(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Categories: Asal Usul

SURAT UMAR BIN KHATTAB UNTUK SUNGAI NIL DI MESIR

Gubernur Mesir Amr bin Ash mengirimkan surat kepada Khalifah Umar bin Khattab di Madinah. Dalam surat itu dia mengabarkan budaya dan t radiri orang Mesir saat itu yang selalu mempersembahkan anak perempuan sebagai tumbal dengan cara dilempar ke sungai Nil setiap tahunnya.

Mereka berkata, “Wahai gubernur, sesungguhnya sungai Nil ini mempunyai kebiasaan. Ia tidak mengalirkan air kecuali dengan kebiasaaan itu.”

Amr bertanya, “Kebiasaan apa itu?”

Mereka menjawab, “Pada malam kedua belas di bulan ini, kami mengambil anak perempuan yang masih gadis yang tinggal bersama kedua orang tuanya. Lalu kami bujuk kedua orang tuanya agar merelakan anak gadisnya.

Setelah itu kami dandani anak gadis itu dengan perhiasan dan pakaian terbaik. Kemudian kami melemparkannya ke sungai Nil sebagai tumbal.”

Amr bin Ash berkata, “Sungguh ini tidak diperbolehkan dalam Islam. Karena Islam telah menghancurkan tradisi sebelumnya.”

Setelah larangan itu, penduduk Mesir mengalami masa paceklik, karena sungai Nil tidak sedikitpun mengalirkan air. Kondisi ini, membuat mereka berniat meninggalkan Mesir.

Melihat kejadian itu, Amr bin Ash menulis surat kepada Umar bin Khattab mengabarkan tentang hal ini. Umar membalas suratnya: “Engkau benar. Sesungguhnya sikapmu itu sudah tepat. Saya kirimkan sepucuk surat ini kepadamu. Jika suratku sudah engkau terima, lemparkanlah surat ini ke dalam sungai Nil. Sesampainya surat di tangan Amr, dia membukanya. Di dalamnya tertulis:

Dari : Hamba Allah Amirul Mukminin Umar
Kepada: Sungai Nil di Mesir

“Amma ba’du. Jika kamu mengalir dengan kehendakmu sendiri, maka kamu tidak usah mengalir. Jika Allah yang Maha Esa dan Maha Kuasa yang mengalirkanmu, maka kami mohon kepada Allah yang Maha Esa dan Maha Kuasa agar Dia mengalirkanmu.”

Amr kemudian melemparkan surat itu ke dalam Sungai Nil. Pada saat itu, penduduk Mesir tengah bersiap-siap untuk meninggalkan Mesir. Namun, pada pagi hari Sabtu, Allah telah mengalirkan air sungai Nil setinggi enam belas hasta dan mengakhiri kebiasaan buruk itu dari penduduk Mesir sampai hari ini.(*/Tian)

orbit

Recent Posts

MITIGASI TIRTA KAHURIPAN JELANG MUSIM HUJAN

CIBINONG – Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor bersiap menghadapi potensi cuaca ekstrem dan…

3 hari ago

RAIH MANDAYA AWARD 2025 BUKTI NYATA KOMITMEN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM “SETETES HARAPAN DARI TIRTA KAHURIPAN”

CIBINONG – Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda Air Minum) Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor kembali…

4 minggu ago

TIRTA KAHURIPAN APRESIASI PELANGGAN TERBAIKNYA DI HARI PELANGGAN NASIONAL

CIBINONG - Perumda Air Minum Tirta Kahuripan merupakan Perusahaan Daerah milik Pemerintah Kabupaten Bogor yang…

2 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN DUKUNG PENUH BUPATI BOGOR CUP TOUR MALSARI HALIMUN SALAK 2025

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor bersama Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kabupaten Bogor sukses menggelar…

3 bulan ago

PASAR RAKYAT CITAYAM DIREVITALISASI MENJADI NYAMAN DAN BERSIH BAGI PEDAGANG DAN PEMBELI

CIBINONG – Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor telah merevitalisasi Pasar Rakyat Citayam secara keseluruhan mulai…

3 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN : KALDER AIR MANCUR, JEJAK SEJARAH DISTRIBUSI AIR BERSIH

BOGOR – Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Tedi Kurniawan, menegaskan bahwa Kelder Air…

3 bulan ago