(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Histori

SERIGALA PUN BERIMAN KE PADA RASULULLAH

Kisah ini terjadi pada masa Nabi Muhammad SAW. Di suatu daerah, hiduplah seorang gembala kambing. Dia mengurus ratusan kambing dan domba. Setiap pagi, pria itu membawa seluruh hewan ternak yang diamanati kepadanya ke padang rumput, dekat oasis.

Suatu hari, gembala tersebut kecolongan. Seekor serigala berhasil menerkam seekor domba yang lepas dari kerumunan. Dia pun segera mengejar serigala tadi dan menakut-nakutinya dengan ayunan tongkat.

Domba yang menjadi buruan itu bertubuh gemuk, sehingga hewan karnivora ini kesulitan membawanya kabur. Sang gembala pun menarik paksa domba tersebut dari cengkeraman serigala.

“Wahai fulan, mengapa engkau begitu zalim? Allah telah menetapkan domba itu sebagai rezekiku untuk hari ini, mengapa engkau merebutnya dariku?” ujar serigala itu kemudian.

Betapa terkejutnya pria ini ketika mendengar serigala itu bertutur kata kepadanya. “Kamu… Bisa bicara!?” katanya takjub.

“Mengapa engkau melihatku terheran-heran? Harusnya engkau tahu, ada yang lebih mengherankan daripada seekor serigala bisa berbicara,” kata hewan itu.

“Apa itu?”

“Di Madinah, ada seorang nabi dan rasul yang Allah utus untuk sekalian alam. Namun, banyak orang yang justru membangkang dan enggan beriman kepadanya. Nama nabi itu, Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam,” papar serigala.

Keesokan harinya, gembala itu bertekad pergi ke Madinah, untuk menjumpai langsung sosok yang diceritakan serigala tadi. Perjalanan yang tidak mudah dia tempuh dengan penuh kesabaran.

Akhirnya, sampailah dia ke Madinah. Sesudah bertanya pada sejumlah warga setempat, gembala ini tiba di depan Masjid Nabawi.

Singkat cerita, dia berkesempatan bertemu Nabi Muhammad SAW. Kepada beliau, dia pun menuturkan kisahnya hingga sampai di Madinah.

Rasulullah SAW membenarkan kisah gembala tersebut. Artinya, beliau tidak heran bila ada seekor binatang yang terang-terangan menunjukkan keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya. Lebih lanjut, hal itu ternyata termasuk tanda kian dekatnya Hari Akhir.

“Yang demikian itu adalah salah satu tanda kiamat,” sabda beliau.

Kisah ini termaktub dalam hadis riwayat dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id al-Khudri, serta Imam Ahmad. Pakar tafsir Ibnu Katsir menilai sanadnya sahih.(*/Ridz)

orbit

Recent Posts

TIRTA KAHURIPAN APRESIASI PELANGGAN TERBAIKNYA DI HARI PELANGGAN NASIONAL

CIBINONG - Perumda Air Minum Tirta Kahuripan merupakan Perusahaan Daerah milik Pemerintah Kabupaten Bogor yang…

1 minggu ago

TIRTA KAHURIPAN DUKUNG PENUH BUPATI BOGOR CUP TOUR MALSARI HALIMUN SALAK 2025

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor bersama Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kabupaten Bogor sukses menggelar…

1 bulan ago

PASAR RAKYAT CITAYAM DIREVITALISASI MENJADI NYAMAN DAN BERSIH BAGI PEDAGANG DAN PEMBELI

CIBINONG – Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor telah merevitalisasi Pasar Rakyat Citayam secara keseluruhan mulai…

2 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN : KALDER AIR MANCUR, JEJAK SEJARAH DISTRIBUSI AIR BERSIH

BOGOR – Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Tedi Kurniawan, menegaskan bahwa Kelder Air…

2 bulan ago

SURVEI KEPUASAN PELANGGAN,TIRTA KAHURIPAN TINGKATKAN KEUALITAS PELAYANAN

CIBINONG – Sebagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan, Perumda Air Minum Tirta Kahuripan kembali…

2 bulan ago

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

3 bulan ago