(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Categories: Histori

PERINTAH PUASA DATANG DI BULAN SYABAN, 15 TAHUN SETELAH KENABIAN

Sejarah diwajibkannya puasa adalah pada bulan Sya’ban tahun dua hijriah. Ahli tafsir Al-Quran dan ilmu hadis, Ustaz Adi Hdayat, menyebut itu artinya ada waktu sebulan untuk berlatih bagi umat Islam sebelum menjalankan kewajiban puasa Ramadhan. “Itu sebabnya Rasulullah dalam hadis yang diriwayatkan Aisyah sering berpuasa di bulan Syaban,” ujarnya.

Makna lainnya, selama 15 tahun kenabian, berarti belum ada perintah puasa Ramadhan. Asal tahu saja, Nabi hijrah pada tahun ke-13 kenabian, sedangkan wahyu puasa Ramadhan baru turun pada tahun kedua hijriah.

Lantas, adakah puasa yang diwajibkan sebelum puasa Ramadhan?

Merujuk pada pendapat Dr. Muhammad Hasan Hitou dalam kitabnya, Fiqhu Shiyam, bahwa pensyariatan puasa pada masa awal Islam dimulai dengan puasa tiga hari di setiap bulannya, yang kemudian kita kenal sebagai ayyamul bidh.

Puasa ini adalah puasa selama tiga hari pada pertengahan bulan. Dimulai pada tanggal 13 dan kemudian berakhir di tanggal 15 di setiap bulannya.

Selain itu, puasa yang juga disyariatkan sebelum Ramadhan adalah puasa Asyura (10 Muharram). Hal ini berpijak pada salah satu hadits yang juga termaktub dalam kitab tersebut: Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Jabir bin Samroh yang berkata, “Rasulullah SAW memerintahkan untuk puasa Asyura, dan menganjurkan kami untuk melakukannya, dan memperhatikan kami di sisi beliau.

Kemudian ketika puasa Ramadhan diwajibkan, beliau tidak lagi memerintahkan kami (untuk puasa Asyura) dan tidak lagi memperhatikan kami melakukannya di sisi beliau.”

Kalimat “tidak memerintah dan tidak lagi memperhatikan” dalam hadits di atas bukan berarti Rasulullah bersikap apatis ataupun tidak peduli terhadap puasa Asyura. Sikap Rasulullah menjadi berubah disebabkan karena perubahan hukum puasa Asyura sendiri. Yaitu yang awalnya wajib, sehingga sang rasul sangat menekankan dan memperhatikan, kemudian hukumnya berubah menjadi hanya sebatas sunah.

Demikianlah bahwa sebelum diwajibkannya puasa selama sebulan penuh Ramadhan, Allah telah mengajari umat Muhammad dengan puasa 3 hari di setiap bulannya dan puasa Asyura.

Adapun hikmah yang dapat dipetik adalah bahwa Allah sekali-kali tidaklah membebani manusia kecuali sesuai dengan tingkat kesanggupannya.

Dapat dibayangkan bagaimana nasib kaum Muslimin ketika perintah puasa langsung pada tahap puasa Ramadhan, puasa sebulan penuh tanpa adanya treatment, atau media latihan yang berupa puasa 3 hari di setiap bulannya dan juga puasa Asyura. Sudah barang tentu umat Islam akan sangat keberatan dan lemah. Sungguh, Allah adalah dzat yang Maha Bijaksana dalam segala urusan-Nya.(*/Tian)

orbit

Recent Posts

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

2 minggu ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

2 minggu ago

OKK PWI DI INDRAMAYU, PWI KABUPATEN BOGOR KIRIM PESERTA

CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…

3 minggu ago

PASAR TOHAGA BERSAMA DINAS PERHUBUNGAN SINERGI TERTIBKAN PARKIR LIAR DAN PKL

BOGOR - Kepala Pasar Ciluar, Isni Jayanti menyampaikan komitmen Perumda Pasar Tohaga dalam menangani permasalahan…

1 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN RENCANAKAN PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN MELALUI KERJASAMA INVESTASI DENGAN BADAN USAHA SWASTA

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Air Minum Tirta…

2 bulan ago

17 PKL MALAM RADIUS PASAR CILUAR RESMI DI GESER

CIBINONG - Tercatat mulai 1 Mei 2025, PKL Malam Radius Pasar Ciluar menempati pelataran parkir…

2 bulan ago