(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Sport

AKTIVITAS FISIK BANTU TURUNKAN TEKANAN DARAH

JAKARTA – Tekanan darah tinggi atau hipertensi termasuk salah satu penyakit tidak menular (PTM) tertinggi di Indonesia. Berdasarkan RISKESDAS 2018, prevalensinya pada usia di atas 18 tahun mencapai 34,1%, yang berarti 1 dari 3 orang dewasa di Indonesia menderita hipertensi.

Hipertensi melibatkan banyak faktor penyebab dan perlu diatasi secara serius, karena memiliki risiko komplikasi ke lima organ penting yakni otak (stroke), mata (retinopati hipertensi), jantung (penyakit jantung koroner sampai gagal jantung), ginjal (gagal ginjal kronis), dan pembuluh darah perifer. Seseorang disebut menderita hipertensi bila tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg, dan diastolik lebih dari 90 mmHg.

Dokter Spesialis Kesehatan Olahraga dr. Michael Triangto, Sp.KO menjelaskan, latihan fisik merupakan salah satu kunci penting untuk menurunkan tekanan darah. Menurutnya, berlatih fisik secara rutin dan teratur akan memperkuat jantung, sehingga organ vital tersebut bisa memompa darah dengan lebih mudah.

“Dengan jantung tidak perlu bekerja keras, tekanan pada pembuluh darah pun turun, sehingga tekanan darah akan lebih rendah, dan kita terhindar dari risiko hipertensi,” papar dr Michael dalam Kelas Online Penuh Inspirasi (KOPI) Sehat bersama Good Doctor dan Samsung Galaxy Watch, belum lama ini.

Kementerian Kesehatan juga menganjurkan untuk melakukan latihan fisik rutin dan teratur lima kali seminggu dengan total 150 menit per minggu. Latihan fisik sebaiknya menggabungkan antara latihan kardio, kekuatan, dan fleksibilitas.

Dokter Michael menjelaskan, bagi yang sudah memiliki riwayat hipertensi, tentu ada rambu-rambu tertentu untuk melakukan latihan fisik agar tetap aman. “Mereka yang menderita hipertensi disarankan untuk melakukan latihan fisik jenis aerobik, dengan intensitas ringan-sedang, misalnya berjalan kaki, bersepeda santai, atau berenang,” sebutnya.

Ia menambahkan, melakukan latihan fisik berat justru berbahaya bagi penderita hipertensi karena tekanan darah dan denyut jantung bisa tidak terkontrol, dan akibatnya fatal.

Dokter Michael menekankan pentingnya memonitor tekanan darah, denyut jantung, dan saturasi oksigen selama berolahraga.

“Tidak hanya dialami oleh orang tua, mereka yang berusia muda dan produktif pun bisa menderita hipertensi. Sementara itu, penanganan hipertensi tidak mudah, salah satunya karena rendahnya kepatuhan minum obat pasien sehingga pemantauan tekanan darah memegang peran penting,” ungkapnya.(*/Tu)

orbit

Recent Posts

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

2 minggu ago

PEMANCANGAN TIANG PANCANG PASAR RAKYAT LEUWILIANG, AWAL KEBANGKITAN EKONOMI PASCA KEBAKARAN

CIBINONG - Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor resmi memulai tahap pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang, yang…

2 minggu ago

OKK PWI DI INDRAMAYU, PWI KABUPATEN BOGOR KIRIM PESERTA

CIBINONG - Organisasi besar wartawan akan melaksanakan Pelaksanaan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI yang…

3 minggu ago

PASAR TOHAGA BERSAMA DINAS PERHUBUNGAN SINERGI TERTIBKAN PARKIR LIAR DAN PKL

BOGOR - Kepala Pasar Ciluar, Isni Jayanti menyampaikan komitmen Perumda Pasar Tohaga dalam menangani permasalahan…

1 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN RENCANAKAN PENINGKATAN CAKUPAN PELAYANAN MELALUI KERJASAMA INVESTASI DENGAN BADAN USAHA SWASTA

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Air Minum Tirta…

2 bulan ago

17 PKL MALAM RADIUS PASAR CILUAR RESMI DI GESER

CIBINONG - Tercatat mulai 1 Mei 2025, PKL Malam Radius Pasar Ciluar menempati pelataran parkir…

2 bulan ago