(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Santap Ria

SEJARAH DAN ASAL USUL KETUPAT, SANTAPAN KHAS LEBARAN

LEBARAN tanpa ketupat nampaknya akan terasa hampa. Bagi sebagian muslim Indonesia sendiri sudah menjadi tradisi saat Idul Fitri, dan bukan hanya sebagai hidangan wajib saja. Lalu bagaimana asal usul dari makanan satu ini?

Dilansir dari laman NU Online, kata “ketupat” atau “kupat” berasal dari kata bahasa Jawa, yaitu “ngaku lepat” yang berarti “mengakui kesalahan”. Oleh karena itu dengan ketupat, sesama Muslim diharapkan mengakui kesalahan dan saling memaafkan serta melupakan kesalahan.

Ketupat dibuat dari janur kuning melambangkan penolak bala bagi orang Jawa. Sedangkan bentuk segi empat mencerminkan prinsip “kiblat papat lima pancer” yang bermakna bahwa ke mana pun manusia menuju, pasti selalu kembali kepada Allah SWT.

Rumitnya menganyam bungkus ketupat, seperti menggambarkan berbagai macam kesalahan manusia. Sementara untuk warna putih ketupat ketika dibelah dua, mencerminkan kebersihan dan kesucian setelah mohon ampun dari kesalahan.

Beras sebagai isi inti dari ketupat diharapkan menjadi lambang kemakmuran setelah hari raya. Di mana Idul Fitri sendiri merupakan momen penting dan tepat untuk saling memaafkan, serta menjalin silaturahmi.

Sementara itu, dalam sejarah masyarakat Nusantara khususnya bagi masyarakat pesisir dan agraris, ketupat dijadikan makanan khas saat para petani melakukan tradisi selametan yang ditujukan pada “Dewi Kemakmuran” bernama Dewi Sri.

Kemudian biasanya tradisi tersebut dilakukan pasca-panen. Lalu Dewi Sri merupakan Dewi tertinggi dan terpenting bagi masyarakat agraris kala itu. Ia dimuliakan sejak masa kerajaan kuno seperti Majapahit dan Padjajaran.

Kemudian jika dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ketupat merupakan makanan yang terbuat dari beras. Kemudian dimasukkan ke dalam anyaman yang berasal dari pucuk daun kelapa.
Bentuk ketupat sendiri adalah segiempat. Direbus hingga waktu yang telah ditentukan, kemudian dimakan sebagai karbohidrat pengganti nasi. Walau sebenarnya bahan dasar ketupat sendiri adalah beras.(*/Tya)

orbit

Recent Posts

PASAR RAKYAT CITAYAM DIREVITALISASI MENJADI NYAMAN DAN BERSIH BAGI PEDAGANG DAN PEMBELI

CIBINONG – Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor telah merevitalisasi Pasar Rakyat Citayam secara keseluruhan mulai…

2 hari ago

TIRTA KAHURIPAN : KALDER AIR MANCUR, JEJAK SEJARAH DISTRIBUSI AIR BERSIH

BOGOR – Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Tedi Kurniawan, menegaskan bahwa Kelder Air…

3 hari ago

SURVEI KEPUASAN PELANGGAN,TIRTA KAHURIPAN TINGKATKAN KEUALITAS PELAYANAN

CIBINONG – Sebagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan, Perumda Air Minum Tirta Kahuripan kembali…

4 minggu ago

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

2 bulan ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

2 bulan ago

OKK PWI DI INDRAMAYU, PWI KABUPATEN BOGOR KIRIM PESERTA

CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…

2 bulan ago