DAJJAL AKAN MUNCUL DARI PERKAMPUNGAN YAHUDI DI IRAN JELANG KIAMAT NANTI?
Kemunculan Dajjal menjadi tanda akan terjadinya kiamat kubro. Pada hari kiamat umat Muslim akan dipimpin oleh Imam Mahdi bersama Nabi Isa bertempur dengan Dajjal yang memimpin kaum Yahudi dan sekutunya. Lalu, di mana persisnya daerah kemunculan Dajjal?
Banyak hadits yang menginformasikan tentang lokasi kemunculan Dajjal di akhir zaman. Misalnya hadits yang diriwayatkan dari Abi Bakar Ash Shiddiq, Rasulullah SAW bersabda:
الدَّجَّالُ يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالمَشْرِقِ يُقَالُ لَهَا: خُرَاسَانُ
“Dajjal keluar dari daerah di sebelah Timur, namanya Khurasan.” (HR Ahmad 33, Tumudzi 2237, Ibnu Majah 4072, disahihkan Syuaib al-Arnauth). Lalu, diperkuat dengan riwayat lain dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:
يَخْرُجُ الدَّجَّالُ مِنْ يَهُودِيَّةِ أَصْبَهَانَ، وَمَعَهُ سَبْعُونَ أَلْفًا مِنَ الْيَهُودِ
“Dajjal akan keluar dari daerah Yahudiyah Ashbahan. Dia bersama 70 ribu orang Yahudi.” (HR Ahmad 13344, Abu Ya’la al-Mushili dalam Musnadnya 3639, dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).
Di mana Ashbahan itu? Wisnu Sasongko dalam bukunya berjudul Armageddon Peperangan Akhir Zaman menjelaskan bahwa secara geografis, Ashbahan terletak di Provinsi Isfahan di Iran modern. Tepatnya di sebelah barat Provinsi Khurasan.
Di Provinsi Isfahan juga terdapat kota yang bernama Isfahan. Menurut Abu Nu’aim, salah satu desa yang masuk dalam daerah Isfahan ada yang bernama Al Yahuddiyyah karena penduduknya khusus orang Yahudi sampai zaman Ayyub bin Ziyad penguasa Mesir pada masa Khalifah Al Mahdi Ibnul Manshur Al Abbasi. Pada zaman itu kaum Muslimin mulai masuk ke desa itu sehingga orang-orang Yahudi terdesak.
Pada waktu penaklukan Persia oleh Khalid bin Walid dan Sa’ad bin Abi Waqqash, pada sahabat menjumpai komunitas Yahudi di Persia. Para tentara Islam setempat bertemu dengan komunitas Yahudi tersebut.
Abu Nu’aim meriwayatkan dalam buku yang berjudul Tarikh Ashbahan, “Ketika kami menaklukan Ashbahan, maka jarak antara laskar kami dengan Yahudi hanya satu farsakh. Kami mendatangi tempat itu dari arah yang sesuai dengan pilihan kami. Pada suatu hari saya datang ke sana, ternyata orang-orang Yahudi sedang berpesta dan memukul gendang. Lalu, saya bertanya pada teman saya dari golongan mereka. Kemudian dia menjawab: “Raja kami yang kami minta pertolongan untuk mengalahkan bangsa Arab sedang tiba ….”
Wisnu mengatakan, teks di atas menunjukkan bahwa komunitas Yahudi di Isfahan atau Ashbahan masih ada. Dalam episode akhir zaman, sebagian mereka akan mendukung Dajjal, menyelamatkan Dajjal serta merawatnya, yaitu setelah Dajjal mengalami cacat dalam Armageddon I (al-Malhamah dengan keluarnya dukhan).
Setelah bengkak-bengkak di tubuh Dajjal sembuh, matanya sembuh satu sedangkan yang satunya buta, serta dari bekas luka bengkak di dahinya membentuk tulisan kafir, maka Dajjal bersama 70 ribu Yahudi Khurasan (Isfahan atau Ashbahan) memberanikan diri muncul. (Lihat Armageddon Peperangan Akhir Zaman karya Wisnu Sasongko penerbit Gema Insani, 2003, halaman 180).
Doa fitnah Dajjal
Fitnah Dajjal adalah fitnah terbesar sejak Allah SWT menciptakan Adam AS hingga hari kiamat. Dajjal berarti menutupi karena dialah pembohong yang menutupi kebenaran dan menyembunyikannya, serta menampakkan kebatilan.
Kemunculan Dajjal merupakan salah satu tanda besar hari kiamat. Allah SWT akan menguji hamba-hamba-Nya saat itu. Dan Allah SWT memberi Dajjal kekuasaan untuk melakukan hal-hal yang termasuk ke dalam kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Seperti menghidupkan kembali orang mati yang dibunuhnya.
Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan tentang cara memohon perlindungan kepada Allah SWT dari fitnah Dajjal. Dalam riwayat hadits dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda:
– إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ باللَّهِ مِن أَرْبَعٍ يقولُ: اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِن عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَاابِ القَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ
“Jika salah satu dari kalian tasyahud, maka mohonlah perlindungan kepada Allah dari empat hal ini, dan ucapkan, “Allahumma inni a-‘uudzubika min ‘adzaabi jahannam wa min ‘adzaabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaati, wa min syarri fitnatil masii-hid-dajjaal.” (HR Muslim). Berikut bacaan doanya:
اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِن عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَاابِ القَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ
“Allahumma inni a-‘uudzubika min ‘adzaabi jahannam wa min ‘adzaabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaati, wa min syarri fitnatil masii-hid-dajjaal.”
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari siksa jahannam, dari fitnah kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari fitnah al-Masikh ad-Dajjal.”
Dalam hadits itu Nabi Muhammad SAW mengajarkan para sahabat dan umatnya untuk berdoa dan mencari perlindungan dari keburukan yang mungkin menimpa seorang Muslim.
Nabi Muhammad SAW biasa berdoa setelah tasyahud terakhir sholat dan sebelum salam, dengan doa tersebut. Salah satu permohonan perlindungan dalam doa ini ialah memohon perlindungan dari Dajjal. Dajjal merupakan ujian terbesar dan paling berbahaya di dunia ini.
Karena itu, semua Nabi memperingatkan umat mereka terhadap kejahatan dan fitnah Dajjal, termasuk Nabi Muhammad SAW yang juga memohon perlindungan dari fitnah Dajjal dalam setiap sholat beliau.(*/Nu)