5 BAHAYA COVID-19 YANG BUAT KITA HARUS WASPADA
JAKARTA – Kewaspadaan diperlukan dalam memahami suatu penyakit, termasuk kasus Covid-19 yang saat ini masih meningkat di berbagai negara. Agar kita tak lengah dan meremehkannya, ada beberapa bahaya virus corona dan risikonya yang patut untuk dipahami dengan saksama
Apabila ada orang terdekat Anda yang masih meremehkan Covid-19, Anda bisa meneruskan informasi penting di artikel ini.
Bahaya virus corona jika Anda meremehkan dan tak waspada
Covid-19 bukanlah penyakit yang bisa dianggap sebelah mata. Berikut ini bahaya infeksi virus corona yang perlu dipahami agar kita tetap waspada dan menjalankan langkah pencegahan dengan baik:
1. Covid-19 menimbulkan berbagai komplikasi penyakit hingga kematian
Sebagian kasus Covid-19 menimbulkan gejala dengan sifat ringan dan sedang. Namun, beberapa pasien mengalami komplikasi yang patut diwaspadai.
Gangguan pada saluran pernapasan adalah komplikasi utama akibat Covid-19, seperti gagal pernapasan akut (acute respiratory failure), pneumonia (peradangan pada paru-paru), hingga acute respiratory distress syndrome (ARDS).
Infeksi virus corona juga menimbulkan komplikasi dan masalah pada organ lain, seperti kerusakan hati, kerusakan jantung, gagal ginjal akut, hingga infeksi sekunder (infeksi susulan oleh mikroorganisme lain, seperti bakteri).
Seperti yang mungkin telah Anda ketahui, Covid-19 juga dapat menimbulkan kematian. Per 3 April 2020, lebih dari 53 ribu orang meninggal dunia dari 1 juta kasus Covid-19 di seluruh penjuru dunia.
2. Kelompok tertentu lebih berisiko mengalami Covid-19
Masih dari CDC, orang berusia 65 tahun ke atas rentan untuk mengalami komplikasi dari Covid-19. Begitu pula pada orang dengan kondisi medis tertentu dari segala usia, yang akan perlu sedikit lebih waspada dalam menyikapi penyakit ini. Orang dengan kondisi medis tersebut, termasuk:
Penderita penyakit paru kronis atau asma sedang hingga berat
Orang yang menderita masalah jantung serius
Orang dengan kondisi imun yang lemah, seperti pasien yang menjalani perawatan kanker, orang yang merokok, orang yang menjalani transplantasi sumsum tulang atau transplantasi organ, defisiensi imun, orang yang positif HIV atau AIDS namun tidak terkontrol dengan baik, serta orang yang mengonsumsi obat kortikosteroid yang berkepanjangan
Orang dengan obesitas berat
Penderita diabetes
Orang dengan penyakit ginjal kronis dan menjalani prosedur cuci darah
Orang dengan gangguan hati
cewek asma
Penderita asma bisa lebih rentan untuk menderita komplikasi Covid-19
3. Penularan virus corona baru cenderung mudah terjadi
Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, virus corona SARS-CoV-2 bisa menular melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Apabila orang tersebut bersin atau batuk, droplet dari orang tersebut masuk ke tubuh individu di dekatnya dan menularkannya.
Skenario penularan lain juga bisa melalui kontak jabat tangan dengan individu positif corona. Orang yang sehat bisa tertular jika ia tak mencuci tangannya dengan bersih, setelah bersalaman tersebut. Ada pula kemungkinan penularan dengan menyentuh permukaan benda yang sudah dihinggapi virus corona.
Dibandingkan epidemi SARS pada tahun 2002-2004 silam, Covid-19 telah jauh melampaui angka kasus positif maupun korban jiwa. SARS menulari sekitar 8000 orang. Sementara itu, Covid-19 menulari sekitar 1 juta orang per 3 April 2020.
4. Belum ada obat yang disepakati untuk menangani Covid-19
Hingga saat ini, belum ada obat yang disepakati ilmuwan untuk mengatasi Covid-19. Riset terkait obat Covid-19 masih dalam penelitian dan pengujian oleh para ahli di banyak negara.
Beberapa pihak telah mencoba obat malaria, obat flu, dan antivirus dalam menangani Covid-19. Namun, penting untuk diketahui bahwa belum ada obat Covid-19 yang diyakini aman dan tak menimbulkan kerugian bagi penderitanya.
Begitu pula dengan vaksin sebagai cara pencegahan penularan infeksi virus. Seperti obat, vaksin Covid-19 masih dalam tahap pengujian oleh para ahli. Cara terbaik untuk menghindari virus corona baru adalah dengan berdiam diri di rumah dan menjaga jarak dari orang lain.
5. Adanya silent spreader: tak bergejala namun bisa menularkan
Virus corona dapat berbahaya karena tak semua orang menunjukkan gejala. Hal ini mengkhawatirkan karena individu tersebut tetap bisa menularkan virusnya ke orang lain. Orang tanpa gejala namun bisa menularkan inilah yang disebut sebagai silent spreader.
Kerumunan
Silent spreader bisa menularkan walau tak menunjukkan gejala
Para ahli telah mewanti-wanti agar kita senantiasa berdiam diri di rumah dan menjaga jarak dari orang lain. Langkah ini menjadi cara terbaik agar kita tak tertular dari orang lain, yang beberapa di antaranya bisa saja silent spreader.
Terapkan kedisiplinan diri untuk hindari bahaya virus corona
Bahaya virus corona di atas tentu tak bermaksud untuk menakuti publik. Malahan sebenarnya, amatlah mudah untuk mencegah diri agar tak tertular virus corona tersebut. Beberapa cara pencegahan Covid-19, yaitu:
Berdiam diri di rumah. Apabila Anda memiliki kesempatan untuk bekerja dari rumah, manfaatkanlah kesempatan tersebut. Berdiam diri di rumah juga membantu pembatasan interaksi dengan orang lain yang diharuskan tetap bekerja di luar rumah.
Rajin mencuci tangan dengan baik dan benar
Memastikan tangan sudah bersih apabila ingin memegang wajah.(*/Nia)