(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Categories: Histori

MONUMEN PERS MENGETAHUI AWAL DARI JURNALIS DI INDONESIA

SOLO – Sering berkunjung ke Kota Solo (Surakarta) ? Selain kulinernya yang murah. Kota Solo merupakan awal dari berkembangnya teknologi komunikasi dan reportase. Hal ini di tunjukan dengan adanya sebuah monumen atau museum pers dan juga pernah digunakan untuk pertemuan pertama kalinya Persatuan Wartawan Indonesia sekaligus menjadi salah satu Cagar Budaya.

Jika traveller suka akan perjalanan sejarah, Monumen Pers merupakan salah satu destinasi yang bisa traveller kunjungi saat berkunjung ke kota Solo. Berbagai koleksi didalamnya mulai dari teknologi komunikasi, reportase, penerbangan, mesin ketik, pemancar, telepon, kentongan terdapat disana.

Untuk menuju ke Monumen Pers Nasional traveller cukup menuju kota Solo dan museum ini di Jalan Gajah Mada 59, Surakarta tepatnya sebelah barat Istana Mangkunegaran atau seberang rumah wakil walikota Surakarta. Kompleks museum terdiri dari bangunan asli Sasana Soeka, dua gedung berlantai dua, dan satu gedung berlantai empat.

Di depan museum terdapat lapangan parkir dan dua papan pengumuman yang dilengkapi koran gratis

Monumen Pers Nasional yang pernah didirikan di awal abad 19 tersebut terdiri dari berbagai macam ruang diantaranya oleh gedung socueteit lama dan terdapat penambahan gedung lagi di tahun 1970.

Monumen Pers Nasional juga menjadi surganya para traveller yang gemar membaca, monument ini memiliki koleksi yang terdiri dari lebih dari satu juta koran dan majalah, serta berbagai benda bersejarah yang terkait dengan pers Indonesia. Sekitar satu juta surat kabar dan majalah sejak masa sebelum dan sesudah Revolusi Nasional Indonesia dari berbagai daerah di Nusantara tersimpan di museum ini.

Di belakang ruang depan utama terdapat enam diorama yang menggambarkan komunikasi dan pers sepanjang sejarah Indonesia. Diorama pertama memperlihatkan berbagai bentuk komunikasi dan berita di Indonesia pra-kolonial. Diorama kedua memperlihatkan pers di era kolonial, termasuk surat kabar pertama di Hindia Belanda

Fasilitas lainnya yang terdapat di monument persr juga terdapat ruang multimedia, koran yang bisa dibaca secara gratis, dan perpustakaan. Tempat yang telah dikunjungi oleh lebih dari 26.000 orang setiap tahunnya dan oleh pemerintah Surakarta dipromosikan sebagai tujuan wisata pendidikan sertabeberapa pameran.(*/Iw)

Redaksi

Recent Posts

TIRTA KAHURIPAN DUKUNG PENUH BUPATI BOGOR CUP TOUR MALSARI HALIMUN SALAK 2025

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor bersama Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kabupaten Bogor sukses menggelar…

2 minggu ago

PASAR RAKYAT CITAYAM DIREVITALISASI MENJADI NYAMAN DAN BERSIH BAGI PEDAGANG DAN PEMBELI

CIBINONG – Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor telah merevitalisasi Pasar Rakyat Citayam secara keseluruhan mulai…

3 minggu ago

TIRTA KAHURIPAN : KALDER AIR MANCUR, JEJAK SEJARAH DISTRIBUSI AIR BERSIH

BOGOR – Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Tedi Kurniawan, menegaskan bahwa Kelder Air…

3 minggu ago

SURVEI KEPUASAN PELANGGAN,TIRTA KAHURIPAN TINGKATKAN KEUALITAS PELAYANAN

CIBINONG – Sebagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan, Perumda Air Minum Tirta Kahuripan kembali…

1 bulan ago

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

3 bulan ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

3 bulan ago