(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Jalan Jalan

SUFI: TIGA MACAM ILMU DALAM TELAAH KEMANUSIAAN

Ada tiga macam ilmu dalam telaah kemanusiaan. Yang pertama adalah Ilmu tentang pengetahuan biasa; yang kedua adalah Ilmu tentang keadaan batin yang luar biasa, yang biasanya disebut puncak kenikmatan.

Yang ketiga, yang penting, adalah Ilmu tentang Kenyataan yang Benar; yang ketiga ini berada di antara kedua Ilmu yang disebut sebelumnya.

Hanya pengetahuan batin yang nyata bisa menghasilkan Ilmu Kenyataan yang Benar. Ilmu yang kedua lagi hanyalah berupa cermin dalam bentuknya masing-masing dari yang ketiga. Yang kedua itu boleh dikatakan tak ada gunanya tanpa yang ketiga.

Bayangkan seorang kusir. Ia duduk di kereta, ditarik kuda, dipimpin dirinya sendiri. Kecerdasan adalah “kendaraan” itu, suatu bentuk luar yang di dalamnya kita menyatakan di mana diri kita berada dan apa yang harus kita kerjakan. Kendaraan menyebabkan orang dan kuda bisa melakukan tugasnya. Itulah yang kita sebut tashkil, ujud luar atau perumusan.

Kuda, atau tenaga penggerak, adalah energi yang disebut “Suatu keadaaan perasaan” atau kekuatan lain. Itu diperlukan untuk menggerakkan kereta.

Orang, dalam gambaran kita itu, adalah yang melihat dan memahami, dengan cara yang lebih unggul dari yang lain, maksud dan kemungkinan keadaan, dan yang memungkinkan kereta itu bergerak maju menuju tujuannya.

Salah satu di antara ketiganya itu, sendiri-sendiri, tentu saja bisa melakukan sesuatu. Namun, peran gabungan, yang kita sebut gerak kereta, tidak akan terwujud apabila ketiganya tidak dihubungkan dengan cara yang Benar.

Hanya “manusia,” Diri yang nyata mengetahui hubungan ketiga unsur itu, dan kebutuhannya satu sama lain.Di kalangan Sufi, Karya Agung adalah pengetahuan menggabungkan ketiga unsur tersebut.

Terlalu banyak orang, kuda yang tak sesuai, kereta yang terlalu berat atau terlalu ringan hasilnya tidak akan memadai.

Idries Shah dalam Kisah-Kisah Sufi terjemahan Sapardi Djoko Damono menyebut nukilan ini tercatat dalam sebuah buku catatan darwis dalam Bahasa Persia, dan berbagai bentuk kisah itu terdapat dalam mazhab-mazhab Sufi yang tersebar mulai Damaskus sampai Delhi.(*/Ridz)

orbit

Recent Posts

PASAR RAKYAT CITAYAM DIREVITALISASI MENJADI NYAMAN DAN BERSIH BAGI PEDAGANG DAN PEMBELI

CIBINONG – Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor telah merevitalisasi Pasar Rakyat Citayam secara keseluruhan mulai…

1 hari ago

TIRTA KAHURIPAN : KALDER AIR MANCUR, JEJAK SEJARAH DISTRIBUSI AIR BERSIH

BOGOR – Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Tedi Kurniawan, menegaskan bahwa Kelder Air…

2 hari ago

SURVEI KEPUASAN PELANGGAN,TIRTA KAHURIPAN TINGKATKAN KEUALITAS PELAYANAN

CIBINONG – Sebagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan, Perumda Air Minum Tirta Kahuripan kembali…

4 minggu ago

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

2 bulan ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

2 bulan ago

OKK PWI DI INDRAMAYU, PWI KABUPATEN BOGOR KIRIM PESERTA

CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…

2 bulan ago