(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Categories: Orbiters

MISTERI ALQURAN TULISAN TANGAN PENGERAN DIPONEGORO

PANGERAN Diponegoro terkenal sebagai pahlawan yang gagah berani dan gigih melawan penjajahan kolonial Belanda. Selain itu, pria yang digambarkan mengenakan jubah dan surban putih serta naik kuda itu meninggalkan Alquran tulisan tangannya sendiri.

Saat berperang melawan Belanda pada tahun 1825-1830, Pangeran Diponegoro juga masih sempat menyebarkan syiar Islam di sejumlah wilayah yang pernah disinggahinya. Salah satunya di kawasan Magelang.

Di daerah yang dikenal sebagai pusering (pusatnya) tanah Jawa dengan keberadaan Gunung Tidar ini, Diponegoro bahkan menulis langsung Alquran yang kini masih terawat dengan baik. Alquran tersebut disimpan di Masjid Langgar Agung Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro, Dusun Kamal, Desa Menoreh, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Misteri Alquran Tulisan Tangan Pangeran Diponegoro.

Secara fisik, Alquran ini lebih tebal dan ukuran lebih besar. Sedangkan sampulnya dibuat dari kulit.

Berdasarkan cerita dari para sesepuh Masjid Langgar Agung Diponegoro, Alquran tersebut ditulis sekitar 1825-1830. Alquran ini ditulis dengan menggunakan lidi aren (inau) dan keistimewaannya tintanya tidak pudar. Kualitas kertasnya bagus sekali, kemudian tintanya enggak pudar. Ini ada hiasannya berupa batik,” kata pengelola Masjid Langgar Agung Diponegoro KH Ahmad Nur Shodiq beberapa waktu lalu.

Sedangkan hiasan batik di Alquran tulisan tangan Pangeran Diponegoro tersebut berdasarkan penelitian ternyata merupakan motif atau gaya Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hal ini sesuai dengan pembuatnya yang berasal dari Yogyakarta, yakni Pangeran Diponegoro.
“Ada tiga monumen yang ditinggalkan Pangeran Diponegoro yakni Alquran, tasbih dan jubah. Alquran menunjukkan beliau ahli bidang agama, tasbih menunjukkan ahli wirid dan jubah menunjukkan sufi,” paparnya.

Dahulu saat berlangsung perang melawan Belanda di Magelang, Pangeran Diponegoro selalu berdoa di sebuah musala di Dusun Kamal, Menoreh, Salaman. Sedangkan para prajuritnya diminta sembunyi di sebuah gua.

Lokasi yang digunakan untuk berdoa tersebut sekarang dijadikan pengimaman di Masjid Langgar Agung Diponegoro.

Masjid ini memiliki keunikan, yakni menaranya setinggi 25 meter yang didominasi warna hijau. Bangunan masjid dibangun sekitar tahun 1946 oleh ABRI (TNI) bersama dengan masyarakat sekitar. Pembangunan tersebut sempat terhenti pada tahun 1965 karena meletus peristiwa pemberontakan G30S/PKI.

Pembangunan dilanjutkan lagi setelah sampai sekitar tahun 1972. Saat itu sempat terjadi kebingungan dalam penamaan tempat ibadah karena di lokasi yang berjarak sekitar 100 meter juga telah ada masjid agung.

“Akhirnya takmir pertama, yakni H Fathoni yang juga orang tua saya mengusulkan agar diberi nama Langgar Agung, karena sudah ada masjid. Tapi sebetulnya ini adalah masjid,” ujarnya.
Misteri Alquran Tulisan Tangan Pangeran Diponegoro

Sejak diresmikan tahun 1972, Masjid Langgar Agung belum pernah mengalami pemugaran. Untuk perawatan, pengelola masjid mengandalkan sumbangan dari jamaah.

Masjid dengan lebar 8 meter dan panjang 18 meter itu difungsikan sebagai tempat ibadah oleh masyarakat sekitar serta santri pondok pesantren (Ponpes) Nurul Falah yang berada satu kompleks dengan masjid. (Baca juga: Jejak Pangeran Diponegoro, Warga Makassar Marah Jika Makamnya Dipindah)

Sedangkan di depan masjid tersebut terdapat Jam Istiwak sebagai penanda adzan. “Ini setiap lima hari sekali dicek. Istiwak dengan Waktu Indonesia Barat (WIB), selisihnya antara 10-15 menit,” ungkapnya.(*/Lus)

orbit

Recent Posts

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

2 minggu ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

2 minggu ago

OKK PWI DI INDRAMAYU, PWI KABUPATEN BOGOR KIRIM PESERTA

CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…

3 minggu ago

PASAR TOHAGA BERSAMA DINAS PERHUBUNGAN SINERGI TERTIBKAN PARKIR LIAR DAN PKL

BOGOR - Kepala Pasar Ciluar, Isni Jayanti menyampaikan komitmen Perumda Pasar Tohaga dalam menangani permasalahan…

1 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN RENCANAKAN PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN MELALUI KERJASAMA INVESTASI DENGAN BADAN USAHA SWASTA

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Air Minum Tirta…

2 bulan ago

17 PKL MALAM RADIUS PASAR CILUAR RESMI DI GESER

CIBINONG - Tercatat mulai 1 Mei 2025, PKL Malam Radius Pasar Ciluar menempati pelataran parkir…

2 bulan ago