(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Categories: Santap Ria

MENIKMATI LEZATNYA LOBSTER ASAM MANIS DI PANTAI TIMANG

YOGYAKARTA – Wisata pantai di Gunungkidul memang luar biasa menawan dan eksotik. Namun, siapa sangka, di balik eksotiknya wisata pantai di kabupaten terluas di DIY ini ternyata ada wisata kuliner yang sangat terkenal hingga negeri jiran Malaysia, Korea, dan China.

Tersebutlah masakan lobster hasil tangkapan nelayan di berbagai pantai di Gunungkidul menjadi menu wajib wisatawan mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, China, dan India saat berkunjung ke Pantai Timang. Di dekat pantai yang terkenal dengan gondolanya ini, sebuah rumah makan khusus lobster sangat ramai dikunjungi wisatawan asing yang sengaja datang untuk menyantap lobster.

Kedai Lobster Pak Sis menjadi satu satunya kedai lobster untuk menikmati lobster sepuasnya. Dengan koki andalan yang tidak lain anaknya sendiri, Wasiman, Pak Sis memulai bisnis yang dilakoni sejak 2015.

Dalam sehari kedai lobster yang berada tepat di lokasi parkir mobil jeep menuju Pantai Timang ini bisa menghabiskan 1 kuintal lobster. Kedai ini awalnya hanya mempunyai menu lobster asam manis, atau saus tiram, kini kedai ini juga menambah dengan menu cah kangkung dan ikan dorang dalam satu paketnya.

Wanginya lobster matang seakan memberikan isyarat untuk segera menggerakkan jemari dan lidah kita bersiap-siap menikmati hidangan tersebut, begitu hidangan sampai meja. Tak perlu heran, saat bersantap di sana, banyak pengunjung lain dengan logat bahasa Mandarin dan Melayu. Kedai ini memang menjadi salah satu destinasi kuliner bagi wisatawan asal Malaysia, Singapura, China, Korea dan India.

Di kedai ini Anda pun bisa memilih ukuran lobster yang Anda inginkan. Semuanya masih segar bisa kita pilih di kolam. Namun, Kedai Lobster Pak Sis tetap mempertahankan berat lobster di atas 200 gram. “Jadi konsumen boleh memilih, namun minimal satu lobster dengan berat 200 gram atau satu kilogram berisi 5 ekor,” kata Pak Sis kepada KORAN SINDO beberapa waktu lalu.

Bisnis kedai lobster ini merupakan bisnis lanjutan. Awalnya dia merupakan nelayan pencari lobster di Pantai Timang. Untuk memudahkan mencari lobster di pulau kecil di pantai tersebut, dia kemudian membuat gondola.

Seiring perkembangan, Gondola menjadi daya tarik wisatawan di pantai yang berjarak sekitar 60 km tenggara Yogyakarta ini. Dengan perkembangan wisata dia pun membidik usaha rumah makan.

Kemudian anaknya yang bekerja di restoran di Jakarta, Wasiman, diminta pulang dan memulai usaha. Wasiman mengaku awalnya hanya menawarkan kepada wisatawan yang berkunjung. Akhirnya wisatawan tertarik dan membuat rumah makan di rumahnya. “Sebelum korona ini kami sempat kewalahan. Setiap hari minimal 100 kg habis, bahkan bisa di atas 1,5 kuintal,” kata Wasiman.

Dari kebanyakan pengunjung, 80% adalah pengunjung dari luar negeri. Sebagian besar dari Malaysia, Singapura dan China. “Wisatawan Malaysia ada yang langganan. Katanya kalau ke Yogyakarta belum lengkap kalau belum ke Pantai Timang dan makan lobster di sini,” ucapnya.

Untuk memasak lobster dia memiliki menu khusus. Namun, sebagian besar adalah menu asam manis yang rempahnya terdiri atas bawang merah, bawang putih, kemiri, bawang bombai, garam, gula, merica, penyedap rasa, saus tomat, dan saus sambal. Sebelum dimasak, lobster juga harus dibersihkan dan dibelah di bagian punggung. Jangan lupa antena lobster juga harus dipotong. Kemudian lobster direbus setengah matang baru dimasukkan dalam bumbu dan siap goreng. Aroma khas asam manis lobster menjadikan sebuah aroma yang benar-benar membuat perut lapar.

Untuk satu kilogram lobster masak lengkap dengan menu nasi, minuman, dan tambahan makanan ikan dorang dibanderol dengan harga Rp350.000-650.000. Semua tergantung ukuran lobster dan menu tambahan. Begitu juga dengan pengunjung asing dan lokal, Wasiman membuat tarif berbeda. “Memang ada perbedaan harga. Namun, saat berlaku aturan Menteri Kelautan dulu, kami buat harga sama karena semua lobster besar yang kami hidangkan,” lanjutnya.

Saat ini Kedai Lobster Pak Sis sedang berbenah di masa pandemi. Di saat new normal diberlakukan, mereka siap menerima order kembali untuk hidangan keluarga di rumah makan miliknya. “Sementara ini kami pakai sistem online untuk lokalan Yogya dan Solo, karena situasi,”ungkapnya. (*/Ndo)

orbit

Recent Posts

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

2 minggu ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

2 minggu ago

OKK PWI DI INDRAMAYU, PWI KABUPATEN BOGOR KIRIM PESERTA

CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…

3 minggu ago

PASAR TOHAGA BERSAMA DINAS PERHUBUNGAN SINERGI TERTIBKAN PARKIR LIAR DAN PKL

BOGOR - Kepala Pasar Ciluar, Isni Jayanti menyampaikan komitmen Perumda Pasar Tohaga dalam menangani permasalahan…

1 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN RENCANAKAN PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN MELALUI KERJASAMA INVESTASI DENGAN BADAN USAHA SWASTA

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Air Minum Tirta…

2 bulan ago

17 PKL MALAM RADIUS PASAR CILUAR RESMI DI GESER

CIBINONG - Tercatat mulai 1 Mei 2025, PKL Malam Radius Pasar Ciluar menempati pelataran parkir…

2 bulan ago