Berita Orbit

MELIHAT LEBIH DETAIL VISI MISI KESEHATAN 3 PASLON DI PEMILU 2024

visit indonesia

JAKARTA – Debat kelima Pilpres 2024 salah satunya akan digelar pada Minggu, 4 Februari mendatang.
Kali ini debat kelima sekaligus debat pamungkas calon presiden akan mengusung tema Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.

&80 x 90 Image

Salah satu sub tema yang akan dibahas dan dikupas tuntas dalam debat itu berkaitan dengan kesehatan. Kesehatan tentu jadi sorotan, apalagi sejak pandemi Covid-19 menyerang pada 2020 lalu, hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan terus menjadi sorotan.

Tentu saja, kesehatan ini bukan cuma membahas penanganan pandemi tapi berbagai aspek kesehatan yang ada di masyarakat. Mulai dari kesehatan masyarakat, ketersediaan dan akses terhadap kesehatan yang dipermudah, dan juga kesejahteraan para tenaga kesehatan itu sendiri.

Ketiga pasangan calon pun tentunya sudah memiliki visi dan misi masing-masing berkaitan dengan kesehatan. Hal ini yang mereka klaim akan dilaksanakan dan dicapai ketika kelak terpilih sebagai pemimpin di Tanah Air.

Capres-cawapres nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar tiba di lokasi debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat tersebut bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/foc.
Pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang juga mengenalkan diri mereka sebagai AMIN ini memiliki visi Indonesia Adil Makmur untuk Semua. Untuk mewujudkan visinya tersebut, pasangan ini pun memiliki misi yang mereka rangkum dalam 8 Jalan Perubahan.

Salah satu poin yang ditetapkan dalam 8 Jalan Perubahan ini juga berkaitan dengan isu kesehatan, yakni di poin kelima.

“Mewujudkan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, berakhlak, serta berbudaya”

Di misi kelima, Anies dan Cak Imin memiliki sejumlah agenda kesehatan yang ingin mereka capai. Mulai dari jaminan kesehatan yang merata, akses vaksin yang mudah, hingga layanan kesehatan yang andal dan efisien.

1. Layanan kesehatan tanpa diskriminasi yang andal dan efisien
Berkaitan dengan pelayanan kesehatan tanpa diskriminasi yang andal dan efisien ini, mereka berencana menguatkan fungsi puskesmas yang diperkuat oleh peran pemerintah desa, masyarakat dan dunia usaha dalam pelayanan kesehatan primer.

Selain itu, Anies dan Cak Imin juga berencana menambah jumlah puskesmas serta merevitalisasi dan memperbaiki fasilitas puskesmas yang sudah ada. Mereka juga berencana membangun satu rumah sakit kelas A di tiap provinsi.

2. Jaminan kesehatan nasional yang andal
Anies dan Cak Imin ingin memastikan seluruh rakyat Indonesia terlindung oleh program JKN atau jaminan kesehatan nasional. Mereka juga ingin sistem rujukan JKN bisa lebih mudah diakses tanpa diskriminasi di pelayanan kesehatan.

3. Kesehatan ibu, bayi, dan tumbuh kembang anak
Untuk mewujudkan misi ini, mereka ingin menekan angka kematian ibu dan bayi. Caranya dengan menguatkan peran posyandu dan puskesmas di setiap daerah.

Pasangan ini juga memiliki mimpi untukmenurunkan prevalensi stunting dari 21.6 persen di2022 menuju 11,0 persen – 12,5 persen di 2029. Caranya melalui pendampingan ibu hamil hingga 1.000 hari pertama kehidupan anak.

Selain itu, mereka juga berniat memenuhi kebutuhan gizi bagi ibu hamil dan anak usia 0-8 tahun. Menghadirkan tempat penitipan anak berbasis komunitas. Hingga mentransformasi kelembagaan urusan keluarga, perempuan, dan anak.

4. Kesehatan mental rakyat
Menariknya, pasangan Anies-Cak Imin ini juga menyoroti isu kesehatan mental di masyarakat. Mereka hendak menjaga kesehatan mental masyarakat dengan mendorong ruang publik disertai berbagai fasilitas sebagai tempat masyarakat berekspresi sesuai minat dan hobi.

Selain itu, mereka juga mendorong hadirnya konselor kesehatan mental atau psikolog di Puskesmas dan menyediakan layanan konseling daring gratis. Untuk mewujudkannya mereka akan berkolaborasi dengan lembaga dan komunitas yang sudah ada.

5. Tata kelola tenaga kesehatan
Meningkatkan ketersediaan pelayanan kesehatan dengan memperbanyak beasiswa afirmasi untuk calon tenaga medis. Memastikan kesejahteraan dan perlindungan bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan.

Mendorong penataan tenaga kesehatan, termasuk mengubah status program pendidikan dokter spesialis dari mahasiswa menjadi tenaga kesehatan dalam pelatihan. Sehingga, mereka bisa mendapatkan haknya sebagai tenaga profesional.

6. Pola hidup dan lingkungan sehat
Anies dan Cak Imin berencana membangun lingkungan yang lebih sehat. Salah satunya dengan mengaktifkan gerakan masyarakat hidup sehat.

Mereka juga berniat menata produk dengan kadar gula, garam, dan lemak berlebih. Hal ini untuk menekan angka obesitas dan penyakit degeneratif. Hal ini dilakukan dengan mewajibkan pelabelan yang jelas terkait kandungan gula, garam, dan lemak, serta risikonya.

7. Kesiapan dan daya tahan terhadap pandemi
Anies dan Cak Imin belajar dari pandemi 2020 lalu. Mereka berniat untuk mempercepat penghapusan penyakit menular terutama tuberkulosis dan malaria. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi ancaman pandemi berikutnya.

Meningkatkan kapasitas dan kualitas laboratorium untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan bagi masyarakat. Memperkuat rumah sakit tingkat provinsi dalam menangani penyakit menular/infeksi dan kesiapan nasional akan potensi ancaman pandemi berikutnya.

8. Ketersediaan obat dan vaksin yang terjangkau
Memperkuat riset pengembangan obat (termasuk herbal dan tradisional), vaksin dan bahan medis dalam negeri. Memperluas cakupan program vaksinasi untuk mencapai Universal Child Immunization (UCI) hingga desa.

Memajukan industri farmasi dan alat kesehatan sebagai industri strategis nasional dengan insentif fiskal dan non fiskal. Mendorong Badan Pengawasan Obat dan Makan (BPOM) untuk lebih profesional dalam melakukan pengujian dan pengawasan izin edar terhadap obat, vaksin dan makanan.

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat tiba dilokasi Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024).
Pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memiliki visi Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045.

Untuk mewujudkan visi tersebut, pasangan ini juga memiliki misi, yang dilabeli sebagai 8 Misi Asta Cita, 17 Program Prioritas, dan 8 Program Hasil Terbaik Cepat.

Berkaitan dengan misi kesehatan yang akan diperkuat oleh Prabowo-Gibran terdapat dalam misi keempat yakni:

“Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas,”

Untuk mewujudkan misi tersebut, keduanya memiliki sejumlah program utama berkaitan dengan kesehatan:

1. Susu dan makan siang gratis
Program ini juga didasarkan pada penanganan stunting yang masih menjadi masalah serius di masyarakat Indonesia. Makan siang gratis dan susu gratis ini akan diberikan setiap hari kepada siswa SD, SMP, SMA, dan pesantren

Sementara itu, bantuan gizi akan diberikan kepada ibu hamil dan balita seluruh Indonesia. Target dari program ini adalah 80 juta penerima manfaat dengan cakupan 100 persen di 2029.

2. Tes kesehatan gratis
Prabowo-Gibran akan menyelenggarakan tes kesehatan gratis, guna menurunkan kasus TBC sebanyak 50 persen dalam lima tahun dan berbagai penyakit lainnya. Mereka juga berniat membangun rumah sakit lengkap dan berkualitas di kabupaten.

3. Menjamin tersedianya layanan kesehatan
Pasangan ini juga berencana meningkatkan layanan BPJS Kesehatan dan penyediaan obat untuk rakyat.

Program kerja yang akan dilakukan pasangan ini dalam meningkatkan kesehatan Indonesia jika terpilih nanti yakni sebagai berikut:

– Memperkuat sistem jaminan kesehatan nasional, menambahkan kartu anak sehat yang dimasukan dalam program perlindungan sosial dan kesehatan sebagai penanganan stunting
– Mencegah terjadinya stunting dengan program gizi seimbang dan gerakan EMAS (emak-emak dan anak-anak minum susu)
– Memperkuat gerakan hidup sehat untuk mencegah berbagai penyakit, seperti HIV, TBC, jantung, stroke dll.
– Meningkatkan pelayanan kesehatan dan fasilitas kesehatan
– Memperjuangkan kemandirian industri obat dan vaksin nasional secara bertahap. Meningkatkan
industri obat tradisional untuk mewujudkan harga obat yang terjangkau dan berbiaya murah.
– Memperkuat layanan posyandu dan puskesmas
– Memperkuat kualitas gizi, air bersih, dan sanitasi masyarakat yang bisa menyebabkan stunting.
– Memperbaiki program kesehatan jiwa yang lebih responsif, menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD saat tiba dilokasi Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024).
Pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD memiliki visi Menuju Indonesia Unggul, gerak cepat mewujudkan negara maritim yang adil dan lestari.

Untuk mewujudkan visi tersebut, pasangan ini memiliki delapan misi utama yang akan dikerjakan jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia. Salah satu misi yang berkaitan dengan kesehatan yakni:

“Mempercepat pembangunan manusia Indonesia unggul yang berkualitas, produktif dan berkepribadian,”

Cara yang akan dilakukan untuk menjalankan misi tersebut adalah dengan melakukan beberapa hal berikut ini:

1. Percepatan pembangunan manusia Indonesia untuk semua yang sehat jiwa dan raganya
Keduanya akan melakukan transformasi sistem kesehatan nasional yang andal dan prima. Hal ini dilakukan melalui aspek promotif, preventif, hingga rehabilitatif.

Keduanya akan meningkatkan kesiapan sistem kesehatan dalam menghadapi pandemi, baik fasilitas kesehatan maupun tenaga kesehatannya. Penguatan pencegahan tengkes (stunting) dengan target prevalensi stunting di bawah 9 persen.

Mereka juga berniat menjamin kualitas tumbuh kembang anak dengan pola asuh berkualitas selama 1.000 hari pertama kehidupan, dengan kecukupan gizi bagi anak dan bagi ibu hamil dan menyusui. Minimal hingga usia anak mencapai lima tahun, serta edukasi tentang tumbuh kembang serta pendidikan, pengasuhan anak untuk para calon pengantin dan bagi remaja perempuan, dengan menjadikan ibu dan ayah sebagai penjaga kesehatan keluarga.

2. Fasilitas vaksin dan gizi
Peningkatan pelaksanaan vaksinasi, termasuk imunisasi rutin, secara gratis terutama untuk penyakit-penyakit yang perlu segera dilakukan pencegahan seperti vaksin Covid dan vaksin HPV. Pemeriksaan kesehatan menyeluruh bagi calon pengantin/pasangan usia subur.

Revolusi menu makanan yang berbasis pangan lokal dengan kandungan gizi dibutuhkan oleh anak-anak untuk mencegah stunting dan obesitas. Pengembangan kerangka acuan gizi nasional yang bermutu, berbasis kearifan lokal, sederhana, dan mudah dijangkau rakyat.

3. Layanan kesehatan yang kuat
Peningkatan pelayanan puskesmas dan Puskesmas Pembantu (Pustu) di setiap desa di seluruh Indonesia dengan terpenuhinya dokter/tenaga kesehatan (nakes) dan obat esensial 100 persen. Hal ini juga disertai percepatan digitalisasi layanan kesehatan (telemedicine) dan didukung oleh revitalisasi posyandu di tingkat dusun/RT/RW.

Peningkatan kuantitas serta kualitas dan kompetensi tenaga kesehatan, tenaga medis, dan kader posyandu. Pelaksanaan reorganisasi dan redistribusi tenaga kesehatan dan tenaga medis agar lebih merata. Peningkatan dan revitalisasi akses pelayanan kesehatan di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) dan perbatasan.

Penguatan dan revitalisasi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di desa dan dusun seluruh Indonesia, sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga, serta pelayanan penanganan stunting.

Penyediaan dan perluasan layanan puskesmas keliling dan puskesmas apung termasuk ambulans di daerah-daerah terpencil, pulau-pulau kecil, dan daerah-daerah pesisir. Tersedianya Rumah Sakit (RS) dengan pelayanan rujukan prima di 520 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Menyediakan bantuan alat kesehatan berdasarkan ketersediaan user di untuk penyakit prioritas (Kanker, Jantung, Stroke, dan Uro Nefrologi (KJSU)) di seluruh Indonesia. Penyediaan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas), sesuai standar World Health Organization (WHO), dari tingkat nasional sampai tingkat kecamatan (Puskesmas) di seluruh Indonesia.

4. Kemandirian farmasi
Peningkatan secara bertahap produksi bahan baku obat, vaksin, dan alat kesehatan dalam negeri. Penguatan kesehatan mental, lewat penyediaan nomor darurat 24 jam 7 hari seminggu bebas biaya dan membentuk lembaga komunikasi risis untuk menangani masalah kesehatan mental secara responsif dan holistik, dengan membangun pos-pos konseling di semua kampus, layanan kesehatan jiwa di semua puskesmas, dan fasilitas layanan jiwa di seluruh RS umum.

5. Mempercepat ketersediaan dan peningkatan kualitas tenaga kesehatan dan tenaga medis
Perbanyakan pendidikan politeknik kesehatan dan meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan, antara lain melalui pendidikan politeknik kesehatan, agar mampu memberikan pelayanan yang prima melalui peningkatan pelatihan secara reguler sampai di level kecamatan.

Penyederhanaan proses pendidikan dokter spesialis melalui pemberian kewenangan kepada rumah sakit untuk menjadi penyelenggara utama pendidikan dokter spesialis. Pembebasan biaya pendidikan dokter spesialis yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit pendidikan sesuai dengan kapasitas masing-masing untuk dokter yang akan ditempatkan di daerah.

Peningkatan kuota mahasiswa kedokteran per-dosen dan peningkatan jumlah dosen hingga dua kali lipat guna mempercepat pemenuhan kebutuhan dokter spesialis hingga 3-4 kali lipat.

Penyederhanaan proses adaptasi dokter spesialis WNI lulusan luar negeri agar dapat bekerja dan berpraktik di Indonesia. Pasangan ini juga berniat memperkuat layanan jaminan kesehatan masyarakat, seperti pelayanan BPJS.(*/Dy)

Loading...