(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Categories: Village

OKUPANSI HOTEL DI RIAU TURUN HINGGA 85% IMBAS CORONA

RIAU – Merebaknya virus corona di Indonesia membawa dampak besar bagi sektor pariwisata. Termasuk usaha perhotelan Riau yang merana akibat wabah virus corona.
Ketua PHRI Riau, Nofrizal, mengatakan bahwa akibat dari meluasnya virus corona atau COVID-19 di Indonesia, okupansi hotel di Riau turun drastis hingga 85 persen.

Nofrizal menyebut bahwa saat ini okupansi hotel hanya menyisakan 15 persen.
“Okupansi hotel turun jauh tinggal 10 sampai 15 persen saja,” kata Nofrizal.

Dua orang wisatawan berfoto di atas jembatan di antara gugusan batu granit di kawasan Sepempang, Natuna, Kepulauan Riau.
Dilansir Antara, 15 persen okupansi yang tersisa berasal dari pengunjung pribadi dan keluarga yang masih menginap di hotel. Sedangkan, untuk pendapatan dari kegiatan bisnis yang mayoritas dari pertemuan perusahaan, maupun kegiatan pemerintah nyaris tidak ada.

“Bahkan, untuk kegiatan pemerintah daerah di hotel sudah tidak ada lagi,” ujar Nofrizal.
Untuk mengatasi hal tersebut, Nofrizal mengatakan bahwa saat ini pihaknya akan mendata seberapa besar dampak pandemi COVID-19 bagi bisnis perhotelan di Riau.
Bermain di Pulau Natuna

Tidak hanya itu, ia juga mengimbau agar hotel, penginapan, dan restoran yang masih beroperasi mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Berdasarkan data dinas pariwisata pada tahun 2018, jumlah usaha akomodasi di Riau memiliki 501 usaha dengan 17.830 kamar dan 26.178 tempat tidur. Untuk hotel berbintang, Riau memiliki 66 hotel dengan kapasitas kamar sebanyak 6.228 kamar dan 8.728 unit tempat tidur.

Untuk menekan penyebaran virus corona di sektor pariwisata, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Riau, Raja Yoseizal Zen, mengatakan pihaknya telah menerbitkan surat edaran tindakan pencegahan penyebaran COVID-19 bagi asosiasi/pelaku Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Riau.

Tidak hanya itu, seluruh objek dan daya tarik wisata di wilayah Riau sudah ditutup. Bahkan, saat ini Riau telah memberlakukan jam buka operasional bagi pengelola mal atau pusat perbelanjaan sesuai arahan otoritas kesehatan penanganan COVID-19.

“Gubernur Riau juga mengharapkan seluruh pemangku kepentingan untuk bersatu, bahu membahu menghadapi masa sulit ini, sehingga pada saat pandemik COVID-19 berakhir, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif kembali bangkit dan lebih baik dari sebelumnya,” tandasnya.(*/Dan)

orbit

Recent Posts

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

2 minggu ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

2 minggu ago

OKK PWI DI INDRAMAYU, PWI KABUPATEN BOGOR KIRIM PESERTA

CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…

3 minggu ago

PASAR TOHAGA BERSAMA DINAS PERHUBUNGAN SINERGI TERTIBKAN PARKIR LIAR DAN PKL

BOGOR - Kepala Pasar Ciluar, Isni Jayanti menyampaikan komitmen Perumda Pasar Tohaga dalam menangani permasalahan…

1 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN RENCANAKAN PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN MELALUI KERJASAMA INVESTASI DENGAN BADAN USAHA SWASTA

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Air Minum Tirta…

2 bulan ago

17 PKL MALAM RADIUS PASAR CILUAR RESMI DI GESER

CIBINONG - Tercatat mulai 1 Mei 2025, PKL Malam Radius Pasar Ciluar menempati pelataran parkir…

2 bulan ago