(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Histori

SEJARAH KISWAH, KAIN PENUTUP BAITULLAH

Salah satu pemandangan yang selalu menarik di musim haji adalah penggantian kiswah Baitullah di Makkah. Kiswah merupakan pakaian penutup Ka’bah yang terbuat dari kain sutera murni berwarna hitam pekat dengan hiasan kaligrafi bertuliskan ayat-ayat Al-Qur’an dari benang emas dan perak.

Menurut sejarah, Ka’bah sudah diberi kiswah sejak zaman Nabi Ismail ‘alaihissalam (AS), putra Nabi Ibrahim AS. Namun tidak ada catatan yang mengisahkan kiswah pada zaman Nabi Ismail terbuat dari apa dan berwarna apa.

Baru pada masa kepemimpinan Raja Himyar As’ad Abu Bakr dari Yaman, disebutkan kiswah yang melindungi Ka’bah terbuat dari kain tenun. Kebijakan Raja Himyar untuk memasang kiswah sesuai tradisi Arab yang berkembang sejak zaman Ismail diikuti oleh para penerusnya.

Pada masa Qusay ibnu Kilab, salah seorang leluhur Nabi Muhammad SAW yang terkemuka, pemasangan kiswah pada Ka’bah menjadi tanggung jawab masyarakat Arab dari suku Quraisy.

Nabi Muhammad SAW sendiri juga pernah memerintahkan pembuatan kiswah dari kain yang berasal dari Yaman. Sedangkan empat khalifah penerus Nabi Muhammad yang termasuk dalam Khulafa al-Rasyidin memerintahkan pembuatan kiswah dari kain benang kapas.

Kiswah terdiri dari lima bagian, yaitu empat sisi dan tirai pintu. Kainnya sutera yang diimpor khusus. Untuk membuatnya dibutuhkan lebih 600 Kg sutra murni. Kabarnya di zaman Nabi Ismail kiswah berupa belundru.

Sementara itu, pada era Kekhalifahan Abbassiyah, Khalifah ke-4 Al-Mahdi memerintahkan supaya kiswah dibuat dari kain sutra Khuz. Pada masa pemerintahannya, kiswah didatangkan dari Mesir dan Yaman.

Selanjutnya pada masa kekuasaan Turki Utsmani, kiswah didatangkan dari Istanbul Turki yang memang piawai menghasilkan tenunan kiswah terbaik di masanya.

Kini kiswah Baitullah dirancang khusus lebih dari 200 karayawan penduduk asli Saudi di sebuah pabrik milik kerajaan. Letaknya di Al Joud, Makkah. Kiswah tingginya 14 meter dan lebar 47 meter. Bagian atas selebar 95 Cm dihiasi benang perak berlapis emas dengan berat 130 kg.(*/Fir)

orbit

Recent Posts

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

2 minggu ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

2 minggu ago

OKK PWI DI INDRAMAYU, PWI KABUPATEN BOGOR KIRIM PESERTA

CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…

3 minggu ago

PASAR TOHAGA BERSAMA DINAS PERHUBUNGAN SINERGI TERTIBKAN PARKIR LIAR DAN PKL

BOGOR - Kepala Pasar Ciluar, Isni Jayanti menyampaikan komitmen Perumda Pasar Tohaga dalam menangani permasalahan…

1 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN RENCANAKAN PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN MELALUI KERJASAMA INVESTASI DENGAN BADAN USAHA SWASTA

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Air Minum Tirta…

2 bulan ago

17 PKL MALAM RADIUS PASAR CILUAR RESMI DI GESER

CIBINONG - Tercatat mulai 1 Mei 2025, PKL Malam Radius Pasar Ciluar menempati pelataran parkir…

2 bulan ago