(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-4827125999327211", enable_page_level_ads: true });
Categories: Kesehatan

DADA SESAK USAI BACA BERITA CORONA, WASPADAI GANGGUAN PSIKOSOMATIK

JAKARTA – Saat ini pemberitaan mengenai COVID-19 menjadi yang paling banyak disimak oleh masyarakat. Ketika membaca atau menyaksikan berita COVID-19, tak sedikit masyarakat yang merasakan batuk-batuk, pilek, dada sesak hingga demam, kenapa?

Banyak yang mengira reaksi tersebut merupakan gejala awal COVID-19. Namun, bisa jadi itu bukan gejala awal COVID-19, melainkan gangguan psikosomatik.

Psikosomatis adalah kondisi yang menggambarkan saat munculnya penyakit fisik yang diduga disebabkan atau diperparah oleh kondisi mental. Beberapa gangguan kecemasan tersebut meliputi stres dan kecemasan.

Jika dilihat dari sisi psikologi, psikosomatis atau penyakit fungsional adalah kondisi yang menyebabkan pengidapnya merasa sakit atau mengalami gangguan fungsi tubuh. Namun, saat dilakukan pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan penunjang lain, tidak ada keanehan yang terjadi dalam tubuh.

Anggota Ikatan Psikolog Klinis & Halodoc, Emeldah mengatakan bahwa gejala psikosomatis dapat berubah-ubah tergantung psikologis seseorang.

Beberapa gejala yang sering dirasakan pengidap psikosomatis meliputi; jantung berdebar, sesak nafas, lemas, nyeri ulu hati, tidak ada nafsu makan, susah tidur, nyeri kepala, nyeri seluruh tubuh, demam, batuk dan pilek.

“Ketika ada keluhan dari sisi fisik dan psikis ketika stres, jadi suka psikosomatis, kok aku sesak nafas, padahal sesak itu karena cemas,” ujar Emeldah dalam keterangannya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Minggu 29 Maret 2020.

Beberapa cara untuk meredam psikosomatis ialah dengan mengatur nafas untuk relaksasi dan mebiasakan hal itu secara rutin untuk mengurangi stres. Kemudian jauhkan pikiran stres dengan melakukan kegiatan yang rileks, seperti menjalankan hobi dan mencoba hal baru di luar kegiatan rutin sehari-hari bersama keluarga.

“Atur nafas. Tarik nafas untuk relaksasi. Karena itu bisa membuat kita jadi tenang. Kemudian cari aktivitas baru yang positif bersama keluarga,” imbuh Emeldah.

Aktivitas seperti menjalankan hobi atau mengerjakan sesuatu hal baru tersebut secara tidak langsung juga dapat mempererat hubungan keluarga saat menjalankan Work From Home (WFH) dan Kegiatan Belajar di Rumah bagi anak-anak.(*/Ni)

orbit

Recent Posts

TIRTA KAHURIPAN APRESIASI PELANGGAN TERBAIKNYA DI HARI PELANGGAN NASIONAL

CIBINONG - Perumda Air Minum Tirta Kahuripan merupakan Perusahaan Daerah milik Pemerintah Kabupaten Bogor yang…

2 minggu ago

TIRTA KAHURIPAN DUKUNG PENUH BUPATI BOGOR CUP TOUR MALSARI HALIMUN SALAK 2025

CIBINONG – Pemerintah Kabupaten Bogor bersama Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kabupaten Bogor sukses menggelar…

2 bulan ago

PASAR RAKYAT CITAYAM DIREVITALISASI MENJADI NYAMAN DAN BERSIH BAGI PEDAGANG DAN PEMBELI

CIBINONG – Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor telah merevitalisasi Pasar Rakyat Citayam secara keseluruhan mulai…

2 bulan ago

TIRTA KAHURIPAN : KALDER AIR MANCUR, JEJAK SEJARAH DISTRIBUSI AIR BERSIH

BOGOR – Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Tedi Kurniawan, menegaskan bahwa Kelder Air…

2 bulan ago

SURVEI KEPUASAN PELANGGAN,TIRTA KAHURIPAN TINGKATKAN KEUALITAS PELAYANAN

CIBINONG – Sebagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan, Perumda Air Minum Tirta Kahuripan kembali…

3 bulan ago

APLIKASI MYKAHURIPAN LEBIH CEPAT DAN MUDAH

CIBINONG - Kini aplikasi kepelangganan milik Perumda Air Minum Tirta Kahuripan memiliki fitur yang lebih…

4 bulan ago