(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Histori

SEJARAH KEJAYAAN ISLAM ERA DINASTI MUGHAL

Selain Dinasti Ottoman di Turki, Dinasti Mughal juga tercatat sebagai salah satu kerajaan yang memiliki peradaban megah dalam sejarah dunia Islam.

Sisa-sisa kemegahannya tersebut masih dapat kita jumpai di sejumlah wilayah anak benua Asia, seperti Pakistan, Bangladesh, dan India.

Dinasti Mughal atau juga dikenal dengan sebutan Mogul, merupakan dinasti Islam yang menguasai sebagian besar kawasan utara India sejak 1526–1857.

Pada masa-masa selanjutnya, eksistensi kerajaan ini terus menyusut dan semakin melemah pengaruhnya hingga pertengahan abad ke-19.

Kerajaan Mughal menjadi masyhur lantaran kemampuannya mempertahankan pengaruh di tanah Hindustan selama dua abad lebih.Merunut dari Ensiklopedia Britannica, dinasti ini juga terkenal karena keberhasilannya mempersatukan masyarakat Hindu dan Muslim di bawah naungan satu negara India.

Kesultanan Mughal didirikan oleh seorang pangeran Chagatai (Turki-Mongol) bernama Zahiruddin Babur yang memerintah India sejak 1526-1530. Dari kedua orangtuanya, Babur mewarisi darah penakluk.

Ayahnya merupakan keturunan Timur Lenk (Tamerlane), sang penakluk Asia Tengah yang juga pendiri Dinasti Timurid. Sementara, ibunya mewarisi silsilah penguasa Mongol yang melegenda, Jengis Khan.

Sejak kekuasaan leluhurnya di Asia Tengah runtuh, Babur mengalihkan ambisi penaklukannya ke India. Dari Kabul (Afghanistan), ia mulai mengarahkan ekspansinya ke Punjab.

Selanjutnya, ia berhasil pula menduduki sebagian wilayah utara India menyusul kemenangan tentara di Panipat pada 1526.

Ketika Babur mangkat pada 1530, wilayah kekuasaan Mughal semakin meluas; membentang dari Sungai Indus di sebelah barat sampai ke Bihar di sebelah timur, dan dari Himalaya di utara hingga Gwalior di selatan.

Selanjutnya, pada periode pemerintahan Sultan Akbar (1556–1605), dinasti ini berhasil mencaplok bagian tengah India.

Tak hanya itu, hubungan harmonis antara umat Islam dan Hindu di India juga mengalami kemajuan yang signifikan di bawah kepemimpinan sang sultan. Banyak orang Hindu yang direkrut menjadi tentara maupun pegawai di kantor-kantor pemerintah.

“Ketika Sultan Akbar berkuasa, proses interaksi dan pertukaran pikiran antara bangsawan Hindu dan Muslim di lingkungan istana kerajaan pada akhirnya melahirkan akulturasi dua kebudayaan yang berbeda (Islam dan Hindu—Red),” tulis sejarawan India, Jadunath Sarkar, dalam buku A History of Jaipur.

Menurut Sarkar, toleransi yang luas yang diberikan Sultan Akbar kepada umat Hindu menjadi salah satu faktor kunci bagi kelangsungan Dinasti Mughal di India.

Sebagai bukti, Sultan Jahangir (1605-1627) yang melanjutkan kebijakan tersebut juga tercatat sebagai raja Mughal yang sukses pada zamannya.(*/Dan)

orbit

Recent Posts

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

2 minggu ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

2 minggu ago

OKK PWI DI INDRAMAYU, PWI KABUPATEN BOGOR KIRIM PESERTA

CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…

3 minggu ago

PASAR TOHAGA BERSAMA DINAS PERHUBUNGAN SINERGI TERTIBKAN PARKIR LIAR DAN PKL

BOGOR - Kepala Pasar Ciluar, Isni Jayanti menyampaikan komitmen Perumda Pasar Tohaga dalam menangani permasalahan…

1 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN RENCANAKAN PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN MELALUI KERJASAMA INVESTASI DENGAN BADAN USAHA SWASTA

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Air Minum Tirta…

2 bulan ago

17 PKL MALAM RADIUS PASAR CILUAR RESMI DI GESER

CIBINONG - Tercatat mulai 1 Mei 2025, PKL Malam Radius Pasar Ciluar menempati pelataran parkir…

2 bulan ago