allah”.⁣ Bagaimana hal itu bisa terjadi?.⁣

Imam Al-Ghazali menjawab: “Dengan cara, Engkau mencintai para Wali Allah, maka niscaya mereka akan mencintaimu”.⁣(Baca Juga: Inilah Pujian Ulama kepada Imam Al-Ghazali)

“Sejatinya hati para Wali Allah adalah tempat pandangan rahmat Allah Ta’ala. Apabila Allah mendapatkan dirimu di dalam hati mereka para wali-Nya, niscaya Allah akan merahmatimu. Maka jika engkau mencintai Wali Allah, lazimkanlah adab sopan santun ketika bersama mereka dan jagalah wali Allah.

Hal tersebut akan menjadi sebab kerinduan Wali Allah kepada dirimu. Apabila sang Wali Allah telah rindu kepadamu, niscaya semangat akan datang kepadamu. Semangat itu akan mengalir, akan kuat sesuai dengan tingkat kerinduan sang wali kepadamu”.

Jika engkau melihat sang wali dengan perasaan cinta kepadanya, akan mengalirlah dari hatinya ke hatimu, keadaan, makam, kedudukan yang mana engkau tidak akan mampu mendapatkan kedudukan itu dengan usahamu sendiri. Karena sesungguhnya manusia di dalam tingkat kecintaan, tingkat dekatnya kepada Allah berbeda-beda bergantung dengan derajatnya masing-masing”.⁣

Menjadi Wali Allah
Seorang murid Waliyullah As-Sayyid Ahmad Al-Badawi RA (596-675 Hijriyah) bernama Abdul Ali bertanya: “Apakah syarat yang harus diperbuat oleh orang yang ingin menjadi Wali Allah? Sayyid Ahmad Al-Badawi menjawab: Seorang yang benar-benar dalam syariat ada 12 tanda-tandanya, yaitu:
1. Benar-benar mengenal Allah (yakni mengerti benar tauhid dan penuh keyakinan kepada Allah).
2. Menjaga benar-benar perintah Allah.
3. Berpegang teguh pada sunnah Rasulullah SAW.
4. Selalu berwudhu (bila berhadas segera berwudhu kembali).
5. Rela menerima ketentuan (takdir) Allah dalam suka maupun duka.
6. Yakin terhadap semua janji Allah Ta’ala.
7. Putus harapan dari semua apa yang di tangan makhluk.
8. Tabah, sabar menanggung berbagai derita dan gangguan orang.
9. Rajin mentaati perintah Allah.
10. Kasih sayang terhadap semua makhluk Allah.
11. Tawadhu’, merendah diri terhadap yang tua dan muda.
12. Menyadari selalu bahwa setan itu musuh yang utama.

Demikian keutamaan para Wali Allah. Mudah-mudahan kita mendapat taufik sehingga kita bisa digolongkan dengan orang-orang saleh.(*/Tian)

orbit

Recent Posts

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

2 minggu ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

2 minggu ago

OKK PWI DI INDRAMAYU, PWI KABUPATEN BOGOR KIRIM PESERTA

CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…

3 minggu ago

PASAR TOHAGA BERSAMA DINAS PERHUBUNGAN SINERGI TERTIBKAN PARKIR LIAR DAN PKL

BOGOR - Kepala Pasar Ciluar, Isni Jayanti menyampaikan komitmen Perumda Pasar Tohaga dalam menangani permasalahan…

1 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN RENCANAKAN PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN MELALUI KERJASAMA INVESTASI DENGAN BADAN USAHA SWASTA

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Air Minum Tirta…

2 bulan ago

17 PKL MALAM RADIUS PASAR CILUAR RESMI DI GESER

CIBINONG - Tercatat mulai 1 Mei 2025, PKL Malam Radius Pasar Ciluar menempati pelataran parkir…

2 bulan ago