(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
625-01746442 Model Release: Yes Property Release: No Portrait of a young woman gargling
JAKARTA – Virus Covid-19 telah menyebar hampir ke seluruh dunia. Namun, vaksin belum juga ditemukan. Maka itu, diharapkan masyarakat bisa menjaga kesehatan dan mencegah penularan Covid-19 dengan berbagai cara.
Salah satunya melalui cara berkumur dengan antiseptik. Cara ini dapat mencegah penularan Covid-19. Sebab, berdasarkan studi in vitro yang dikeluarkan oleh Duke-National University Singapore, Povidone-Iodine (PVP-I) mampu membunuh 99,99 persen virus SARS CoV-2 dalam 30 detik.
Hasil studi tersebut diumumkan oleh Mundipharma Indonesia. Dengan adanya temuan terbaru ini, diharapkan dapat membantu memberikan perlindungan ekstra kepada masyarakat dalam konteks pencegahan, khususnya tenaga kesehatan yang berisiko tinggi terpapar infeksi silang Covid-19.
Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan, Kementerian Kesehatan Tri Hesty Widyastoeti menyebutkan, Kementerian Kesehatan selalu berusaha untuk segera mengatasi pandemi Covid-19 ini, memutus rantai infeksi penyebaranya dan tidak membuat fatality rate meningkat.
“Dengan adanya hasil studi ini pusat-pusat pendidikan, rumah sakit dan Rumah Sakit Rujukan yang menangani Covid-19 diimbau untuk dapat menjadikan informasi ini sebagai referensi dalam penanganan Covid-19, dan jika dimungkinkan dapat juga melakukan penelitian,” kata Dr. Hesty Salma keterangannya, di Jakarta.
Director of Medical Affairs Mundipharma Healthcare Asia Pasific, Latin America and Middle East Africa, Harsha Arumugam mengatakan, penelitian terbaru PVP-I dilakukan oleh Duke-National University Singapore.
Peneliti meneliti efikasi PVP-I yang terdapat pada produk Betadine Antiseptic Solution (konsentrasi PVP-I 10%), Betadine Antiseptic Skin Cleanser (konsentrasi PVP-I 7,5%), Betadine Mouthwash and Gargle (konsentrasi PVP-I 1%), dan Betadine Throat Spray (konsentrasi PVP-I 0,45).
“Hasil riset menunjukkan berbagai konsentrasi PVP-I yang terkandung mampu membunuh 99,99 persen virus SARS CoV-2 dalam 30 detik, di mana hal ini menunjukkan kemampuan virucidal yang sangat kuat,” katanya.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Daeng Mohammad Faqih mengatakan organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan penggunaan antiseptik sebagai bagian dari personal hygiene (kebersihan diri) untuk mengurangi paparan dan transmisi penyakit/infeksi, termasuk Covid-19.
“Khusus tenaga kesehatan, penggunaan APD dan praktik hand hygiene saja tidak cukup, namun juga harus dilengkapi dengan oral and respiratory hygiene. Adapun, temuan terbaru yang disampaikan hari ini sejalan dengan Protokol Kirk-Bayley yang menyebutkan salah satu antiseptik yang tepat digunakan untuk mengurangi risiko infeksi silang di masa pandemi Covid-19 adalah PVP-I.l,” kata dia.
Pakar Bidang Intensive Care Bambang Wahjuprajitno menjelaskan selain menjaga hand hygiene, praktik oral and respiratory hygiene bagi tenaga kesehatan dan pasien di ICU juga sangat penting untuk mengendalikan infeksi silang Covid-19.
Pasalnya, pasien ICU sangat rentan terhadap infeksi nosokomial yang menyebabkan morbiditas, perpanjangan masa perawatan, peningkatan biaya dan mortalitas.
Adapun, data in vitro sabun cuci tangan PVP-I menunjukkan efektivitasnya terhadap virus SARS-CoV, MERS-CoV, dan virus influenza sehingga dapat menjadi pilihan dalam melindungi tenaga kesehatan dari infeksi silang antara pasien dan tenaga kesehatan.
Selain menjaga kebersihan mulut dan tenggorok dengan PVP-I, tenaga kesehatan juga perlu menjaga kebersihan rongga hidung yang merupakan salah satu jalan masuk dan reservoir dari SARS-CoV 2.
Dengan pertimbangan cara kerja Iota-Carrageenan yang dapat melapisi dinding mukosa hidung dan mencegah virus untuk menempel pada reseptor untuk bereplikasi, maka Iota-Carrageenan dapat secara efektif membantu menurunkan viral load di rongga hidung.
Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) Iwan Dewanto mengatakan, virus load terbanyak ada di nasofaring dan orofaring yang menjadi reservoir utama penyebaran droplet atau aerosol. Adapun saliva mengandung konsentrasi tinggi Covid-19 sebanyak 1,2 x 108 kopi/mL.
Oleh karena itu, drg Iwan menyarankan, salah satu rekomendasi yang juga sesuai dengan jurnal kesehatan adalah bagi tenaga kesehatan yang terlibat langsung dalam penanganan pasien terduga/terkonfirmasi positif Covid-19; menangani prosedur berisiko tinggi pada pasien tidak bergejala; berada di daerah berisiko tinggi Covid-19; mengalami keterbatasan APD; serta sebelum dan setelah kontak dengan pasien, disarankan berkumur dan bergargel dengan PVP-I 0,5% – 1% dalam rongga mulut hingga tenggorok selama 30 detik, setiap 2-3 jam sekali hingga 4 kali sehari.
Country Manager Mundipharma Indonesia Mada Shinta Dewi mengatakan Mundipharma selalu hadir dan berperan dalam upaya pencegahan dan perlindungan infeksi dan wabah.
“Semoga dengan diumumkannya hasil penelitian PVP-I, masyarakat Indonesia dapat mulai melakukan kebiasaan baru dalam upaya mencegah dan memutus rantai infeksi Covid-19 seperti dengan ber-gargle atau berkumur sampai dengan tenggorokan dengan PVP-I, dan juga menjaga kebersihan saluran napas dengan Nasal Spray Iota-Carageenan,” ujarnya.(*/El)
CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…
CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…
CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…
BOGOR - Kepala Pasar Ciluar, Isni Jayanti menyampaikan komitmen Perumda Pasar Tohaga dalam menangani permasalahan…
CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Air Minum Tirta…
CIBINONG - Tercatat mulai 1 Mei 2025, PKL Malam Radius Pasar Ciluar menempati pelataran parkir…