(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Categories: Santap Ria

RISET: KONSUMSI MAKANAN BANYAK LEMAK JENUH BISA BIKIN SUSAG FOKUS

JAKARTA – Burger, pizza, gorengan, dan sederet makanan berminyak lainnya memang terdengar menggoda. Apalagi, rasanya suasana hati jadi membaik setelah makan makanan yang tinggi lemak itu.

Tapi, di balik delusi kebahagiannya itu, konsumsi makanan tinggi lemak bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Bukan itu saja, sebuah riset terbaru menemukan, kalau menyantap makanan yang tinggi lemak jenuh bisa membuat kita sulit berkonsentrasi.

Studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Ohio State University ini membandingkan tingkat fokus dari 51 perempuan setelah mereka mengonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh, dan makanan dengan kandungan lemak tak jenuh.

Dikutip dari Science Daily, menu tinggi lemak tersebut meliputi telur, biskuit, sosis kalkun, dan saus daging yang mengandung 60 gram lemak. Seluruh makanan tersebut mengandung jumlah kalori total sebanyak 930 kalori, dan kandungannya dibuat semirip mungkin dengan fast food.

Pengolahannya terbagi dua. Salah satu dimasak dengan minyak berbasis asam palmitat tinggi yang tinggi lemak jenuh, sedangkan satunya lagi dimasak dengan minyak bunga matahari.

Hasilnya, performa mereka saat mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh lebih buruk ketimbang makan makanan yang mengandung lemak lebih sehat. Penurunan tingkat konsentrasi pun sudah terjadi meski baru menyantap satu porsi makanan saja.

Menurut tim peneliti, hal ini menandakan adanya kaitan antara makanan berlemak dan otak. Mereka juga menemukan, kondisi pencernaan tertentu, seperti kebocoran pencernaan –masuknya bakteri di usus ke dalam aliran darah– bisa memperburuk penurunan fokus tersebut.

“Dalam sebagian besar penelitian, efek dari suatu pola makan biasanya terlihat selama periode waktu tertentu. Sedangkan, efek ini sudah terlihat hanya dalam satu kali makan –sungguh luar biasa bahwa kami melihat perbedaan tersebut,” ungkap Annelise Madison, penulis utama studi dan mahasiswa pascasarjana psikologi klinis di Ohio State University.

Meski studi tersebut tak mengungkapkan apa yang terjadi pada otak, namun Madison menambahkan, pada penelitian sebelumnya telah diduga bahwa makanan tinggi lemak jenuh bisa memicu inflamasi dalam tubuh. Dampak ini juga bisa saja terjadi pada otak, sebab asam lemak bisa melewati pembatas darah dan otak.

“Bisa jadi, asam lemak berinteraksi dengan otak secara langsung. Apa yang terlihat menunjukkan adanya kekuatan abnormal metabolisme pada pencernaan,” tandasnya.(*/Nia)

orbit

Recent Posts

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

2 minggu ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

3 minggu ago

OKK PWI DI INDRAMAYU, PWI KABUPATEN BOGOR KIRIM PESERTA

CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…

4 minggu ago

PASAR TOHAGA BERSAMA DINAS PERHUBUNGAN SINERGI TERTIBKAN PARKIR LIAR DAN PKL

BOGOR - Kepala Pasar Ciluar, Isni Jayanti menyampaikan komitmen Perumda Pasar Tohaga dalam menangani permasalahan…

1 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN RENCANAKAN PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN MELALUI KERJASAMA INVESTASI DENGAN BADAN USAHA SWASTA

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Air Minum Tirta…

2 bulan ago

17 PKL MALAM RADIUS PASAR CILUAR RESMI DI GESER

CIBINONG - Tercatat mulai 1 Mei 2025, PKL Malam Radius Pasar Ciluar menempati pelataran parkir…

2 bulan ago